11

3.9K 419 49
                                    

Yuki POV

"Kaka Al...Kak, kaka nggak papa kan? Kak..."

Aku terus memanggilnya yang masih belum ada jawaban. Al tiba- tiba masuk kamar mandi saat menerima telpon dari rekan bisnisnya.  Dan setelah 20 menit, kekasih tampanku itu masih juga belum keluar dari sana.

"Kak...."

Aku masih memanggilnya, mengetuk pintu kamar mandi. Aku diliputi perasaan cemas dan khawatir, mungkin tengah terjadi sesuatu dengan kekasihku. Mungkin saja rekan bisnisnya membawa kabar buruk mengenai perusahaan. Al yang memang kukenal sebagai lelaki kuat pasti berusaha menyembunyikannya agar tak membuatku cemas. Kekasihku itu, memang lelaki yang sangat luar biasa. Aku tak peduli seberapa sering dia mengecawakanku, tapi dia begitu hebat bagiku selama ini. Mengurus perusahaan sendiri dan menanggung semua beban pekerjaan sendirian. Sedangkan aku. Kerjaku hanyalah terus mengganggunya, meminta ini itu darinya dan selalu membuatnya repot dengan tingkah manjaku.

"Maafin Yuki kak."

Aku tertunduk di depan pintu kamar mandi. Menunggunya dengan sabar. Berharap ia keluar segera dan aku akan memeluknya, memberikan kekuatan padanya. Bahwa ia tak sendiri dan aku yang meskipun tak tahu apa- apa akan selalu mendukungnya. Akan selalu memberinya semangat.

Aku bangkit saat mendengar bel apartemen Al berbunyi. Aku menghapus air mata di pipiku kemudian melangkah menuju pintu. Aku membukan pintu dan kudapati di hadapanku seorang wanita dengan penampilan yang sangat cantik. Dia persis seperti model di majalah yang selalu bunda baca. Wanita itu menatapku heran, dan begitupun denganku. Dalam hati, mungkin wanita ini salah kamar. Kamar apartemen yang ingin dia kunjungin bukan apartemen Al.

"Siapa yah?" Tanyanya padaku.

Wanita itu memandangi tubuhku dari rambut sampai ujung kaki.

"Anak sekolah?" Tanyanya kembali.

"Maaf kaka siapa yah?" Tanyaku kembali.

"Loh, lo dong siapa? Ngapain lo di sini?" Tanyanya yang mulai terdengar kesal.

"Saya Yuki." Jawabku kemudian menunjuk ke dalam. "Ini kan apartemennya pacar Yuki." Lanjutku lagi.

"Hegh, bocah ini. Kagak ada, mana yang punya apartemen ini? Gue mau ketemu?" Wanita seksi dengan sepatu yang menjulang tinggi itu langsung masuk.

"Egh, eh. Kok main masuk aja. Kaka ini salah alamat mungkin." Aku mengikutinya.

Wanita itu melangkah cepat dengan bunyi hels yang hampir membuat lantai keramik pecah, Wanita itu menuju kamar Al dan mencari kesana kemari. Aku menarik tangannya.

"Egh, mau copet yah? Enak saja main masuk- masuk kamar. Keluar nggak?"

"Eh, lo diem yah anak kecil. Gue kesini nyari honey bunny sweety gue." Dia melepaskan tanganku dengan kasar.

Dan saat kami saling tarik menarik, Al masuk menghampiri kami. Raut wajahnya berubah menjadi sangat berbeda.

"Kak Al..." Panggilku.

Al POV

Oh Tuhan, kayaknya kehidupanku memang berakhir sekarang. Setelah begitu lama mengurung diri di dalam kamar mandi berpikir begitu lama bagaimana membuat alasan agar Yuki segera pulang. Setelah begitu lama mendengar teriakan Yuki dari luar yang memanggilku. Aku akhirnya keluar, mencari gadis itu. Dan aku menuju kamarku saat kudengar suara Yuki dari dalam kamar.

Sungguh, aku seperti kehilangan kekuatanku sebagai lelaki tampan dan mempesona. Dua wanita di depanku menatapku. Si seksi Ariela dan si gadis abg Yuki.

Marrie with the BarbieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang