prilly dan kaia pun berangkat menuju tempat observasi dan melakukan kegiatan untuk kelangsungan tugas acara tersebut.
tak terasa waktu semakin bergulir, akhirnya prilly dan kaia pun sudah mulai kembali ke rumah sakit dimana ali berada.
jalanan menuju rumah sakit begitu padat, membuat kaia dan prilly lelah berlama-lama didalam mobil, apalagi sedari tadi pikiran prilly terbagi karna mendapat kabar bahwa ali tidak mau makan, dan demamnya semakin tinggi.
prilly hanya bisa terdiam dan menatap langit luar kaca pintu mobil.
"sabar yaa prill, jangan terlalu dipikirin. gue yakin ali ga kenapa-kenapa, dia cuma butuh lo buat sembuh" ucap kaia melihat prilly yg melamun.
prilly masih saja terdiam dan menatap lurus ke langit tersebut.
akhirnya mereka pun sampai rumah sakit, dengan sangat terburu-buru prilly menghampiri tempat rawat ali.saat diambang pintu ia melihat kondisi ali yg tergeletak tak berdaya diranjangnya, wajahnya semakin pucat dan terlihat mamanya yg duduk di sisi ranjangnya.
prilly menghampiri ali dan langsung menggenggam tangannya.
"baby... kamu kenapa lagi sayang. maaf ya akunya lama, janji abis selesai kegiatan ini kita quality time yaa. khusus berdua ajaa seperti harapan kamu. cepet sembuh yaa" ucap prilly mengecup kening ali lama sambil air mata berjatuhan ke pipinya.
"heyy menantu mama kok nangis sih, ali pasti sembuh kok. tadi kata dokter demamnya aja yg belum pulih, jadi dia perlu banyak istirahat lagi" ucap mama ali membelai rambut prilly.
"ya allah ma, ali kenapa lagi sih? kaia sampe ngebut nyampe sini. ini si prilly resah banget dimobil" ucap kaia yg baru datang langsung menghampiri mama ali.
"ini loh kai, tadi demamnya tinggi lagi, udah di cek dokter juga. katanya kondisinya belum stabil tapi tadi ali maksa buat gerak terus padahal dia harus diem dulu" ucap mama ali.
"yaudah mama istirahat, biar gantian jagainnya. ini kaia bawain makanan. makan dulu yuu" ajak kaia menuju sofa di kamar rawat ali.
prilly yg masih setia duduk di samping ali, tidak menghiraukan ajakan kaia. ia lebih memilih melihat kondisi ali yg lemah tak berdaya.
"heyy prill, ayoo makan dulu. jangan biarin lo juga sakit dong. biar alinya ada yg jagain juga kan. ayoo ah" ajak kaia menarik lengan prilly untuk bangkit.
prilly pun akhirnya mengikuti langkah kaia untuk makan bersama di sofa.
walau tidak nafsu makan, tapi ia coba untuk makan dan tersenyum.disaat malam hari, ali pun mulai mengerjapkan matanya dan menatap ke sekeliling ruangan.
dilihatnya prilly yg tertidur di samping dengan posisi terduduk.
di belainya rambut kesayangan ali tersebut, dan sesekali menyentuhkan jemarinya ke lekukan wajah prilly dan membuat prilly mengerjapkan matanya."heyy" suara ali pelan.
"hmmmm.. baby" ucap prilly mengucek matanya dan bangkit dari posisinya dengan duduk tegap.
"hey sayang" ucap ali pelan.
"kamu udah bangun? ada yg mau aku ambilin? minum?" ucap prilly menanyakan kepada ali.
"aku butuh kamu" ucap ali pelan.
"apa baby??" ucap prilly tak mendengar ucapan ali dan mendekatkan kupingnya kepada ali.
"aku cuma butuh kamu" ucap ali lagi.
prilly mengerutkan keningnya tak mengerti.
"butuh aku? aku kan ada disini sayang" ucap prilly mengelus kening ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
my protectif baby
Teen FictionCerita apa adanya dalam diri authornya.. Silahkan membaca