9

4.3K 400 42
                                    

Author POV

Hari minggu. Yuki dan Bunda Maya sudah bangun dari subuh. Nampak kakak beradik Al dan El masih sibuk dengan alam bawah sadarnya. Yuki dan bunda yang menyadari keduanya masih pulas kompak ingin mengerjai saudara yang seperti tom and jerry itu. Mereka berdua menggeser tubuh El agar nampak berpelukan mesra dengan Al. Setelah itu tanpa menyia- nyiakan kesempatan, Yuki memotret keduanya yang nampak sangat bahagia berpelukan mesra.

"Nah, kalau gini kan bunda jadi bahagia. Saling menyayangi. Yuki, bunda nggak nyangka yah, perasaan baru kemaren berojolin mereka, eh sekarang mereka udah besar menjadi sangat tampan." Bunda mencium kedua kening putranya kemudian melangkah bersama Yuki keluar dari kamar El.

Yuki keluar dari kamarnya sudah siap untuk pergi jogging. Yuki memasuki kamar El dan melihat kedua kakak kesayangannya itu masih tidur.

"Kak  Al...Kak El...Bangun, udah  pagi..."  Yuki menggoyang- goyangkan badan El yang memang sangat susah dibangunkan.

Al mengucek matanya pelan dan langsung menendang tubuh El setelah menyadari adik durhakanya itu memeluk tubuhnya dan bahkan wajahnya tepat di depannya.

"Kak Al, kok jahat sih. Kasian Kak El nya." Ucap Yuki melihat El yang sudah terjatuh dari ranjang.

"Augh........" El gelagapan kemudian langsung sadar.

"Rasa lo. Ngapain juga tidur dekat- dekat gue. Ngefans banget ma gue, pake mau nyium gue. Bibir gue masih perjaka nih." Al bangkit memperbaiki posisinya. (What perjaka? Iya kali Al, readers mau percaya. Kayaknya kaga deh.)

"Siapa juga yang mau dekat abang sok kegantengan kayak ka Al?" El bangkit dan masih menguap.

"Sudah. Kak El siapa yang kalah?" Tanya Yuki penasaran.

"Madrid. Puas?" Jawab El.

"Asyik. Ayo buruan ka El siap- siap trus kita jogging. Ingat perjanjiannya ka EL ku sayang." Yuki mendorong tubuh El ke kamar mandi.

Al yang melihatnya menggerutu kesal. Yuki kemudian beralih mendekati AL.

"Ka Al mau ikut jogging juga?" Tanya Yuki dengan senyum lebar di depan kekasihnya.

"Semangat banget kamu mau jogging. Tumben?" Tanya Al yang berjalan ke kamarnya. Yuki mengekorinya di belakang.

"Yuki kan menang, jadi ka El bakalan gendong Yuki keliling kompleks. Hahaha." Yuki tertawa kecil.

"Apa? El mau gendong kamu keliling kompleks?" Al berbalik memandangi Yuki. "Oh ya ampun Yuki." Al menggeleng kecil.

"Kak Al selalu gendong Yuki waktu kecil, tapi akhir- akhir ini ka Al selalu sibuk dengan urusan kantor. Yuki rindu saat- saat kecil dulu." Ucap Yuki dengan raut sedih.

Al yang melihatnya terhanyut seketika. Ia memang selalu menghabiskan waktu menghibur Yuki sejak kecil. Tapi Al mulai berubah sejak menyadari dirinya akan menikahi gadis yang lebih pantas dianggapnya adik itu.

"Kaka kan sibuk dengan urusan kantor sayang. Kerja lembur sampai malam. Hari libur mesti keluar kota menemui teman bisnis. Maafkan kaka yah." ( Sibuk lembur di ranjang maksudmu Al? Menemui rekan bisnis? Si penyanyi dangdut bahenol Natasha? Ckckckc, pandai sekali dikau berkarate lidah...)

Al memegang kedua pundak Yuki, mengangkat dagu gadis secantik barbie itu.

"Kalau gitu kaka siap- siap dulu. Hari ini kita jogging sama- sama. Sekalian kaka minta maaf yah udah bikin Yuki kesel. Yuki jadi nggak secantik barbie lagi kalau manyun terus. Yuki mau kan maafin kaka?" Tanya Al dengan lembut, berusaha memperdayai gadis itu lagi dengan rayuannya yang maut.

Marrie with the BarbieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang