Kang :: 3 [PDKT]

585 74 19
                                    

Weirdostabi baru sadar kalau seharusnya Daesung dulu urutannya baru Jiyong >< maaf yah.

Aku mengirimi pesan kepada Daesung sunbaenim untuk bertemu di sebuah cafe sekitar sekolah. Semalam aku berpikir kalau Eomma mungkin akan sedikit merecoki kegiatan belajarku dengan Daesung sunbaenim.

Alasan lebih pastinya, aku harus menjaga image di depan Daesung sunbaenim. Eomma itu bisa menjadi sosok yang menyebalkan kalau aku membawa namja ke rumah. Dia pasti berpikir kalau Daesung sunbaenim pasti punya hubungan khusus denganku dan mulai sesi acara interview.

Walaupun sebenarnya aku benci belajar khususnya di hari Minggu dimana hari ini adalah jadwal terlarangku untuk belajar tapi karena Yujin menyebalkan itu mau tak mau aku privat dengan Daesung sunbaenim secara cuma-cuma.

Lumayan, hemat pengeluaran plus diajarin kakak ganteng plus bisa modus plus jadi pinter.

Walaupun aku gak menjamin materi yang bakal dipelajarin nanti akan masuk ke otak, sih.

"Maaf sedikit terlambat." Ucapnya lalu duduk dihadapanku membuat aku sedikit terlonjak kaget.

Setdah, ni orang macem tuyul.

Untung masih pake baju dan gak botak lu, bang.

"Gwenchana, sunbaenim. Aku juga baru sampai kok, belum lama." Ucapku dan dia hanya tersenyum kecil dan sibuk dengan tasnya.

Iya, dua puluh menit bukan waktu yang lama kok buat nunggu.

Biasa nunggu jodoh kapan dateng soalnya. Eh?

"Kita belajar sekarang." Ucapnya sambil mengeluarkan beberapa macam buku paket dengan berbagai macam mata pelajaran setebal diktat kuliah.

Aduh, ini namanya mau membunuh otak secara perlahan.

"S-sunbae, gak bercanda kan?" Ucapku.

Daesung menatapku tanpa ekspresi.

Kapan sih dia ada ekspresi?

Ketawa, nangis, marah kayaknya mukanya sama aja.

Matanya tetep gak bisa melek, tidur mulu ini orang.

"Kalau kamu gini aja nyerah, gimana coba? Aku paling gak suka sama orang yang belum pernah usaha dan berkorban tapi udah nyerah diawal."

Ini kok dia malah kayak curhat?

"Ne, sunbae." Lirihku sambil mengambil salah satu buku yang ia bawa. Namun ia menahan tanganku, lebih tepatnya tangan kamis bersentuhan karenanya.

"Senyum. Gak mau wajah cantikmu luntur karena cemberut gitu kan?" Ucapnya membuat aku hampir tersedak.

"Sunbae, aduh." Lirihku namun Daesung sunbaenim hanya tertawa kecil dan mengacak rambutku gemas.

Selama setengah jam kami belajar, dan aku menemukan beberapa kesulitan. Oke, mungkin bukan beberapa tapi banyak. Namun ketika materi yang susah itu diajarkan oleh Daesung sunbaenim, semuanya seakan mudah.

Sesekali ia menyelipkan jokes untuk membuat suasana tidak terlalu canggung. Walaupun beberapa terkesan garing namun melihat eskpresi sunbae yang lucu membuatku tertawa walaupun sedikit.

"Jadi, kalau ada soal yang seperti ini, kamu pakai rumus yang ini." Ucap sunbae sambil menuliskan langkah-langkahnya.

Aku menguap pelan. Tak terasa sudah hampir dua jam aku dan sunbae belajar bersama.

"Ngantuk, yah? Membosankan pasti berada didekatku." Kata sunbae membuat aku segera menggeleng cepat.

"Aniya, kalau bosan aku sudah pulang daritadi kali."

"Terimakasih, untuk pura-puranya." Ucap sunbae sambil tersenyum getir.

"Aigoo, siapa yang berpura-pura sunbae. Aku menikmati waktu belajar bersama sunbae kok. Aku jujur. Hanya sedikit perlu istirahat karena lelah, mungkin." Ucapku sambil menyeruput gelas kedua minumanku.

"Baiklah,kita istirahat dulu." Ucap sunbaenim membuat aku memekik senang.

"Sebenarnya pelajaran ini tidak akan rumit ketika kamu bisa memahaminya. Bisa tahu rumus yang mana untuk dipakai dan sebagainya." Jelas sunbaenim.

"Itu sih aku juga tau, sunbae." Ucapku.

"Namun ada satu soal yang sampai ini belum pernah bisa kuselesaikan." Lanjutnya lagi.

"Ah, masa sih orang sepinter sunbae gak bisa ngerjain soal?" Tanyaku tak percaya membuat sunbae tertawa.

"Soal mendapatkan hatimu? Aku belum pernah menemukan caranya sampai sekarang. Karena soalmu, sulit ditebak." Ucapnya membuat aku terpaku  di tempatku.

"S-sunbae.." lirihku.

"Tenang, aku hanya bercanda." Jawabnya membuat aku bernafas lega.

"Tapi kalau kau mau anggap serius juga gapapa, terserah kau mau anggap aku apa setelah ini. Tapi kau orang pertama, khususnya teman yeoja pertamaku." Katanya lagi membuat aku terdiam.

Astaga, aku harus bagaimana setelah ini?

"Dan aku nyaman berada didekatmu."

B A H A Y A !

♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆

C.weirdostabi//dorotheagustin

Talk! [BigBang Imagines]Where stories live. Discover now