"shoot...." Bola masuk ke ring dan terdengar suara teriakan histeris dari siswi-siswi SMA Indonesian High School.
"yeeee......."
"haaaaaaaaaaaaaa"
"huuuuuuu...."
Semua terpana dengan permainan sang ketua basket yang sangat mengagumkan mencetak three points, sehingga sekolah mereka memenangkan pertandingan antar sekolah.
"selamat ya Arthur Lucas William, my lovely" kata seorang cewe yang sudah bergelayut manja dengan sang ketua basket yang akrab dipanggil dengan Arthur.
"iya, makasih ya seclyn lauren vin, my lovely" kata Arthur membalas ucapan selamat cewe itu.
"kamu keren banget tadi." Kata seclyn berbinar.
"kamu juga, apalagi pas naik keatas." Kata Arthur sambil mencium pipi cewe itu tanpa malu.
Semua yang memandang mereka hanya bisa merasa iri. Siapa yang tidak kenal dengan Arthur lucas William, seorang ketua basket yang berasal dari keluarga kaya, serta memiliki wajah yang sangat tampan. Sedangkan seclyn lauren vin, adalah pacar dari seorang Arthur yang baru seminggu ini menjalani hubungan dengannya itupun karena seclyn menembaknya dilapangan basket, dan dengan terpaksa dia pun menerima cewe itu. Seclyn adalah ketua cheerleader di SMA Indonesian high school, dia memiliki wajah yang sangat cantik seperti seorang model dengan tinggi yang hampir sama dengan Arthur. Dia juga berasal dari keluarga yang kaya, tidak ada yang bisa melawannya disekolah ini. Jika ada, dia bisa saja memecat orang yang melawannya, karena dia adalah anak pemilik sekolah.
"kita makan yuk" aja seclyn
"tunggu ya, aku ganti dulu" jawab Arthur kemudian berlalu.
Tak menunggu berapa lama, Arthur sudah selesai mengganti bajunya.
"yuk," kata Arthur kemudian menggandeng tangan gadis itu lalu berjalan menuju parkiran. Arthur dan seclyn pun memasuki mobil sport milik Arthur.
***
Setelah liburan sekolah sudah selesai, aktivitas di SMA Indonesian high school, kembali berjalan seperti biasanya. Begitu juga dengan Arthur yang kembali kesekolah dan berjumpa dengan teman-temannya, Ben dan Glen. Mereka adalah trio cowo ganteng yang dikagumi oleh siswi-siswi di sekolahnya.
"hi bro, gue kangen sama kalian " kata Arthur lalu duduk disamping Glen, sedangkan Ben duduk bersama cewenya Cloe. Hari ini adalah hari pertama mereka menjadi murid kelas sebelas.
"gue juga"
"gue juga"
Kata ben dan glen membalas sapaan Arthur kemudian mereka bertiga ber-tos ria.
Suara riuh dikelas XI IPA 1 menjadi tenang ketika ada seorang guru yang memasuki ruangan itu. Kepala sekolah. Disamping kepala sekolah itu berdiri seorang cewe yang berambut hitam lebat dan dibiarkan tergerai.
"perhatian anak-anak. Kalian punya teman baru" kata kepala sekolah. Dan terdengar suara siulan di seluruh penjuru kelas terutama para cowo-cowo yang terkagum-kagum dengan cewe yang berdiri disamping kepala sekolah itu.
"perkenalkan nama saya syal princess stink. Saya pindahan dari London." Kata cewe itu memperkenalkan dirinya.
"bro, gila , cantik banget. Tapi sayang mungil" kata glen yang duduk disamping Arthur yang sibuk dengan i-phone nya. "lebih cantik dari si seclyn." Kata glen.
"hm" Arthur tak peduli, dia tetap sibuk dengan i-phonenya.
"nomor hp nya berapa?"
"rumahnya dimana?"
"udah punya pacar belum?"
Terdengar suara cowo-cowo yang ada di ruangan itu menggoda syal, tapi syal hanya memasang wajah datarnya.
"tenang-tenang. Jika kalian ingin mengenal syal, kalian bisa kenalan dengan dia nanti saat istirahat" kata kepala sekolah. "syal, kamu silahkan duduk di sebelah Felicia" kata kepala sekolah menunjuk tempat duduk di sebelah Felicia yang masih kosong.
"makasih bu" kata syal lalu menuju tempat Felicia dan kepala sekolah pun meninggalkan ruangan itu karena kepala sekolah masih harus mengawasi kegiatan mos kelas sepuluh.
"hi, nama gue Felicia putri santoso, lo bisa panggil gue fee." Kata Felicia memperkenalkan dirinya ketika syal sudah duduk disebelahnya.
"iya, gue syal princess stink, lo bisa manggil gue syal" kata syal balik.
"ke kantin yuk" kata fee
"yaudah"
Mereka pun pergi kekantin bersama sama. Ketika mereka sampai kantin, mereka langsung memesan pesanan mereka. Dan tak berapa lama pesanan mereka datang.
"eh, nanti lo mau masuk eskul apa nih?" Tanya fee
"emang ada apa aja?" Tanya syal
"basket, futsal, cheerleader, KIR, photograph, pencinta alam, badminton, teater, seni music,seni tari, trus karate" jelas fee.
"oh. Lo masuk apa?" Tanya syal
"kalo gue dari dulu udah masuk photograph sama pecinta alam" jawab fee
"oh.." kata fee mangut-mangut. " yaudah deh gue masuk...." Belum selesai fee melanjutkan omongannya tiba-tiba ada yang menggebrak meja mereka.
"lo lumayan juga. Gue rasa lo cocok jadi anggota cheer" kata cewe itu yang ternyata bernama seclyn. Terlihat dari nama yang tertera dibajunya.
"kalo gue gak mau?" tantang syal.
"syal, jangan dilawan, ntar lo bermasalah, dia anak pemilik sekolah" kata fee sedikit berbisik.
"lo berani melawan gue? Huh? Lo mau selesai dari nih sekolah?" Tanya seclyn geram melihat ada orang yang berani melawannya.
"oh, lo ngancem gue? Lo anak pemilik sekolah? Iya ? huh? Lo pikir gue takut sama lo. Gue berasal dari keluarga Stink, gue donatur terbesar disekolah ini. Gue bisa bilangin sama bokap gue buat berhenti menyumbangkan uangnya kesekolah ini, gara-gara anak pemilik sekolah yang gak tau diri ini udah berani ngancem gue. Gue tau semua keburukan keluarga lo, termasuk bokap lo" bentak syal yang sudah marah karena sudah diperlakukan seperti ini. Sedangkan seclyn menggeram kesal karena sudah dipermalukan.
"lo..." kata seclyn tertahan karena ada yang menurunkan tangannya yang menunjuk-nunjuk syal.
"apaan sih, arthur,?" kata seclyn tak terima dengan tindakan Arthur.
" kamu hanya mempermalukan diri kamu sendiri. Stop membully orang lyn" kata Arthur sedikit kasar.
"kamu bela dia ?" Tanya seclyn
"iya, karena kamu yang salah" jawab Arthur.
"kamu......
Belum selesai seclyn berbicara, tiba-tiba syal memukul meja cukup keras.
"gue gak suka drama. Ayo fee, balik" kata syal lalu menarik tangan fee, mengajak dia kembali kekelas.
'hm, hari pertama yang sangat buruk' kata syal dalam hatinya. Sebenarnya syal bukanlah tipe orang yang suka memamerkan kekayaannya, tapi tadi dia terpaksa karena dia tak ingin dibully.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAT
Teen Fictionwajah yang datar, tapi selalu menyiratkan kekhawatiran dan perhatian dibalik wajah datar itu.