Choi :: 3 [PDKT]

801 96 21
                                    

Dan aku disini, duduk berhadapan dengan Seunghyun sunbaenim ditemani hawa dingin sehabis hujan. Aku mengggosokan tanganku dibawah meja, sesekali meniup tanganku agar tetap hangat. Walaupun kami kesini tanpa keadaan basah kuyup, tak bisa dipungkiri walaupun naik motor hanya diguyur gerimis tipis, tetap saja dingin.

Seunghyun sunbaenim bangkit dari posisinya, ia melepas jaketnya dan menyampirkannya dibahuku.

"Sudah kubilang tadi, pakai saja jaketku." Ucapnya sambil tersenyum, membuat jantungku berdetak dua kali lebih cepat.

Ia menarik tanganku dan meniupnya, sesekali menggosok tanganku agar aku tetap hangat.

"Sudah lumayan hangat?" Tanyanya membuat aku mengangguk cepat layaknya orang bodoh.

"Hari ini kau lebih pendiam, ya? Ada apa? Apa kau tidak nyaman jalan denganku?" Tanya Seunghyun lagi.

"A-aniya. Aku hanya gugup." Ucapku jujur, bahkan terlampau jujur dan terkesan bodoh.

Aku menutup mulutku karena kebodohanku. Sial, kenapa otak dan mulut jadi gak singkron gini sih?

"Gugup karena?"

"Ergh, jalan dengan sunbae mungkin?" Ucapku ragu, namun dalam hati aku membenarkan ucapanku.

Seunghyun sunbaenim tertawa kecil.

"Ngomong-ngomong, jangan panggil aku sunbae." Kata Seunghyun sunbaenim membuag aku menatapnya dalam diam.

"Panggil saja aku Oppa. Terkesan lebih enak ditelingaku, lagipula kita hanya terpaut satu tahun. Bukan masalah besar." Lanjutnya membuag aku sesak nafas.

Demi apa? Mulai sekarang aku akan memanggil Seunghyun sunbaenim dengan sebutan Oppa.

Sial, bisa pingsan ditempat kalau berlama-lama didekatnya.

"Gwenchana?" Tanyaku tak yakin, Seunghyun sun-Oppa mengangguk yakin.

"Kalau kau menganggapmu sebagai teman spesial juga tak apa." Ucapnya membuat aku membelalakan mata kaget.

"N-ne?!" Pekikku tertahan.

"Yap, teman spesial. Atau apapun itu kau menyebutnya." Jawabnya serius menatap intens mataku.

"A-aku.."

"Don't take it too serious, aku tahu kau masih perlu waktu untuk menyadari dan menjawab semuanya. Santai saja, satu hal yang harus kau tahu aku akan menunggumu untuk mengatakan iya." Ucapnya misterius.

Ini otakku yang lama buffering atau emang pernyataan Seunghyun Oppa terlalu berbelit-belit bahasanya, ya?

Tak lama, pelayan itu datang dengan pesanan kami. Kami makan dengan Seunghyun Oppa yang mendominasi, walau beberapa kali aku juga melontarkan beberapa pertanyaan dan pernyataan.

Selama ini aku salah sangka dengan Seunghyun Oppa. Kukira dia orang yang dingin dan cool kalau boleh dibilang, tapi saat kau sudah mengenalnya semua itu hancur.

Dia adalah pribadi yang menyenangkan, cheesy, romantis, juga lucu. Dan tidak bisa dipungkiri berada didekatnya terasa sangat nyaman.

Selesai makan, kami pulang kerumah. Tak lupa dengan motornya yang ja beri nama Smokey, karena warnanya yang hitam gelap namun terkesan garang. Apalagi dengan image yang melekat erat pada Seunghyun Oppa.

"Rumahmu, nyaman juga yah." Ucapnya ketika aku turun untuk menyerahkan helm.

"Mau masuk dulu Oppa?" Tanyaku tanpa canggung lagi menggunakan kata 'Oppa'.

Ia menggeleng pelan.

"Lebih baik aku tidak mengganggu waktu istirahatmu. Pasti capek kan menemaniku jalan?"

"Lebih tepatnya makan." Jawabku sambil tersenyum membuat ia tertawa kecil.

"Ya, aku malah mengajakmu makan instead mengajakmu jalan. Jadi, adik kecil, cepat masuk dan jangan lupa mandi dan istirahat. Kalau masih lapar, makan lagi. Aku tidak mau adik kelas kesayanganku sakit, arrachi?" Tanyanya sambil menepuk kepalaku pelan berulang kali.

Aku memberinya sikap hormat.

"Siap, kapten!" Ucapku membuat ia tersenyum.

"Cha, masuk sana."

"Oppa tidak pulang?" Tanyaku bingung.

"Aku harus memastikan kau pulang selamat sampai masuk ke dalam rumah." Katanya membuat mulutku menganga lebar, tersanjung akan perilakunya.

"Astaga, Oppa ini." Kataku sambil tertawa.

"Aku serius. Oh, ya dan jangan lupa LINE aku kalau sudah mau istirahat." Katanya membuat aku makin terbang ke langit ketujuh, kurasa. Atau mungkin ke langit delapan, sembilan, entahlah.

Kali ini aku benar-benar masuk ke dalam rumah dan aku bisa mendengar suara deru mesin motor Seunghyun Oppa meninggalkan pekarangan rumahku. Aku menyandarkan punggungku di pintu dan mendesah kecil.

Bahkan aku tak bisa mengenyahkan senyum untuk tidak tersungging dibibirku.

"Eomma!!!" Pekikku senang sambil mencari Eomma ke dapur.

♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡

C.weirdostabi//dorotheagustin

Talk! [BigBang Imagines]Where stories live. Discover now