fifteen

53 8 0
                                    

"apa yang lo mau dari gue?" Tanya syal lemah namun terdengar menantang. Saat ini keadaan nya sangat buruk. Dengan seragam sekolah yang dari kemarin masih melekat ditubuhnya. Wajahnya yang sangat pucat. Juga beberapa lebam disekitar wajahnya, karena di terkadang di pukul oleh penculik itu karena dia melawan. Dia juga tidak dikasih makanan yang selayaknya. Dia dikasih makanan bekas. Oleh karena itu, dia tak memakan makanan itu.

" lo masih melawan aja ya?" kata penculik itu geram

Plakkkk.

Penculik itu menampar wajah syal cukup keras.

"sialan lo" kata seseorang dari luar dengan nada yang sangat marah.

BRAAKKKK.

Orang itu pun mendobrak pintu tadi hingga terbuka.

"liam...." kata syal lemah.

"princess. Kamu tenang aja, aku bakal nyelamatin kamu" kata arthur. Lalu menatap kearah penculik tadi.

"apa mau lo? apa maksud lo nyakitin dia hah?" teriak arthur marah. Terlihat wajahnya sudah merah padam.

"gue gak nyangka. Lo bisa tau dimana gue berada" kata penculik itu dengan nada sinis. " lo mau tau mau gue apa? Mau gue hanya satu. Lo mati" kata orang itu penuh penekanan.

"lo berbeda dengan glen yang gue kenal. Kenapa lo tega lakuin ini ke gue. Lo berbeda dengan glen yang nenangin gue saat bokap gue meninggal" kata arthur dengan lirih. Penculik itu ialah glen, sahabatnya sendiri.

"gue suka ngelihat lo kehilangan. Gue pengen ngelihat lo hancur sehancur-hancurnya. Glen yang sekarang dan yang dulu sama aja. Gak ada yang berubah. Glen yang dulu juga nenangin lo karena dia punya rencana besar buat lo. Dan rencana itu udah dimulai. Gue suka melihat lo menderita" kata glen sinis.

"tapi kenapa?" Tanya arthur

"kenapa kata lo?" kata glen sinis. "gimana perasaan lo saat lo tau adik lo satu-satunya meninggal, hanya karna dimainin sama orang kayak lo?" kata glen terdengar lirih.

"adik lo? Siapa?" Tanya arthur yang semakin bingung.

"nih" glen mengambil sebuah foto yang tersimpan dalam dompetnya. Arthur mencoba mengenali orang di foto itu.

"pretty...." Kata arthur pelan namun masih bisa terdengar.

"ya dia pretty. Lebih tepatnya pretty ludric stamp. Dia adik gue. Glen ludric stamp. Lo udah nyakitin dia. Lo tau giamna perasaan gue yang saat itu lagi sekolah di luar negeri, terpaksa gue harus pindah ke Indonesia. Gue nyesal, gak bisa lihat pretty disaat-saat terakhirnya. Hingga bokap jelasin semuanya. Bokap bilang sejak pretty menceritakan kalau dia tersiksa gara-gara cowok yang di tembaknya gak mau nerima dia, dia mulai mengurung diri sendiri dikamar. Dia stress. Sakit-sakitan. Saat itu gue memutuskan untuk mencari tau siapa cowok sialan yang udah nyiksa adik gue sampai dia meninggal. Gue baca diary nya pretty dan disana gue tau siapa cowok sialan itu. Fotonya, namanya, kesukaan nya, semua ada di diary itu. Dan orang itu lo arthur. Lo tega nyakitin pretty, hanya gara-gara lo merasa kehilangan bokap lo. Lo merasa dunia gak adil, karena cuman lo yang merasa kehilangan. Gue lebih kehilangan dari pada lo arthur" kata glen. Cairan bening dari matanya telah jatuh. Dengan cepat glen menghapusnya.

"dan sekarang gue akan membalasnya" glen mendekat kearah arthur, dan mulai memukul-mukuli wajah arthur. Arthur pun mencoba melawan glen. Tapi sangat sulit. Karena glen anak karate.

"mati lo" kata glen disela-sela pukulannya.

"arthur" syal mencoba melepaskan ikatan di tangannya dengan susah payah. Arthur sudah terkapar dengan dipenuhi luka di tubuh nya. Baju seragam yang tadi masih dikenakannya pun sudah kotor.

BRAKKKK.

"lo tega banget ya nyakitin sahabat lo sendiri" kata seseorang yang tadi memukul glen dari belakang, hingga glen jatuh.

"sahabat? Dia pembunuh" kata glen bangkit berdiri.

"dari mana lo tau kita disini?" Tanya glen pada orang itu. Ben.

"gue emang bodoh banget dibidang akademik. Kelewat bodoh malah. Tapi gue peka. Gue tau siapa lo yang sebenarnya ketika kita liburan di villa fee. Gue dengar pembicaraan lo. Disekolah juga gue sering lihat lo di gudang ngomong, bareng seclyn. Tadi gue juga mendengar pembicaraan lo di gudang. Tapi gue tahan. " kata ben penuh penekanan. " gue tau lo merasa kehilangan. Tapi kalau lo merasa kehilangan, bagaimana dengan arthur, syal, gue. Lo kira kita apa hah? Bokap arthur meninggal. Nyokap syal meninggal. Dan gue juga harus berpisah sama bokap gue, dan bokap gue membawa seclyn. Gue kehilangan kasih sayang dari seorang ayah." Kenyataan yang membuat semua orang disana terkejut.

"lo ... seclyn ..?" glen bingung.

"iya. Gue saudaraan sama seclyn. Seclyn adik kandung gue. Dulu waktu gue masih berumur 10 tahun orang tua gue pisah. Karena mereka sama-sama selingkuh. Bokap bawa seclyn, dan nyokap bawa gue. Bokap nikah bareng selingkuhannya, dan nyokap juga begitu. Dulu nama gue ben Julio vin. Tapi karena nyokap nikah lagi, nama belakang gue diubah menjadi ben Julio frans." Terang ben.

" gue kehilangan banget. Gue hancur saat itu. Hingga gue bisa bangkit dari keterpurukan itu. Gue ketemu cloe. Orang yang mampu merubah gue. Kalau bukan karena dia, gue gak bakalan bisa berdiri tegak disini. Lo tau setiap orang yang merasa kehilangan pasti akan menemukan orang lain yang akan membantunya bangkit dari keterpurukan itu. Gue udah ketemu cloe. Arthur ketemu syal. Dan lo sebenarnya bisa nemuin orang itu. Tapi lo selalu nutup pintu hati lo. Yang ada di otak lo cuman dendam. Dendam . dan dendam" kata ben.

"lo gak usah sok ceramahin gue." Kata glen marah.

"ben..." teriak orang dari luar. Orang itu pun amsuk kedalam rumah kecil itu.

"cloe...." Ben terkejut dengan kedatangan cloe.

"hahahhahhahhahah...." Terdengar tawa glen. " lengkap." Kata glen sinis. Dia memperhatikan arthur yang masih belum bisa bangkit berdiri, karena sekujur tubuh nya yang sakit semua. Dia menoleh kearah syal yang sudah mulai lemah. Lalu dia menoleh kearah ben yang masih belum kenapa-napa, sama seperti cloe.

"lenkap. Siapa yang mau mati duluan?" Tanya glen sinis. Dia mengeluarkan pistol yang ada di balik jaket nya. Glen langsung mengarahkan pistolnya kearah cloe.

DUUUARRRR.

Kejadian itu terjadi dengan sangat cepat. Glen mengarahkan pelurunya kearah cloe dan menembak cloe. Dengan sigap ben langsung melindungi cloe.

"ben...." Histeris cloe.

"kamu gak papa kan?" kata ben lemah. " jangan nangis." Ben menyeka air mata cloe yang berjatuhan. Sesaat kemudian ben tak sadarkan diri lagi.

Bersamaan dengan itu, terdengar suara tembakan yang memekakan telinga.

DUUUAAARRRR.

"seclyn..." kata glen dengan nada tertahan.

"gue gak nyuruh lo nyakitin saudara gue. Dia saudara gue glen" seclyn menangis.

"JANGAN BERGERAK." Teriak polisi. Polisi langsung mengepung tempat itu. Termasuk menahan memborgol seclyn dan membawa glen menuju rumah sakit polisi.

5 meit kemudian, ambulance datang dan membopong tubuh ben untuk dibawa kerumah sakit. Cloe mendampinginya. Sedangkan arthur membawa syal kerumah sakit yang sama, karena syal sudah pingsan sejak pertengkaran mereka.

***

FLATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang