Chapter 3 - Akhirnya Kita Bertemu!

3.8K 205 2
                                    

Ify turun dari busway yang ditumpanginya tepat di depan gerbang Akademi Soteria. Gara-gara nasi goreng super pedas yang dimakan Gabriel malam sebelumnya, pagi ini laki-laki tampan itu masih sibuk berurusan dengan perutnya. Dan dengan terpaksa Ify berangkat sekolah menggunakan transportasi umum itu.

Masih cukup pagi dan belum banyak mobil-mobil mewah yang keluar masuk akademi. Ify berjalan pelan ke arah gedung sekolahnya. Tidak perlu tergesa-gesa, bel masuk masih sekitar 1 jam lagi dan semua tugas sudah ia kerjakan. Sampai di samping lapangan parkir, ia melihat Rio baru saja turun dari mobilnya—atau mungkin mobil Alvin karena Alvin ada di mobil yang sama­—­. Alvin segera berjalan cepat ke arah gedung sekolahnya, meninggalkan Rio yang masih berdiri di tempatnya. Setelah memandang sekelilingnya sekilas, Rio melanjutkan langkahnya.

"Rio!" Ify berlari kecil menyusul Rio. Rio berhenti dan menoleh. Tahu bahwa Ify tengah berlari menyusulnya, ia kembali melangkah. Setelah menyamakan langkahnya dengan Rio, Ify mengatur napasnya yang masih terengah-engah. "Gu-gue mau tanya sesuatu," kata Ify kemudian.

"Lo kemarin ke RSHK?" Pertanyaan Ify berhasil membuat langkah Rio terhenti. Ify ikut berhenti dan menoleh. "Lo ke sana?" tanyanya sekali lagi.

Rio terdiam memandang perempuan berdagu tirus di depannya. "Nggak," jawab Rio singkat.

"Masak sih? Kemarin gue ke rumah sakit, dan lihat ada cowok yang mirip sama lo. Ya ... walau dari sikapnya sih ... bukan lo banget," jelas Ify.

Rio mengalihkan pandangannya ke arah lain, menghindari tatapan Ify. "Gue nggak pernah pergi ke RSHK!" kata Rio dengan menaikkan nada suaranya. Setelah itu, ia pergi meninggalkan Ify yang masih terheran-heran. Ify memandangi kepergian Rio dengan heran. "Kok jadi sewot? Kan gue ... cuma nanya," gerutu Ify.

#

Taman parkir adalah sebuah taman yang terletak di depan Gedung Administrasi Pusat Akademi Soteria dan diapit oleh tempat parkir yang ada di sebelah kanan dan kirinya. Berupa lahan luas dengan rumput hijau dan pohon-pohon besar. Ada sebuah kolam ikan berukuran sedang dengan air mancur di pusatnya. Ify mengedarkan pandangannya ke semua penjuru taman, mencari keberadaan Rio. Laki-laki itu sedang duduk di salah satu kursi. Mengenakan headset putih dan tangan kanannya memegang sebuah buku. Bola matanya terlihat bergerak menelusuri buku itu.

Ify mendekat dan duduk di samping Rio. Ia hanya duduk tanpa menyapa atau mengatakan sesuatu. Ia duduk bersandar di kursi dan menyilangkan tangannya di depan dada. Menatap lurus ke depan, ke kolam ikan yang berjarak sekitar lima meter darinya.

Selama kurang lebih lima menit, mereka duduk dalam diam. Dan tampaknya, Rio mulai tidak nyaman dengan keberadaan Ify. Ia melepas headsetnya dan menutup buku yang dibacanya. Kemudian bersandar dan ikut melipat kedua tangannya di depan dada. Ify menoleh dan menatap Rio dengan heran. Ia lalu mengubah posisi duduknya dengan meletakkan tangannya di pinggiran kursi dan mencondongkan badannya ke depan, menggunakan tangannya sebagai tumpuan.

Diam yang tercipta, terasa nyaman untuk mereka. Ify yang biasanya bawel, kini diam sambil sesekali tersenyum. Begitupun Rio yang paling tidak suka kesendiriannya diusik, kini masih bertahan duduk di samping Ify. Tidak terasa, 15 menit berlalu dan bel masuk berbunyi.

Rio berdiri dan berjalan menjauh, meninggalkan Ify yang masih berdiam diri. Beberapa meter kemudian, ia berhenti dan membalikkan badannya. "Lo mau bolos kelas Bu Winda?" Ify tersentak kaget, menggeleng dengan cepat, dan berdiri berlari mengikuti Rio.

#

"Silakan!" kata Ify sambil menghidangkan lima mangkuk bakso. Pulang sekolah, Sivia, Cakka, Shilla, Alvin dan Rio mampir ke warung baksonya.

Velvet Love (Completed) -- RevisedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang