Chapter 9

8.8K 1.3K 164
                                    


9; Sorry.

#



Taehyung menunduk dan menatap lantai marmer apartemen Jimin yang mengkilat karena habis dipel tersebut. Berkali-kali lelaki itu mendesah dan menyesal.

Tatapan geram dan kesal dari Jimin—beserta dengan sumpah serapahnya yang ditujukan pada Taehyung, sama sekali tidak membantu lelaki malang tersebut. Malah semakin memojokkannya.


"Aku benar-benar tak habis pikir. Kenapa kau selalu berbuat hal sinting tanpa berpikir dulu, sih?" semprot Jimin lagi. 


Seolah satu jam tadi dan kemarin ketika ia mengomel tidak cukup.


"Aku tahu maksudmu ingin terlihat keren seperti tokoh lelaki di drama itu, tapi, tetap saja itu salah! Yang kau ucapkan pada Lyn itu kalimat kasar dan sama sekali tidak keren!"

Taehyung semakin merengut.

Masih berpegang teguh dalam pendiriannya bahwa sebenarnya itu kalimat yang keren. Lakon aktor itu keren. Dan Taehyung berpikir itu keren jika ia mengucapkan hal itu pada Lyn.

"Kau seharusnya tahu kalau setiap lakon dan perkataan dalam tokoh antagonis itu tidak baik, Tae. Perempuan mana sih yang mau dengan lelaki jahat?"

"Tapi, di drama itu, si tokoh wanita berakhir dengan dia! Di setiap drama yang ku tonton, semua perempuan menyukai lelaki yang kasar dan itu berlaku di dunia nyata!" seru Taehyung tak mau kalah.

"Kau lihat Yoongi hyeong. Dia yang paling jahat diantara kita bertujuh, tapi semua perempuan memujanya seolah-olah dia Kerang Ajaib!"

"Yoongi hyeong beda lagi perkaranya. Dia itu titisan Kerang Ajaib," kilah Jimin. Merasa kalah karena dalam hati sebenarnya menyetujui ucapan Taehyung itu.

"Dan coba kau lihat—"

"Cukup, Tae. Cukup." Jimin mengangkat sebelah tangannya, lelah sekaligus kecewa karena Taehyung terus membela dirinya sendiri.


"Dengan kau berkata seperti itu, apakah kau pikir Lyn akan baik-baik saja?"


Glek.


Taehyung meneguk salivanya kasar. Mulutnya terkatup membentuk garis lurus dan urat di lehernya menyembul dan menegang. Ia jadi teringat, sampai hari ini, Lyn tidak mau pulang ke apartemennya.



Dua hari yang lalu, Lyn pergi dengan berderai air mata. Bodohnya lagi, Taehyung hanya diam mematung, tanpa berniat mengejarnya.

Setelah Lyn pergi, barulah Taehyung panik. Ia keluar dan menyusul Lyn tanpa mengenakan alas kaki, tanpa memakai jaket untuk menutupi bajunya yang lagi-lagi bolong di bagian ketiak. Namun Lyn tidak ditemukan dimanapun.

Ia panik dan menghubungi Jimin untuk meminta bantuan, akan tetapi hasilnya tetap nihil. Hingga akhirnya, Chaeri menelepon ke ponsel Taehyung dan mengatakan kalau Lyn akan menginap di rumahnya.



"Aku tidak ingin ia terluka, Jim. Sungguh." Taehyung berkata lirih, meringkuk di sofa empuk milik Jimin dan memeluk lututnya. Nyaris menangis.

Alien Boy VS Phobia Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang