Dong :: 1 [Kenalan]

941 98 14
                                    

Aku duduk di ruang tengah sambil menaruh kaki diatas meja, tak lupa dengan semangkuk besar popcorn berada di tangan kiriku.

"Anak perempuan, jam segini belum mandi." Ucap Eomma saat dia melewati ruang tengah. Aku hanya mendelik dan kembali memperhatikan televisi lagi.

"Hei. Eomma sedang bicara." Tegur Eomma membuat aku menolehkan wajahku kearahnya.

"Eomma, hari ini kan libur jadi wajar aja kalau misalnha aku malas-malasan di rumah." Balasku membuat Eomma berdecak kesal.

"Terserah, pokoknya nanti jam sepuluh ada teman Eomma dan anaknya kalau sampai kamu belum mandi, uang jajan dipotong!" Kata Eomma berusaha untuk membuatku beranjak dari sofa.

Tapi bukan aku yang nurut gitu aja sama Eomma, kalau uang jajan dipotong tinggal minta sama Appa.

Bukan kurang ajar, tapi biasalah anak perempuan selalu berantem sama Eomma nya.

Tintong!

"Tolongin Eomma, buka pintunya! Tadi Eomma pesan makanan." Kata Eomma.

Mendengar kata makanan otomatis aja aku langsung berlari kecil kearah pintu.

"Annyeonghaseyo." Ucap orang itu membuat aku menganga lebar.

Aku diam untuk sepersekian detik sedangkan orang itu hanya tersenyum kecil.

"Eomma!!" Teriakku lalu berlari kedalam dan mencari Eomma disekitar dapur.

"Hei, kenapa teriak-teriak sih?" Tanya Eomma sambil menunjukkan raut wajah bingung.

"Eomma kok gak bilang kalau anak temen Eomma itu cowok? Ganteng lagi! Aku kan malu, masih bau dan dekil gini." Ucapku membuat Eomma hanya menahan senyum.

"Siapa suruh disuruh mandi gak mau, udah yuk pasti mereka nungguin." Kata Eomma sambil menarik tanganku paksa walu aku berusaha berontak seengaknya untuk ke kamar mandi. Sikat gigi dan cuci muka tapi kalau udah ditarik Eomma udah gak mungkin mengelak.

"Aduh, udah lama gak ketemu." Kata Eomma ketika menyabut temannya itu. Aku hanya bisa tersenyum singkat ketika mata Ahjumma itu beralih kearahku.

"Wah, ini anakmu? Udah besar ya, dulu waktu main kesini pas masih bayi." Kata Ahjumma sambil menepuk bahuku.

"Ah, iya. Waktu dulu kamu kesini pas liat dia main debus ya. Loncat dari lingkaran api."

'Anjir, serem amat dah. Ini emak apa tukang jagal. Jahat bener sama anak sendiri' Batinku.

Ahjumma hanya tertawa menanggapi candaan Eomma.

"Oh, ya mungkin kamu lupa. Kenalin ini Dong Youngbae, anak Ahjumma." Kata Ahjumma sambil memperkenalkan cowo ganteng tadi.

"Eomma, Taeyang. Jangan Youngbae." Sambung cowok bernama Youngbae yang mau dipanggil Taeyang ini.

"Aduh, kamu. Masih untung mama gak kasih nama kamu Kuskus." Kata Ahjumma membuat cowok itu meringis pelan.

Eomma memboyong mereka ke ruang tengah. Mereka bercengkrama selama waktu yang lama sedangkan aku membawa Taeyang ke halaman belakang, kata Eomma suruh ngegaet cowok ganteng.

Lumayan katanya, anak orang kaya.

Dasar, ibu-ibu. Duit aja cepet.

"Kamu sekolah dimana?" Kataku sambil duduk di ayunan.

"Hm, di Aussie." Katanya membuat aku membelalakan mataku kaget.

"Demi apa? Kok bisa kesini?" Tanyaku, hampir saja berteriak.

"Ya, baru-baru ini pindah kesini."

"Udah kuliah ya?"

"Emang muka aku setua itu, ya? Masih SMA kok kelas dua."

"Jinja? Sama dong. Sekolah dimana disini?"

"Seoul National High School." Katanya membuat mataku terbelalak.

"Itu kan sekolah aku!"

"Ah, iya? Bagus dong jadi aku udah punya temen dong." Katanya sambil menatapku tersenyum.

"Eh, iya." Membuat pipiku bersemu.

"Aku masuk hari Kamis, tungguin ya."

***

Yhaq, sekali lagi weirdostabi gak tanggung jawab kalau baper berkepanjangan yez. Jadi udah selesai part 1 tentang perkenalannya. Penasaran sama kelanjutan kisahnya?
Jangan lupa vote dan comment ya!

C.weirdostabi//dorotheagustin.

Talk! [BigBang Imagines]Where stories live. Discover now