sinar mentari memasuki celah kamar seseorang, tubuhnya penuh keringat, begerak gelisah dan tak menentu.
yaa ali masih merasakan demam di sekujur tubuhnya pagi ini, ia pun nampak gelisah dan mencoba membuka matanya yg berat, serta tangannya meraba sekitar sampai pada akhirnya jam weekernya pun terjatuh, membuat suara yg terdengar oleh mamanya yang sedang melewati kamar ali.
mama ali pun segera membuka pintu kamar ali, dan melihat anaknya demam dan bergerak tak menentu.
"heyy sayang, bangun sayang. apa yang dirasain" ucap mama ali mengusap kepala ali yg terasa panas.
"prill...." gumam ali menggigil.
"prilly nak, bentar yaaa mama panggilin. ali tenang dulu yaa. mama bawain kompresan" ucap mama ali segera beranjak dari kamar ali menuju kamar kaia untuk menghampiri prilly.
saat sudah sampai kamar kaia, mama ali langsung membukanya dan terlihat prilly yg baru selesai dari toilet.
"eh mama, ada apa ma? aku kesiangan nyiapin sarapan yaa?" tanya prilly heran.
"itu sayang, kamu ke kamar ali deh, dia demam tinggi sayang" ucap mama ali
"hah?? demam lagi?? ya ampun ayoo ma" ucap prilly lalu bergerak cepat menuju kamar ali.
prilly yg langsung menghampiri ali yg sedang merasakan sakit di sekujur tubuhnya pun langsung memeriksa keadaan ali, dan menenangkannya. sedangkan mama ali mengambil baskom kecil untuk mengompres ali.
"heyy babyy. sayanggg.. kamu knpa kok bisa demam tinggi begini? heyyy" ucap prilly menepuk pelan pipi ali dengan mata berbinar.
"prill.." gumam ali menggenggam tangan prilly kuat.
"iyaa sayang, ini aku. apa yang dirasa? ke dokter yaa" ucap prilly mengelus kening ali.
"pril ini di kompres dulu alinya" ucap mama ali yg mengasihkan baskom kecil tersebut kehadapan prilly. prilly pun mengambil dengan sebelah tangannya karna tangan yg satunya tak bisa dilepaskan.
"gabisa dilepas yaa prill itu tangan kamu, aduhh ali kok bisa demam begini sii, kuat banget yaa cengkramannya?" ucap mama ali sambil memeras handuk kecil untuk di kompreskan ke kening ali.
"iyaa ma, kayanya ali menggigil begini deh, apa panggil dokter pribadi ajaa yaa" ucap prilly sambil melihat keadaan ali.
" iyaa, mama telepon dulu yaa sayang, kamu jagain ali. nanti kalau tangannya udah kelepas, gantiin kompresannya yaa" ucap mama ali lalu mengambil ponselnya untuk menghubungi dokter pribadi keluarganya.
"sayang, lepas dulu yuu tangan akunya. babyyyy " ucap prilly berusaha melepaskan cengkraman tangan ali.
"prill... aku..." ucap ali terbata-bata.
"iyaa sayang apa? mana yang sakit. aku obatin yaa mau?? aku janji deh gaakan ninggalin kamu lagi disaat sakit, slalu disamping kamu" ucap prilly sedih.
"prill... shhhhhh... jangan pergi" ucap ali pelan.
"aku ga pergi sayang. kamu buka dulu yuu matanya sayang. aku ada disini" ucap prilly yg mulai menangis melihat kondisi ali.
ali pun masih nampak gelisah, ia merasa ditusuk-tusuk tubuhnya dan matanya masih berat untuk membuka. ia pun memilih menggenggam tangan prilly kuat, walau sebenarnya ia tak mau jika sampai tangan prilly terluka.
tak lama kemudian mama ali masuk bersama dokter indra menghampiri.
"sayang, diperika dokter dulu yaa" ucap mama ali.
prilly pun menoleh ke mama ali dan dokter tersebut.
"ehh silahkan dokter diperiksa" ucap prilly menghapus air matanya dan mencoba melepas tangannya dari ali namun ali tetap tak mengizinkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my protectif baby
Teen FictionCerita apa adanya dalam diri authornya.. Silahkan membaca