Because It's You

80 3 0
                                    

Davici, Because It’s You [BIG OST]

자꾸겁이나널사랑해서

jakku geobina neol saranghaeseo

I keep getting scared because I love you

더다가서면멀어질까

deo dagaseomyeon meoreojilkka

I worry that you might get farther if I get closer

말도못해바보처럼

maldo motae babocheoreom

So I can’t even talk like a fool

널생각하면아린마음에

neol saenggakhamyeon arin maeume

My heart grows faint at the thought of you

한숨만나와실없이웃다울어

hansumman nawa sireobsi utda ureo

I just let out sighs and randomly laugh and cry

너때문에아파

neo ttaemune apa

It hurts because of you

너라서이렇게사랑하는너라서

neoraseo ireoke saranghaneun neoraseo

Because it’s you, because it’s you that I love

Ji Hye POV

“Ji Hye~a sebentar saja ... kumohon” ia merengkuh ku semakin kuat, setelah beberapa lama, kurasakan pelukannya mengendur dan tangan kirinya terkulai begitu saja. Aku pun meraba kening nya, “astaga! Woo Bin~a! bangun! Tubuhmu panas sekali!” aku menepuk-nepuk pipinya berharap ia sadar sedikit saja, namun yang terdengar hanyalah gumaman-gumaman kecil. Setengah tertatih aku berusaha memapahnya menuju ke ruangannya. Aku buru-buru membuka jas putihnya, dan mengambil termometer. 38 derajat. Segera aku memencet tombol untuk memanggil para suster. Tidak beberapa lama kemudian 3 orang suster segera menyerbu masuk, kemudian terdengar “astaga!’ dari beberapa suster, “segera ambilkan dua botol infus cadangan dan obat penurun panas!” perintahku. Seorang suster segera berlari untuk mengambil obatnya, sedangkan dua orang suster lainnya segera membantuku memasang infus untuk Woo Bin.

Setelah mereka keluar, aku pun duduk di sebelah ranjang Woo Bin. Memandangi wajahnya yang setelah diperhatikan lebih tirus dari sebelumnya, bibirnya pun sangat pucat. Perlahan-lahan aku meletakkan tanganku pada wajahnya, aku mengusap lembut pipinya, alisnya, dan berhenti di hidungnya. Ia mengernyit sebentar dalam tidurnya, bergerak-gerak gelisah. Aku mengelus lembut rambutnya, terus mengelusnya sampai ia tenang kembali.

Rasanya seperti de javu. Ini kedua kalinya aku melihat ia tidur dengan gelisah, dalam keadaan sakit sekalipun. Sebenarnya ada apa.

Tiba-tiba ponsel ku berbunyi . nama eomma segera muncul di layar. “Yeoboseo? Eomma?” jawabku . “Kau bilang, kau akan pulang lebih awal hari ini? Aku sudah memasak makanan kesukaanmu untuk makan malam” aku melihat ke arah Woo Bin yang sedang terbaring lemas,  apa aku tega meninggalkannya yang sedang sakit sendirian disini, bagaimana kalau ia membutuhkan sesuatu? Perasaan iba segera menghampiriku “eomma .... kurasa aku pulang telat hari ini, maafkan aku eomma, maafkan aku” terdengar helaan nafas kecewa dari seberang sana. Aku tau aku mungkin mengecewakan eomma lagi, membiarkannya makan sendirian, tetapi bagaimana dengan pria ini? “eomma.. tunggu sebentar, jangan tutup dahulu, Joo Won bagaimana keadaannya ?” “ia sedang tidur, mungkin musim dingin membuatnya cepat mengantuk, bayi kan biasanya seperti itu”  “baiklah kalau begitu, ku tutup dulu ya eomma “ “iya”.

Tidak terasa, aku tertidur sewaktu menunggui Woo Bin. Sekarang sudah jam 9 malam, 5 jam sudah lewat dari waktu pulang kerja. Astaga! Jae Won! Segera aku berlari ke arah meja para suster “ apa dokter Park sudah pulang?” suster yang menjadi asistenku selama sebulan ini menjawab “dia sudah pulang dari tadi dokter, ah! Dan dia menitipkan ini padamu, aku ingin memberikannya, tetapi aku lupa karena aku harus membantu di UGD tadi”. Suster Hong memberikanku selembar kertas, kentara sekali ini tulisan seorang dokter.

Ji Hye ~ssi

Sungai Cheonggyecheon

Aku menunggu mu! :)

J.W

Di luar sedang salju, pasti dingin sekali. “tolong jaga dokter Kim ! dua orang suster! segera lah ke ruangan dokter Kim, ia sedang sakit, aku tidak tahu bagaimana cara menghubungi keluarganya, jika kalian tahu, segera lah beritahu keluarganya untuk menjemputnya ke sini!” setengah berlari, aku pergi ke ruanganku kemudian mengambil mantel dan syal. Beruntung setelah aku keluar drai pintu rumah sakit, ada sebuah taksi yang melintas, “sungai cheonggyecheon ahjussi” ... karena salju yang menumpuk di jalanan membuat lalu lintas menjadi padat sekali.

Saat sampai, aku langsung mencari Jae Won, aku tidak menemukannya, sampai aku melihat kerumunan orang, segera aku menghampiri mereka dan melihat Jae Won yang tengah menggigil kedinginan.

봄비Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang