five.

47 8 0
                                    


Setelah syal masuk sekolah seperti biasa, banyak yang menatap syal dengan tatapan rindu. Termasuk para siswa SMA Indonesian high school.saat syal masuk kedalam sekolahnya, nick berjalan disampingnya, untuk mengantar syal keruangan kelasnya. Sejak syal sakit, nick mendadak perhatian. Tadi pagi juga dia sudah menyediakan bekal buat syal.

"jangan lupa dimakan bekalnya. Dan jangan jecapean" kata nick perhatian, setelah tiba didepan kelas syal

"iya kak. Udah gih pulang." Kata syal.

"ok." Kata nick kemudian beranjak meninggalkan syal yang sudah memasuki kelasnya.

Saat tiba diparkiran nick berpapasan dengan Arthur yang baru saja turun dari mobilnya.

"lo Arthur kan?" Tanya nick

"iya kak" jawab Arthur.

"yang kemarin nelpon gue kan?"

"iya kak"

"jagain adek gue ya. Suruh dia makan bekal yang tadi udah gue buatin ya. Gue percaya sama lo." Kata nick sambil menepuk pelan bahu Arthur." Nih nomor gue. Ntar hubungin gue, kalau ada apa-apa" kata nick sambil menyodorkan sebuah kertas yang bertuliskan deretan angka.

"oh. Iya kak. Gue usahain" kata arhur sambil mengangguk.

"thanks" kata nick kemudian berlalu dari hadapan Arthur, dan Arthur juga segera menuju kelasnya karena sebentar lagi bel sekolah akan berbunyi.

***

Setelah bel berbunyi, syal langsung bangkit dari kursinya hendak menuju ruang osis. Namun baru saja dia mau melangkahkan kakinya, ada tangan yang memegang pergelangan tangannya, membuat langkahnya terhenti.

"apa?" Tanya syal kesal melihat orang yang memegang pergelangan tangannya. Arthur.

"lo mau kemana?" Tanya Arthur.

"ke ruang osis."

"gak. Lo harus makan dulu. Kakak lo udah nitipin lo ke gue." Kata Arthur. "mana bekal lo?" Tanya Arthur.

"gak tau" kesal syal. Mendengar jawaban syal, Arthur tak peduli. Dia langsung membuka isi tas syal dan mengambil bekal makanan syal.

"apa sih mau lo?" kesal syal.

"gue mau lo makan" kata Arthur lalu menarik tangan syal keluar kelas dan berjalan menyusuri koridor kemudian berhenti di taman belakang sekolah.

"duduk" perintah Arthur tegas menyuruh syal duduk di kursi taman yang telah disediakan. Syal pun menuruti Arthur.

"nih makan. Gue tungguin" kata Arthur sambil menyerahkan bekal makanan syal yang sedari tadi dia pegang.

"lo gak makan?" Tanya syal ketika bekalnya sudah dibuka.

"udah makan" kata Arthur.

"gue gak lihat lo makan"

"pokoknya gue udah makan."

"nih, gue bagi deh. Kasihan lo gak makan."

"gue lebih kuat dari lo."

"tapi loh butuh makan"

"ok. Gue makan". Putus Arthur akhirnya setelah mereka berdebat cukup lama. Mereka pun makan bersama.

"thanks" kata syal setelah selesai makan.

"gue cuman nurutin apa kata kakak lo" kata Arthur tak peduli dan meninggalkan syal sendirian.

"dasar cowok nyebelin" teriak syal.

***




FLATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang