Dong :: 3 [PDKT]

579 75 11
                                    

Hari Senin.

Aku kembali ke tempat yang lebih mirip penjara ini. Bagaimana tidak, masuk pagi dan pulang malam. Belum mengerjakan tugas dan belajar untuk ulangan esok harinya.

Apalagi kalau bukan sekolah.

Aku menghela nafasku panjang. Entah mengapa aku kehilangan semangat belajar, rasanya membosankan. Aku menghempaskan tubuhku kasar ke kursi dan menaruh kepalaku diatas meja dengan posisi miring. Aku memejamkan mataku erat.

Rasanya melelahkan untuk bangun pagi di setiap hari Senin. Apalagi kemarin aku tidak bisa tidur hingga pagi hari. Mendengar dehaman seseorang, aku segera membelalakan mataku dan mendapati Taeyang berada dalam posisi yang sama denganku.

Ia menatapku tanpa ekspresi.

"Taeyang?" Lirihku.

"Kurang tidur, ya?" Tanyanya.

Perhatian sekali.

Aku hanya tersenyum kecil menjawabnya. Tangannya terangkat untuk mengelus kepalaku, astaga aku bisa merasakan jantungku berdetak dua kali lebih cepat.

"Jangan tidur terlalu larut makanya. Memangnya ada yang mengganggu pikiranmu?"

"Bukan. Hanya sedikit anemia. Penyakit susah tidur itu."

"Insomnia!" Pekik Taeyang menyadari gurauanku. Aku hanya tertawa kecil dan dia mencibir pelan.

Lalu kami terdiam, masing-masing menatap satu sama lain.

"Sudah berapa lama kau melihatku tertidur,hm?" Tanyaku, berusaha mencari topik pembicaraan.

"Lumayan lama."

"Kenapa tidak membangunkanku?"

"Setahuku, kalau putri tidur itu harus bangun dengan dicium. Jadi kau mau kucium?" Tanyanya sambil tersenyum miring.

Aku rasakan pipiku menghangat. Sial, kenapa pagi-pagi saja sudah seperti ini?

Aku memukul dada bidangnya.

"Aku bukan putri tidur."

Dia tertawa, lumayan kencang karena kondisinya kelas masih sepi. Mungkin hanya tiga sampai lima orang dikelas termasuk kami.

"Yah, sayang sekali padahal. Kalau kau putrinya kan aku mau jadi pangerannya."

"Apaan sih?" Tanyaku lalu mengubah posisiku menjadi posisi duduk.

Jangan begini Taeyang, kau dan keempat orang lain itu kenapa suka sekali membuatku baper sih? Aku ian jadi bingung harus memilih yang mana. Ya, walaupun aku tidak tahu kenapa kalian mendekatiku. Apa kalian mendekatiki memang karena ingin mengenalku lebih jauh atau semacamnya.

Aku menatap Taeyang yang memainkan game di ponselnya. Bahkan sesekali ia memekik kesal karena kalah dalam permainannya membuat aku sedikit kepo dengan apa yang ia mainkan.

"Main apa sih?" Tanyaku sambil mendekatkan tubuhku untuk melihat game yang ia mainkan.

Ia mempause gamenya dan menoleh kearahku. Membuat aku terpaku saat menyadari jarak kami yang terlalu dekat.

"Ergh, Taeyang."

"Hm?"

"Jarak kita."

"Kenapa?"

"Terlalu dekat."

Mendengar jawabanku ia tersenyum manis sekali lalu memundurkan wajahnya membuat aku segera menghirup oksigen sebanyak mungkin. Jujur, nafasku tercekat barusan.

"Aku harap jarak kita akan selalu sedekat ini." Ucapnya penuh dengan tanda tanya.

♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡

C.weirdostabi//dorotheagustin

Talk! [BigBang Imagines]Where stories live. Discover now