"Kak! Woy, Kak! Denger gak sih gue ngomong apa?? Yeeee... malah tidur nih orang! Gue udah capek-capek ngomong juga!" gerutu Dewi sebal.
"Hah? Apa? Lo ngomong apa barusan?" tanyaku tanpa merasa berdosa.
Dia mendengus. "Lupain aja!"
"Lah... ngambek ni bocah. Yowes kalo gak mau ngomong ya gak papa. Gue mau tidur aja kalo gitu," jawabku sembari menguap lebar.
"Gak asik banget sih lo, Kak! Padahal gue tadi lagi ngasi tau gosip paling hot belakangan ini, dan lo malah tidur!"
Aku terkekeh melihatnya kesal seperti itu.
"Sorry. Gue bener-bener ngantuk. Tadi gak sempet tidur siang gara-gara marathon drama di kost."
"Dih... udah tau hari ini jaga malem, eh malah marathon drama!"
"Hahaha... abisnya tadi lagi seru banget. Kan nanggung kalo gak dikelarin sekalian," aku meringis.
Dewi hanya memutar mata saat mendengar jawabanku.
"Emang ada gosip apa?" tanyaku. Penasaran juga sih.
"Tuh, si brondong cute itu, Gilang Aryaprananta, jadi idola baru disini. Padahal dia baru seminggu di AlMedika, tapi udah banyak aja yang ngefans ma dia."
"Meh! Brondong songong kayak gitu apa bagusnya coba?" sungutku.
Dewi terkekeh geli. Dia bisa ketawa gitu soalnya dia belum pernah dihina ama itu bocah. Duh, sebelnya tuh masi kerasa ampe sekarang!
"Mau kemana lo, kak?" tanya Dewi saat melihatku beringsut pergi.
"Nyari kasur," jawabku singkat.
Aku. Butuh. Tidur.
***
"Saranghae," ucapnya lembut. Sorot matanya teduh dan penuh cinta. Pria ini selalu bisa membuatku jatuh cinta lagi dan lagi.
"Nado saranghae, oppa," balasku sambil tersipu malu.
Kupejamkan mata saat dia mulai mendekatkan wajahnya. Hati berdebar kencang menantikan saat ini. Bibir sengaja kumonyongkan untuk menyambut bibirnya yang seksi menggoda. Aku mulai menghitung dalam hati.
Satu... Dua... Ti.............
"Awww...." mataku langsung terbuka lebar saat kurasakan pipiku dicubit dengan ganas oleh seseorang.
Aku mendelik saat menyadari siapa yang berbuat kurang ajar barusan. Dokter Gilang?? Kupukul dengan kuat tangan bocah itu.
"Apa-apaan sih, Dok? Gak sopan banget cubit-cubit pipi orang sembarangan!" sungutku sebal sambil mengusap pipi yang kena cubit tadi.
Huh! Padahal tadi kan gue mimpi disosor Lee Minho, kenapa kenyataannya malah gini?
"Ini sakit beneran loh cubitan Dokter. Gak kira-kira banget Dokter nyubitnya."
"Gak usah drama. Masih untung saya gak ngelempar kamu dari kasur."
Aku merengut sebal. Mataku menelusuri sekitar. Sepi. Tiba-tiba terpikir satu hal.
"Dokter, gak berniat macem-macem sama saya kan?" Mataku menyipit curiga, sambil menyilangkan kedua tangan di depan dada.
Dia mendengus melihat tingkahku yang dalam posisi siaga.
"Saya gak nafsu sama perawan tua kayak kamu."
Kampret!!!
"Lagipula, ini rumah sakit. Kamu digaji bukan untuk tidur di sini, tapi untuk kerja."
KAMU SEDANG MEMBACA
ENCHANTED [COMPLETED]
Ficción General"Do you ever think about future?" "Of course I do." "Am I in it?" "Cherry, you are it." *Spin-Off dari Beautiful Mining Expert dan Anesthetized In Your Charm, by @verbacrania. *10 in General Fiction (21 Oktober 2016).