제가 옆에 있잖아요.. (aku ada disisimu)

150 4 0
                                    

Sinar matahari yang menyilaukan masuk melalui sela-sela gorden. Membuat ji hye menggeliat dari tidurnya. Ia melihat jam tangannya dan seketika terkejut.

5.30

“OMOO!” seri ji hye. Haduh, ibunya pasti khawatir, ia tidak memberi kabar pada ibunya.

Tapi.. ia ada di ruangan siapa ? sepertinya tidak asing, ruangan ini bukan ruangannya dan juga bukan kamar rawat pasien.

Kemudian ia menolehkan kepalanya ke samping, ia melihat jas putih di pojok ruangan, ia bangun dan mengambil jas itu, dan betapa trekejutnya ia saat melihat siapa pemilik jas itu.

Kim Woo Bin.

“huahhh! Apa yang sudah kulakukan ? kurasa kemarin aku menangis di ruang tunggu pasien, lalu apa yang terjadi ?”

Ji hye merasa kepalanya pening. Ia ingin muntah, dan saat hendak menuju toilet, ia melihat ada sebuah kamar, yang pintunya sedikit terbuka.

“mungkin ini ruang istirahatnya?” pikir ji hye.

Perlahan ia mendekat ke arah kamar itu, dan mengintip.

Ia melihat ada sebuah meja kecil, yang di atasnya terdapat sebuah foto laki-laki tua, dan di depan foto itu tersedia buah-buahan, seperti apel, buah pear, dan ada juga arak di sana .

Hari peringatan kematian, pikir ji hye.

Pasti laki-laki tua itu ayahnya.

Kemudian ia membuka pintu itu perlahan-lahan. Ia melihat woo bin sedang tertidur tengkurap di lantai tanpa selimut. Ji hye mau menutup pintu itu dan segera pergi ke ruangannya, tetapi kakinya melawan kemauannya, dan malah bergerak mendekati woo bin yang tengah tertidur.

Kemudian ji hye duduk di sebelah woo bin, dan kini tangannya bekerja sama dengan kakinya, tangannya perlahan mengusap pelan rambut woo bin yang kecoklatan.

Woo bin mengubah posisi tidurnya menjadi terlentang.

Ternyata dari jarak sedekat ini, ia bisa melihat wajah woo bin dengan jelas.

Rahangnya yang tegas, pipinya yang tirus, hidungnya yang tinggi, bulu matanya yang lentik, bibirnya yang tipis dan merah dan matanya yang tidak terlalu sipit.

Punggung tangan ji hye mengelus pipi woo bin pelan, dan  tiba-tiba laki-laki itu bergumam

“eomma.. eomma.. jangan pergi.. jangan pergi” sambil menggenggam tanagn ji hye yang tadi mengelus pipinya pelan. Air mata laki-laki itu menetes dan kepalanya bergerak-gerak.

“jangan pergi.. jangan pergi” laki-laki itu menggenggam tangan ji hye lebih erat.

Ji hye terkejut melihat lelaki yang biasanya dingin ini menangis. Laki-laki yang biasanya kasar padanya dan kaku itu, kini tengah menangis sambil menggenggam erat tangannya.

Laki-laki itu kini menggerakan kepalanya mendekat ke arah ji hye, dengan mata tertutup dan kemudian tertidur di pangkuan ji hye.

Ji hye yang terkejut, hendak mendorong kepala laki-laki itu, tetapi ia tidak tega. Ia tidak tega membangunkan laki-laki itu.

Akhirnya, ji hye membetulkan posisi woo bin di pangkuannya, dan menghapus air mata di pipi laki-laki itu. ia mengelus rambut laki-laki itu dan bergumam

“aku disini, aku tidak akan pergi”

봄비Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang