"ben, loe udah sadar?" tanya arthur yang baru saja memasuki ruang rawat ben
"lo bisa liat sendiri" ucap ben sambil menerima suapan bubur dari cloe.
"ketus amat jawabnya. oiya, gue gak bisa lama-lama. gue masih harus ngurusin glen" ucap arthur.
"glen? dia kenapa ?" tanya ben langsung.
"operasinya gagal" ucap arthur.
"jangan bercanda, thur." ucap ben lirih.
"gue serius" ucap arthur lirih.
"gue ikut loe" ucap ben lalu menyibakkan selimut yang ada ditubuhnya.
"ben" tegur cloe.
"ben, loe belum sehat. loe disini aja, biar gue yang ngurusin glen" ucap arthur.
"loe gila. gimana bisa gue tetap disini, sementara sahabat gue bakal diantar ke peristirahatan terakhirnya. gue gak mau nyesal karena gak lihat glen untuk terakhir kalinya. walaupun apa yang udah dia perbuat, gue masih nganggap dia sahabat gue." lirih ben.
"oke loe bisa ikut" ucap arthur akhirnya.
***
"loe bodoh glen!!!, loe mau balas dendam tapi loe gak berusaha untuk sembuh. loe bodoh. seharusnya tubuh loe tetap kuat selama operasi itu biar loe bisa balas dendam bukan mati kayak gini. loe bodoh" isak ben didepan mayat glen.
"ben..." lirih cloe.
"kenapa loe pergi gitu aja setelah apa yang loe perbuat.." isak ben lagi.
"ben, tenangin diri loe. jangan buat keributan disini banyak orang" ucap arthur.
"kenapa gue harus kehilangan lagi? apa ini emang udah takdir gue. gue gak di izinin buat selalu bersama sama orang yang gue sayang. pertama bokap gue ninggalin gue dan pergi sama seclyn. dan sekarang gue harus kehilangan glen. apa sebentar lagi gue bakal kehilang cloe. kalau ini emang udah takdir gue, kenapa gue gak mati aja dari dulu." benatak ben.
"BEN!!! KAMU JANGAN GILA. DISINI BUKAN CUMAN KAMU YANG KEHILANGAN. APA KAMU MAU NANTINYA AKU BAKALAN PERGI NINGGALIN KAMU. MANA BEN YANG AKU KENAL DULU. KENAPA KAMU SEKARANG JADI PUTUS ASA? INI SEMUA JALAN TUHAN. KITA GAK BISA NENTUIN APA KITA MASIH BISA TERUS SAMA-SAMA DENGAN ORANG YANG KITA SAYANG. KALAU KAMU KAYAK GINI TERUS, SIAPA NANTINYA YANG BAKAL LINDUNGIN SECLYN? KAMU SADAR BEN. KAMU GAK SENDIRI MASIH ADA KITA SEMUA. DAN AKU JANJI BAKALAN SELALU ADA BUAT KAMU." bentak cloe lalu langsung memeluk ben. ben menaruh kepalanya di pundak gadis itu dan menangus disana.
"makasih udah mau jadi sandaran aku" ucap ben
***
pemakaman glen telah selesai. arthur, syal, ben, dan cloe kembali kerumah sakit karena ben masih membutuhkan perawatan.
"thur, boleh gue minta sesuatu sama loe?" tanya ben setelah berbaring diranjang rumah sakit.
"apaan?" tanya arthur yang masih menuangkan teh untuk syal.
"tolong cabut tuntuan seclyn" ucap ben sambil memejamkan matanya.
"tapi..."
"seclyn gak punya siapa-siapa lagi. gue gak mau jadi abang yang gagal ngejaga dia. gue butuh dia saat ini. gue pengen dia" ucap ben.
"syal bakal cabut tuntutan nya" ucap syal pada akhirnya yang membuat ben menghela nafas lega dan tersenyum tulus.
semua yang ada diruangan itu dapat merasakan kelegaan yang luar biasa yang dirasakan ben, seakan pria itu langsung sembuh hanya denga mendengar bahwa seclyn akan dibebaskan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAT
Teen Fictionwajah yang datar, tapi selalu menyiratkan kekhawatiran dan perhatian dibalik wajah datar itu.