"Kel..bangun Nak, ini sudah siang" seru Annisa sambil mengetuk pintu.Berulang kali dia melalukan itu, tapi tak ada sahutan dari Kelvira. Mau tidak mau dia harus memberanikan diri untuk masuk ke kamar putri tiri nya.
"Kel, ini sudah--" ucapannya terhenti saat melihat kamar ini bak kapal pecah.
Barang-barang di nakas berserakan dan kini Annisa tau satu hal. 'Kelvira merokok ?' batinnya tak percaya.
Merasa khawatir jika suaminya tau dan berakibat pertengkaran besar, dia pun melenyapkan rokok-rokok itu, biar dia saja yang menasehati Kelvira diam-diam.
"Kelvira, bangun sayang, nanti kamu terlambat"
"Aargh lo berisik banget dari tadi" ucapnya dengan mata yang masih terpejam.
"Arga sudah nunggu kamu dibawah"
Gadis itu sontak terbangun saat nama sang pacar disebut.
"Apa ? Arga ??"
"Iya, Arga"
"Rese lo, kenapa gak bilang dari tadi kalo si Arga udah nungguin ?"
Annisa hanya menanggapinya dengan senyuman.
"Ya sudah Ibu siapkan sarapan dulu, kamu cepet mandi"
Setelah Ibu tirinya keluar dari kamar, Kelvira langsung lari membuka jendela dan mendapati Arga sedang duduk di motornya.
"Ga, tungguin yah gue mandi dulu, oke ?"
Bukannya menyahut, bibir Arga malah berkedut menahan tawa dengan alisnya yang naik sebelah. Melihat itu kening Kelvira langsung mengkerut seolah bertanya 'kenapa ?'. Merasa ada yang aneh dia pun melihat bayangan dirinya di cermin, Kelvira nyaris menjerit saat melihat kondisi dirinya yang uh-sangat tidak layak untuk dipandang.
Mata sembab, rambut gimbal bak singa, terlebih sisa make up yang luntur karna air mata. Benar-benar memalukan.
"Kelvira bego ! Aaah malunya gue" sambil mengacak rambutnya terlihat frustasi.
***
Butuh waktu yang lama bagi Kelvira untuk menyulap penampilannya, dia kini sudah tampil cantik dengan rambut ikal kemerahannya yang tergerai indah. Kakinya yang jenjang menuruni tangga dengan cepat, dia hanya memasang wajah sinis sebagai sapaan untuk Papa dan Ibu muda nya.
"Sarapan dulu Kel" perintah Purna.
"Aku telat"
"Ibu sudah memasak makanan kesukaan kamu, kamu bisa memakannya di sekolah"
Annisa mengulurkan sebuah handbag yang di dalamnya ada bekal makanan juga botol minuman. Kelvira hanya tersenyum remeh sambil berlalu mengabaikan tawaran Annisa. Melihat itu Purna langsung beranjak hendak mengejar Kelvira dan menegur sikapnya yang tak beretika, namun Annisa mencegahnya dengan gelengan dan tersenyum lembut seolah berkata 'aku tidak apa-apa'.Sedangkan Kelvira, dia sudah berada di gerbang rumah menghampiri Arga yang hampir mati kebosanan.
"Lama ya ?" sapaan pertamanya terkesan basi.
"Perlu gue jawab ?"
Kelvira hanya nyengir tak berdosa sambil memakai helm lalu menaiki motor.
"Kel..."
"Ya ?"
"Gue gak nyangka muka bangun tidur lo secantik itu"
Sial, Kelvira kira Arga tidak membahasnya, untung saja Arga membelakanginya, jadi dia tidak melihat rona merah di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta [Completed]
SpiritualKelvira Anjani Pradipta gadis yang terkenal arogan, kasar dan independen, tumbuh dalam keluarga yang tidak sempurna. Perceraian orangtuanya membuat hidup remaja 17 tahun ini bebas tanpa kendali. Hingga suatu ketika kejadian besar menimpanya, membuat...