Kwon ::: 10. To Let Go Or Hold On

492 63 10
                                    

Semuanya berjalan seperti biasa, tentang Seungri dan Seunghyun Oppa. Mereka masih selalu berada disisiku kapan aku butuh. Seungri yang tetap jahil dan tengil disaat yang bersamaan, tetap menjadi sahabat yang baik walaupun sangat menyebalkan ataupun Seunghyun Oppa yang masih menjadi tempatku bersandar walau tidak bisa sesering dulu, mengingat dia dan Sarang Eonnie sudah menjalin hubungan yang lebih serius daripada pertemanan.

Kwon Jiyong, walaupun aku dan dia berusaha bersikap biasa dengan segala yang telah terjadi diantara kami, namun nyatanya sulit. Bagaikan ada sebuah tembok raksasa yang membuat kami tidak bisa terbiasa dengan satu sama lain. Mungkin kalau bersama dengan teman - teman yang lain, semuanya akan terlihat biasa. Namun ketika kami ditinggal berdua saja, semuanya berbeda. Suasana sangat canggung, atau aku yang terlalu kaku? Entahlah.

Seperti saat ini, hari ini Yujin mengajak kami berenam untuk pergi ke Lotte World sebagai farewell party Taeyang, sebelum ia kembali ke Australia dan melanjutkan sekolahnya disana.

"Oppa, ayo kita photobox bersama." Bujuk Yujin manja pada Daesung sunbaenim, namun Daesung sunbaenim tampak tak ingin.

"Yujin-ah, asal jangan memakai wig kribo itu, sangat memalukan." Katanya membuat aku dan Seungri yang mendengar percakapan mereka hanya bisa menahan tawa kami.

"Daesung, kalau kau tidak mau mengikuti ucapan adikku. Jangan harap aku merestui hubungan kalian!" Ancan Taeyang membuat Yujin tersenyum senang.

"Arra, kita kesana." Ucap Daesung menyerah membuat Yujin memekik kesenangan. Aku dan Seungri yang menahan tawa sedaritadi pada akhirnya tertawa lepas.

"Seungri, ayo kita coba wahana yang itu! Katanya menyeramkan! Kita lihat siapa yang paling banci!" Kata Taeyang sambil menarik tangan Seungri sebelum Seungri sempat mengelak. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana Seungri akan berteriak ketakutan mengingat dia sangat takut dengan hantu. Aku duduk diapit oleh Seunghyun Oppa dan Jiyong, namun aku lebih condong menatap Seunghyun Oppa yang tengah sibuk dengan ponselnya.

"Apa dari Sarang Eonnie?" Tanyaku dan Seunghyun Oppa segera menoleh.

"Hm, ya. Dia ingin aku ke tempatnya sekarang, dia sakit." Ucap Seunghyun Oppa membuat aku menelan ludahku kasar.

Kalau Oppa pergi, aku hanya tinggal berdua dengan Jiyong. Ini Gawat!

"J-jadi Oppa harus cepat pulang?" Tanyaku bodoh, mengulur-ulur waktu.

"Sepertinya. Tapi aku tidak enak kalau pergi, padahal ini kan farewell party Taeyang."  Ucap Seunghyun Oppa sambil berpikir keras.

"Sudah pulang saja, Hyung. Sarang Noona pasti lebih membutuhkanmu sekarang." Kata Jiyong tiba - tiba membuat aku mengumpat dalam hati.

"Begitukah? Bisa kau titipkan salamku pada yang lain?"

"Bukan masalah, Hyung." Jawab Jiyong dan Seunghyun Oppa segera mengangguk.

"Aku pulang dulu, ne?" Kata Seunghyun Oppa sambil mengacak rambutku gemas. Lalu dengan setengah berlari, ia meninggalkan aku dan Jiyong berdua saja. Hampir lima menit kami terdiam, sebelum pada akhirnya Jiyong berdeham.

"Sampai kapan kita mau seperti ini? Berpura-pura tidak pernah ada yang terjadi diantara kita?" Tanya Jiyong membuat hatiku tertohok.

"Pura-pura apanya?" Tanyaku bodoh.

"Jangan berbohong, kau menjauhiku karena telah mengetahui fakta yang sebenarnya, kan?"

"Fakta apa?!" Kataku emosi sambil menatapnya yang tetap tenang. Berbanding terbalik denganku yang sudah terengah - engah karena menahan emosi.

"Jangan bilan kau punya alzhemeir. Pikun mendadak." Ucap Jiyong sambil mendengus pelan, membuat aku semakin kesal.

Aku memejamkan mataku erat, berusaha meredam emosiku sambil mengingat apa yang terjadi terakhir kali ketika di gubuk malam itu.

Talk! [BigBang Imagines]Where stories live. Discover now