7

4.1K 413 47
                                    

Balik lagi....Author kece mantunya bunda maya...

Sudah yah,,untuk hari ini author bener2 kelewat baik...Ini silahkan dilajutkan lagi..

Redho dan ikhlas meski masih sakit gigi guling2 ngebayangin si Al...

Chap selanjutnya mau keluarin karakter baru, cowok yang akan menyukai Yuki...

Bisa, silahkan direquest cast nya, plus gambarkan karakter orangnya yah...Semoga author berbaik hati memenuhinya besok, atau kapan2 author mood...hahhaha

Selamat malam, selamat membaca, semoga suka..

Author mau bobo cantik mimpiin ayang Al, Eh El aja deh, Eh Verrel nggak yah..Ah,,,Semuanya deh...

Semangat readers keceku yang membahana tralala lala....

semoga kalian diampuni karena membaca cerita ini sambil membayangkan wajah ganteng kekasih author, wkwkwkwk....kaburrrrrr


Al POV

Setelah begitu lama menemani bunda menonton sinetron favoritnya yang nggak jelas hanya adegan  nangis- nagis doang, aku memutuskan kembali ke kamarku. Entah mengapa, malam ini aku malas untuk kembali ke apartemenku. Meskipun sudah begitu banyak bbm, whatsup dan sms dari Ariela maupun Natasha yang mengajakku dinner, tapi kali ini aku merasa tak bersemangat. Aku meminta izin bunda untuk menginap di rumah malam ini dengan alasan lelah tak bisa lagi menyetir kembali ke apartemen. Bunda mengiyakan. Mungkin melihat bahwa aku dan Yuki masih diem- dieman jadinya bunda tak lagi was- was denganku. Bundaku ini, sama anak berhati malaikat sepertiku, ia tak percaya. Apa aku semesum itu, tega menyentuh anak ingusan cabe- cabean seperti Yuki, Ckckck, sungguh korban sinetron sekali bundaku ini.

Kamarku, El dan Yuki di lantai dua, sementara bunda di lantai bawah. Kamarku bersebelahan dengan kamar El. El memang selalu menjadi penghalang dalam apapun. Lihatlah, untuk ke kamar Yuki saja, aku harus melewati kamar El. Dan demi wajahku yang tampan original tanpa operasi, aku tak akan mengambil resiko ke kamar Yuki. Jika itu terjadi dan El melihatku, maka wajah tampanku ini akan lebam dan tak berbentuk dibuatnya. Adik durhakaku El yang selalu menganggap dirinya setampan Justin Bieber, mengapa ia harus sangat menyebalkan.

Aku meraih hp di saku celanaku. Kali ini, demi ketenangan batinku, aku harus melakukannya. Aku memutuskan untuk mengirim sms pada barbie manja itu.

"Sayang, kk tau kaka telah mengecawakanmu. Tapi, bisakah Yuki memberi kk kesempatan menjelaskannya? Kk nggak tenang liat kamu diemin kk. Yuki rela liat kk sakit karena kuatir?"

Aku segera menekan tombol kirim. Aku lega, lihatlah, sebentar lagi nona manja itu akan berlari ke kamarku, memelukku dan meminta maaf. Kata- kata indah dan pesonaku yang bagai pangeran  seperti di kartun- kartun yang sering Yuki nonton memang adalah paket lengkap. Wajah tampan mempesona, tubuh atletis bak model internasional, otak cerdas dengan kemampuan merayu wanita serta cadangan keuangan yang tidak akan merugikan keuangan negara tentunya. Aku ini terkesan cuek pada wanita, tapi juga tak menutup diri untuk mahluk ciptaan Tuhan yang indah itu. Aku hanya memberikan sedikit umpan, dan wanita- wanita itu dengan senang hati terjerat umpanku, bahkan memohon untuk terus diberikan umpan. Aku memperlakukan wanita sangat istimewa. Itulah kuncinya. Aku lembut, cool, perhatian, romantis dan memanjakan mereka dengan materi dan kenikmatan dunia.

"Ah, Al, kau memang sangat menawan. Pandai sekali kau membuat semua wanita bertekuk lutut. Dari bocah labil seperti Yuki, janda jablay kayak Si Mbo Jamilah, sampai model seksi kayak Ariela dan artis dangdut bahenol kayak Natasha. Semuanya terjerat tanpa paksaan. Mereka datang dengan senang hati, meyerahkan tubuh dan hatinya untukmu. Lalu kenapa juga lo harus terjebak dengan gadis abg bocah ingusan yang masih main barbie kayak Yuki. Oh my God Al, dia nggak ada seksi- seksinya sama sekali. Masih datar. Oh Tuhan, cobaan memang selalu kau kirimkan untuk mahlukmu yang istimewa, dan aku mengakuinya. Al Ghazali memang istimewa." Aku terus berceloteh menunggu balasan sms dari barbie manja itu.

Marrie with the BarbieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang