25

3K 292 58
                                    

Author POV

Yuki dan El tiba di rumahnya. Yuki segera berlari kegirangan menemui bundanya. Yuki menemukan bunda Maya sedang sibuk menyiapkan makan siang untuk anak- anaknya.

"Bunda. Ummuah."

Yuki mencium tangan kemudian pipi bundanya. Bunda Maya hanya tersenyum melihat anak gadisnya sudah kembali ceria hari ini.

"Mlekum bunda..."

"Walaikum salam anak bunda yang ganteng." Balas bunda pada El yang mendekati dan mencium tangan bundanya kemudian duduk di meja makan.

"Bunda masak apa? Yuki bantuin yah." Yuki mendekati bundanya.

"Udah selesai sayang. Sekarang kamu ganti baju dulu habis itu cepetan turun makan yah. Kaka El juga, buruan ganti baju, itu baju udah bau asem banget deh, belum mandi kan?"

"Ya elah bunda. El mah nggak mandi sebulan tetap wangi bun, udah bawaan dari lahir kalau El bakalan wangi dan keren." Ucap El bangga meneguk air putih di meja.

"Ckckckck, terserah. Sana buruan mandi!" Bunda Maya mendorong tubuh El untuk segera beranjak ke kamarnya mandi.

"Ya udah, Yuki naik dulu bunda."

Yuki dan El menuju kamar mereka masing- masing. Yuki yang hanya mengganti baju lebih dulu kembali di meja makan menemani bundanya menyiapkan makanan di meja makan. Yuki nampak lebih berbeda hari ini. Ia mungkin tak begitu bersedih lagi mengingat Al, dan juga ia bahagia karena El masih selalu ada untuknya.

"Sayang, bunda seneng deh barbie bunda kembali ceria lagi. Memangnya Yuki udah baikan sama kaka Al?" Tanya bunda Maya.

"Baikan apa bun? Yuki sama kaka Al baik- baik saja dan kita kan memang sudah menyepakati kalau kita sama- sama menginginkan yang terbaik. Yuki udah merelakan kak Al bahagia kok bun." Ucapan Yuki membuat bunda Maya berhenti dan menatap Yuki intens.

"Yuki baik- baik saja kan sayang? Bunda cuma takut kehilangan Yuki." Bunda Maya mendekati Yuki.

"Bunda ini apaan sih, memangnya Yuki mau kemana? Bunda nggak akan kehilangan Yuki kok, nggak akan." Ucap Yuki memeluk bundanya dari samping.

"Ehem, mesra- mesraan nih. Kok nggak ajak sih? Lagi ngomongin El yah?" Ucap El yang tiba- tiba datang memunculkan wajahnya yang segar telah mandi.

"Ih, geer banget. Sudah sana duduk, jangan lupa cuci makan dulu." Perintah bunda.

"Eh kok tadi Kaka El tiba- tiba datang sih ke sekolah Yuki? Maksudnya kok bisa tau kalau Yuki pulang cepet?" Tanya Yuki yang mengangkat piringnya, menerima nasi yang dituangkan oleh bundanya.

"Hahahah, kaka El gitu loh. Kamu kan tau bie, kakakmu ini super duper keren. Nggak ada duanya." Ucap El bangga.

"Ehm boong tuh Yuk, orang bunda yang ngasi tau. Tante Venna kan pemilik yayasan sekolah kamu. Tadi telponan sama bunda kalau ada rapat pemimpin yayasan dengan guru- guru, jadi sekolah kamu cepet pulang. Pas kaka El baru tiba, udah bunda suruh kembali menjemput kamu di sekolah, makanya bau banget. Untung kamu tahan yah dibonceng sama kaka El." Ucap bunda Maya membuat El mendengus kesal.

"Bunda nih, mana ada yang nggak betah diboncengin sama cowok secool dan sekeren El? Bunda aja yang nggak update soal cowok terkece dan terkeren masa kini. Nama El Rumi tuh ada di deretan atas." Ucap El bangga.

"Peringkat teratas setelah gue kali El."

Suara bas itu tiba- tiba saja terdengar di ruang makan. El, Yuki dan bunda menoleh melihat sosok lelaki bertubuh atletis itu berdiri dengan kemeja biru muda yang dilipatnya sesiku. Dengan tampang cukup percaya diri, lelaki itu duduk di depan meja makan.

Marrie with the BarbieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang