Chapter 12

6.2K 1.1K 110
                                    

12; Rewind

[Thanks buat yang nunggu dan tolong baca A/n dibawah ya^^ ]


-




"K-kau sendiri siapa?"


"A-anu, nak? Kamu siapa? Bukan maling, kan?"


"Atau kamu orang gila? Bajumu bolong di bagian ketiak dan di dada kanan... berarti kamu gembel?"


Berkali-kali pertanyaan di lontarkan oleh wanita paruh baya tersebut dengan khawatir. Bahu dan tubuhnya sedikit bergetar akibat takut—karena lelaki di hadapannya ini hanya memasang wajah bodoh—atau mungkin kaget.

Namun, tetap saja. Tampangnya konyol sekali, kalau itu memang special expression nya ketika terkejut. Mata melotot, hidung mengembang, mulut menganga lebar—dan kini air liur menetes di sudut kiri bibirnya.

Juga, jangan lupakan bajunya yang bolong compang-camping seperti gembel.


"Nak, kamu masih hidup?" Wanita paruh baya itu tetap bersikeras menyadarkan manusia di hadapannya dengan menggoncangkan sedikit bahunya.

Dan usahanya berhasil karena saat ini, lelaki itu ikut tersadar.


"E-eh? Ah! Ya ampun! Aku masih hidup ternyata!" ujar lelaki itu heboh, sembari meraba-raba wajah dengan tangannya sendiri. Seolah takut bahwa tadi ia sempat mati dan tubuhnya hancur.


Lelaki yang sepertinya berumur 20an itu berkali-kali merapalkan doa dan memuja-muji dora—entahlah, wanita paruh baya itu tidak tahu apa itu Dora. Sepertinya lelaki itu aliran sesat yang memuja dewa aneh bernama Dora.

Kemudian, setelah selesai mengucapkan puji syukur, lelaki itu pun hendak masuk ke dalam—ia benar-benar sepenuhnya melupakan kalau di depannya ada wanita tua renta yang sudah tak sabar ingin masuk dan duduk.


Kesal karena diabaikan, wanita paruh baya itu memberanikan diri untuk menyentaknya.


"Hei! Kau ini siapa?"


Tepat setelah itu, barulah lelaki itu berhenti melangkah dan menoleh ke belakang. Ketika pandangan mereka bersiborok, kini, lelaki itu kembali melebarkan matanya. Baru ingat kalau tadi ada wanita mencurigakan yang sempat membuatnya takut sampai ia nyaris mengompol.

Lelaki itu terkejut.


"AAAH! SETAAAAAN!"


Dan lelaki itu berteriak seperti kesurupan di dalam apartemen, diikuti oleh wanita paruh baya yang tadi dikatai setan—mengamuk dan menyumpah serapah untuk lelaki kurang ajar itu.



Aksi kejar-kejaran tak berguna dan kekanakan itu terus berlanjut, tanpa mereka sadari, dibalik celah pintu lemari di ruang tamu yang terbuka sedikit, seseorang sedang mengintai.

Orang itu geleng-geleng kepala melihat sikap keduanya.


"Kumohon selamatkan aku.." Orang itu merintih seraya memegangi bokongnya yang basah dan bajunya yang sudah berantakan.


##



Alien Boy VS Phobia Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang