'lo, gak usah menuntut gue. Gue juga gak mau mereka bahagia'
'ya, tapi kapan kita bakalan melaksanakan misi ini?'
'sebentar lagi. Lo sabar aja'
'awas, kalo gagal. Gue gak suka menerima kegagalan'
'lo tenang aja. Serahin ke gue'
'gue pegang kata-kata lo'
' udah balik sana. Ntar ada yang curiga lihat kita'
'ok. Bye'
Sudah berkali-kali ben menguping pembicaraan orang yang sama, namun ia tetap berusaha merahasiakan ini semua. Karena sampai sekarang ia belum mengetahui siapa sebenarnya orang yang menjadi target mereka berdua. Ben berusaha bersikap sebiasa mungkin, agar tidak ada yang curiga. Ben bingung harus memberitahu hal ini kepada siapa. Bahkan untuk membicarakan nya bersama cloe pun dia masih takut.
***
"hei..." kata cloe yang datang dari arah belakang.
"eh cloe... ada apa?" Tanya ben mencoba tersenyum.
"kamu melamun ya?" Tanya cloe sambil duduk di samping ben. Sekarang mereka berada di taman belakang sekolah.
"hm. Enggak kok" kata ben berbohong.
"kamu punya masalah?"
"enggak"
"trus, kok sendirian disini?" Tanya cloe
"lagi pengen sendiri aja"
"jadi kamu udah gak butuh aku lagi?" cloe cemberut.
"eh? Bukan gitu maksud aku. Kan ada kalanya, seseorang butuh waktu untuk privasi mereka sendiri" ben pun menatap cloe tepat dimanik matanya. rasanya tidak ada yang berubah dari wajah wanita dihadapannya saat ini. Mata coklatnya dan senyum khasnya. Cantik.
"ben...."
"hm? Kenapa?"
"cuman mau manggil nama kamu aja" kata cloe manja sambil meletakkan kepalanya di bahu tegap milik ben, dan menggenggam lengan ben.
"oh."
"ben, ... kamu masih ingat janji kita gak?" Tanya cloe.
"masih"
"sebutin."
"selalu bersama dalam suka dan duka, bicara jujur setiap ada masalah, mengungkapkan perasaan yang mengganjal kepada pasangannya, dan selalu berusaha menyelesaikan masalah sama-sama, sekecil apapun masalah itu" jelas ben panjang lebar.
"ben, kita kenal bukan setahun atau dua tahun. Kita udah bersama-sama selama 4 tahun. Dan selama 4 tahun itu, aku udah belajar mengenal kamu. Aku udah kenal kamu. Dan sekarang kamu gak bisa bohonh sama aku. Aku tau kamu lagi ada masalah. Kalau kamu belum mau nyebutin apa masalah kamu sekarang, aku bakal menunggu kamu, sampai kamu siap buat ceritain apa masalah kamu" cloe melepaskan genggamannya dan melihat ben, pria yang sangat dicintainya.
"makasih kamu udah mau ngertiin aku" ben pun memeluk cloe dan mencium puncak kepala gadis itu.
'sebenarnya aku lagi bingung. Aku gak tau apa yang harus aku perbuat. Cuman kamu yang bisa nenangin aku' kata ben dalam hatinya.
"cloe..." panggil ben setelah pelukan mereka terlepas.
"apa?" Tanya cloe sambil menoleh kearah ben
"senyum dong" cloe pun senyum dan itu cukup buat menenangka hati ben. Seumur hidupnya cuman senyum tulus itu yang mampu membuat hatinya tenang.
***
sorry banyak typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAT
Teen Fictionwajah yang datar, tapi selalu menyiratkan kekhawatiran dan perhatian dibalik wajah datar itu.