Seitansai Desy

4.2K 116 1
                                    

Perayaan terindah

Hari ini adalah theateran terakhir ditahun 2015, hari ini mungkin hari terindahku. Yaitu seitansai ku, semoga membahagiakan bagiku.

Aku sedang bersiap-siap menuju theater dan handphoneku berbunyi. Ku membuka notif dari aplikasi LINE promosi ternyata dari Okta

- LINE -
Okta: Cides lg dimana? Udah otw ke theater?

Desy: Ini lg siap-siap Ta, kenapa?

Okta: Gapapa. Hati hati ya Ci

Desy: Oh. Iya Ota, kamu juga

Aku mengakhiri percakapan singkat sama Okta. Dan langsung on the way ke rumahnya para idol.

Setelah sampai ke theater aku melihat udah banyak member yg sudah sampe, ada yg lg make up, ada yg ganti baju, ada yg maenin hp dll. Aku melihat Okta sedang duduk anteng sambil merias wajahnya. Aku mendekati Okta, dia tampak cantik dan sangat manis. Ia menyadari kalo aku sedang melihatnya

"Cides, ngapain ngeliatin aku" tanyanya padaku

"Eh. Mmm gapapa, kamu cantik deh Ta hari ini" dia tersenyum dan aku melihat pipinya sedikit memerah

"Ah Cidesy juga cantik kok" aku tersenyum dan melanjutkan aktifitas dan mempersiapkan diri untuk perfome.

M01-M03, lalu MC dan seterusnya sampai menuju Encoure. Seneng denger orang-orang diluar sana encoure. Encorenya itu 'Desy.... Songolas'. (Songolas disini itu bahasa jawa yg artinya 19). Sampai EN01 - akhir dan bonus songnya Pareo wa Emerald dan ada adek-adek gen4 juga. Sudah sampai akhir ''haduh kapan nih seitansainya'' batinku. ''oke terimakasih sudah menyaksikan theater hari ini'' kata Manda. ''ih ngeselin kenapa diundur-undur gini'' batinku lagi. Aku sudah memberi kode kepada yg lain dengan berdehem menggunakan mic, entahlah mereka ga peka atau sengaja. Kesel.
''dadah~'' sambil member memasuki backstage dengan sengaja. Dalam hatiku ''ih ngeselin si, sampe gitu ih'' aku tidak mengikuti yg lain ke backstage melainkan diam sendirian di tengah stage, sampe member yang lain masuk lagi

''Eh eh ngapain di stage sendirian''

"Tau Ci udah selesai tau''

''Ayo ci kita siap-siap mau hitouch'' aku tersenyum dan sedikit tertawa padahal dalam hatiku ''ngeselin deh, tau ah''.

Member semua sudah masuk keatas stage termasuk adek-adek gen4. ''haduh deg deg'an haduh'' batinku.

Happy! Happy! Basuday!
Rencana telah berhasil,
Ulang tahunmu sudah pasti diingat
Kawan-kawan sbanyak ini smua bernyanyi untuk mu
di pipimu ada namida sapuraizu

Aku tersenyum menahan haru ''Ah puji tuhan. Tuhan terima kasih'' batinku.

''Ayoo nyanyi dulu buat Cidesy"

"Happy birthday to you~ happy birthday to you~ happy birthday happy birthday happy birthday to you~ yeay"

Senyumanku tak redup sama sekali, aku bahagia bisa dirayain disini bersama kalian member team T dan kalian yg nonton theater hari ini.

Aku make a wish dan mendapatkan surat dari adik titanku Okta. Dia membaca surat entahlah sedikit gemes saat dia membaca surat ini, banyak penoton yg tertawa dengan cara bicara Okta saat membacakan suratnya untukku. Aku menatap lekat kepada Okta yg sangat serius membaca surat untukku. Sejujurnya aku tak ingin menangis tapi entahlah tiba-tiba air ini mata ini menetes karna terharu sampai show sudah selesai, Hi touch, birthday photo dll. Aku mengganti baju ku dan bersiap-siap untuk pulang, aku melihat Okta pun masih sedang membereskan barang-barang untuk pulang.

Saat dia beranjak, dengan sigap aku memegang tangannya, saat aku memegang tangannya aku merasakan jantungku berdegup cepat bahkan sangat cepat. Okta tampak kaget

''Eh kenapa ci?'' tanyanya

"Emm Ta. Aku mau ngomong sebentar sama kamu''

''Ngomong aja Ci''

''Tapi ga disini Ta'' Okta tampak bingung sampai ia menyeritkan dahinya. Aku menariknya kedalam ruang ganti pakaian, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil bagi 2 orang yg memasuki ruangan itu. Aku melihat Okta sangat bingung dari tatapannya pun terlihat bingung,

''Kita ngapain ci disini? Kan masih....'' sebelum Okta menyelesaikan ucapannya, aku membungkam bibirnya dengan bibirku, rasanya manis, aku sedikit melumatnya dan Okta pun membalas lumatanku. Sampai akhirnya kita kehabisan nafas aku melepaskan ciuman itu, aku melihat Okta yg masih terpejam, perlahan dia membuka matanya dan menatapku dengan tatapan yg tak bisa aku artikan

"Maaf" aku takut ia marah terhadap kelakuanku tadi, dengan wajah yg datar dia menatapku dan tak lama iya tersenyum ''hei kenapa dia tersenyum'' gugamku dalam hati
'Gapapa kok Ci'' sambil tersenyum. Ah Tuhan senyuman itu manis sekali

''Emm okta''

''Iya''

''Makasih ya atas suratnya, ya walaupun terkesan lebih ke curhat tapi aku seneng kok''

''Iya ci sama-sama, sebenernya aku nulis itu dadakan ya jadi begitulah suratnya. Hehehe'' Aku tersenyum dan ia pun tersenyum. Perlahan muka ku mendekat ke muka okta sebentar lagi hampir menyentuh bibir manisnya tiba tiba handphoneku berbunyi ''ah ilah ganggu aja'' gugamku. Ku mengambil hp ternyata Sisca menelponku, ku angkat telponnya ternyata iya sudah menungguku di lobby. Ah iya ku hampir lupa kalo aku nebeng ke Sisca. Hehehe.

''Emm Ta, Sisca udah nunggu aku dibawah. Makasih ya''

''Iya nih papa juga udah nunggu dibawah''

''Yuk kita turun bareng'' aku menggandeng tangannya sampai ke lobby. Sebenernya aku tidak ingin berpisah dan melepaskan tangannya tapi mau tidak mau harus ku lepaskan.

''Dadah Cides'' iya melambaikan tangannya kepadaku, akupun membalas lambaian itu.
Lalu sisca muncul dari kaca dalam mobil

''Cides ayo, etdah dah malem nih''

''Iya iya''

''Lama amat si Ci, ngapain aja?'

''Tadi ada yg ketinggalan makanya aku balik lagi'' tidak ada lagi percakapan diantara aku dan Sisca.

Aku sedang menikmati malamnya kota jakarta, tiba-tiba hpku berbunyi. Ah dari Okta

- LINE -
Okta: Cides makasih ya atas ciuman tadi

Desy: Eh, iya sama-sama Ta. Aku kira kamu bakalan marah

Okta: Awalnya ingin tapi tak bisa. Hehe

Desy: Ciee, ketagihan

Okta: Apasi Cides. Udah sampe kost'an ci?

Desy: Ini bentar lagi nyampe. Kamu istirahat sana jangan lupa sikat gigi, cuci muka bersihin makeup dan minum susu

Okta: Kok cides jadi bawel? Iya siap Cidesku

Desy: Bawelnya ke kamu ini. Udah sana tidur

Okta: Gombal. Yaudah good nigth cides

Desy: Good nigth too Ota

Kumpulan OneShot JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang