Choi :: 2 [Selangkah Lebih Dekat]

948 107 43
                                    

"Pokoknya kita harus kesana, tempatnya enak dan cozy. Cocok buat tongkrongan anak muda sekarang." Ucap Yujin mempromosikan salah satu cafe yang lagi hits sekarang.

Namun fokusku bukan ke situ sekarang.

Aku tengah memperhatikan Seunghyun sunbaenim yang berada di lapangan basket tak jauh dari kami.

"Yah, dia malah ngeliatin cowok." Sindir Yujin membuat aku segera tersadar.

"E-enggak cuma lagi-"

"Lagi liat Seunghyun sunbaenim. Iya, iya tahu." Kata Yujin seakan menggodaku membuat aku hanya bisa meringis pelan.

Yujin sudah tahu perihal chat nyasar dari Seunghyun sunbaenim. Dia bilang seharusnya aku bales waktu itu, kali aja Seunghyun sunbaenim emang mau pedekate sama aku. Tapi udah sebulan lebih aku anggurin masa baru aku bales sekarang?

Seunghyun sunbaenim melempar bola basketnya ke dalam ring namun sayang bola itu memantul di bibir ring. Bola itu memantul jauh dan menggelinding hingga tepat berada di kakiku.

Tubuhku terpaku di tempat, bahkan aku bisa merasakan Yuji yang menyenggol tanganku seakan memberi kode.

Seunghyun sunbaenim berlari kearahku dan memungut bola basket itu dikakiku. Ia mendongak dan saat itu mata kami bertemu.

"Hi." Katanya membuat jantungku berdetak dua kali lebih cepat.

"Sunbae!" Pekikku sambil membungkuk pelan membuat kepalaku membentur kepalanya. Aku dan dia sama-sama meringis.

"Mian, sunbae! Mian!" Ucapku sambil mengusap kepalanya yang terkena kepalaku.

Modus dikit. Mueheheh.

"Gwenchana. Kepalamu keras juga yah, sama kayak orangnya." Ucapnya membuat aku bingung.

Sunbae tersenyum.

Aduh, ganteng.

"Iya, sama kayak kamu. Keras. Sampe susah buat didapetin." Lanjutnya.

AMBULANCE MANA AMBULANCE?! BENTAR LAGI BISA PINGSAN!

Aku hanya tertawa kecil menanggapinya. Kalau ini dirumah sih udah guling sana-sini kayak ulet.

"Tapi, kepala Sunbae gapapa kan?" Tanyaku, ia menggeleng pelan.

"Gapapa, tapi ada apa-apanya supaya gak sakit lagi." Katanya.

Ah, sunbae udah kayak teka teki silang. Banyak banget kata-kata tersirat nya.

"Maksudnya?"

"Supaya kepala aku gak sakit lagi, pulang sekolah, jalan yuk." Tawarnya membuat aku terdiam.

"P-pulang sekolah? Jalan?" Gagapku.

Ia tertawa kecil.

"Iya. Pulang sekolah kan emang jalan kan? Jalan ke rumah." Candanya.

Anjir, pehape banget abang ini.

"O-oh. Itu. Iya haha." Jawabku garing.

"Becanda kali. Iya, jalan berdua, tapi kalau gak mau juga gapapa sih. Paling sampai rumah ini kepala masih cenat-cenut."

"E-eh jangan. Nanti kalau kenapa-kenapa aku lagi disalahin." Ucapku jelas aja bohong. Emang mau jalan sama Seunghyun sunbaenim.

"Kamu gak nanya kenapa kepala aku bisa cenat-cenut?" Tanyanya.

"Emang kenapa?" Tanyaku balik.

"Mikirin kamu, kok chat aku gak dibales." Katanya, termasuk nyindir secara halus.

Aduh, mampus kan. Dia ngomongin soal chat.

Tapi, tunggu.

Berarti chat itu bukan sekedar bajak dong?!

Eomma, anakmu bentar lagi pulang bawa mantu!

"Uhm, masa sih sunbae nge chat?" Tanyaku pura-pura bodoh.

"Iya, memangnya gak ada di kamu?"

Aku menggeleng.

"Mungkin tenggelem kali, ya sama Official Account di LINE atau gak notification LINE Get Rich."

"Oh gitu, gapapa deh. Jadi, pulang sekolah yah. Tunggu aku di gerbang. Jangan kabur. Sampai kabur," Ucapnya tertahan lalu mendekatkan wajahnya ke kupingku.

"Aku tawan kamu selamanya."

"Seunghyun! Udah belom pacarannya?" Panggil salah satu teman sunbae di lapangan.

"Jangan lupa, yah." Peringatnya padaku dan aku hanya bisa melongo dan melihat punggungnya yang berlari ke lapangan.

"Aku gak mimpi kan, Yujin?" Tanyaku pelan.

Yujin hanya tertawa.

"Enggak. Ini nyata." Jawabnya.

****
Yhaqqq siapa yang mulai baper? Ini baru bab 2 bagian si TOP loh, gimana yang lain><!

Jangan lupa vote dan comment ya!

C.weirdostabi//dorotheagustin

Talk! [BigBang Imagines]Where stories live. Discover now