eight.

40 8 0
                                    


Semalam syal dan teman-temannya sudah janjian untuk pergi hari ini, setelah selama 1 minggu mereka libur dan semua tampak membosankan karena mereka tidak berbuat apa-apa selama libur. Dan sejak pukul 6 pagi, dia sudah bangun, karena pukul 9 nanti dia, Arthur, gle, ben, fee, dan cloe, akan jalan-jalan kepuncak selama 1 minggu. Disana mereka akan menginap di villa milik fee.

Setelah bangun dari tidurnya, syal merapikan tempat tidurnya dan segera menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan sikat gigi. Setelah itu dia turun kelantai satu rumahnya, menjumpai keluarganya.

"papa sama mama kemana kak?" Tanya syal pada kakaknya, nick.

"papa sama mama, ada tugas keluar" kata nick sambil mengolesi roti yang ada ditangannya dengan selai coklat. Sama seperti yang sedang dilakukan oleh syal.

"oh."

"kamu nanti pergi kan? Kemana? Berapa lama? Sama siapa?" Tanya nick posesif.

"kak, kalau nanya satu-satu dong. Aku bingung nih jawabnya." Kesal syal.

"ya maaf. Kakak kan takut kamu kenapa-napa" kata nick.

"yaudah. Kakak boleh nanya. "kata syal kasihan melihat raut wajah bersalah kakak kesayangannya itu.

"kamu nanti pergi kemana?"

"ke puncak"

"berapa lama?"

"satu minggu"

"sama siapa?"

"cloe, fee, glen, ben, Arthur"

"oh, nanti kamu hati-hati ya." Kata nick perhatian.

"iya kak" kata syal bahagia.

"oiya, syal tadi ada bunga lagi tuh didepan. Buat kamu" kata nick sambil menunjukkan bunga yang tadi didapatnya dari teras rumahnya.

"aneh ya kak. Siapa coba yang selalu ngirim bunga ke aku ? gak ada nama pengirimnya lagi" kata syal merasa bingung.

"mungkin Arthur. Udah kamu simpan dan rawat aja bunganya" kata nick

"hm" syal menghela nafas beratnya.

***

Pukul 9 tepat, datang 3 mobil sport berturut-turut ke rumah syal.

"hi" kata syal ketika dia sudah keluar rumahnya dan melihat teman-temannya telah keluar dari mobil mereka menunggunya diluar.

"hi" balas mereka bersama-sama.

"gue salah baju ya?" Tanya syal yang melihat baju yang sedang dipakainya sekarang. Baju kaus lengan panjang berwarna hitam polos dan celana jeans berwarna putih serta sepatu kets berwarna hitam. Berbanding terbalik dengan teman ceweknya. Fee memakai gaun selutut berwarna pink dan flat shoes sedangkan cloe menggunakan gaun selutut berwarna biru muda sdan flat shoes.

"princess, kamu gak salah baju kok. Kamu tetap cantik " kata Arthur menghibur syal. Terlihat Arthur memakai baju kaos berwarna hitam serta kemeja hitam putih kotak-kotak dan tidak dikancing, serta memakai celana jeans berwarna hitam dan sepatu kets berwarna putih hitam. " buktinya warna baju kita aja sama. Padahal kita gak janjian" kata Arthur lagi.

"ehemmm.... Ehemmmm" terdengar suara teman-teman mereka yang pura-pura batuk.

"jadi pergi gak?" Tanya glen

"tapi kayaknya kita nonton drama dulu deh" kata cloe.

"udah ah. Lo semua jahat. Kita kan pasangan baru. Jangan di bully dong" kata Arthur kesal. "udah ah. Ayo pergi" kata Arthur hendak menuju mobil sportnya yang berwarna hitam.

"liam sama aku. Ben sama cloe. Trus fee sama siapa dong?" Tanya syal merasa prihatin melihat fee yang tidak punya pasangan.

"aduh syal. Sejak kapan lo lemot gini? Apa yang udah diajarin Arthur sama lo sampe lo lemot kayak gini. Lo gak liat gue ada disini" kata glen mengacak rambutnya frustasi.

"kalian?" Tanya syal terkejut.

"gak usah ngomong yang enggak-enggak. Kita gak kayak yang ada dipikiran lo yang sekarang." Kata glen memasang wajah datarnya. Sedangkan semua yang ada disana menahan tawanya melihat glen yang sudah mulai geram dengan syal.

"princess, mereka dari tadi udah berangkat bareng. Dan mereka gak punya hubungan apa-apa. Lagian kata fee, di villa nya, udah ada cowoknya yang nunggu dia disana. Jadi gak mungkin glen sama fee pacaran." Jelas Arthur dengan kesabaran yang cukup penuh.

"oh" kata syal menganggukkan kepalanya, tanda mengerti.

"yuk berangkat" kata fee. Kemudian mereka semua memasuki mobil masing-masing.

***

Sekitar pukul 2, mereka sudah tiba di depan sebuah villa mewah milik fee. Dan mereka disambut oleh seorang laki-laki tampan seumuran mereka. Mereka pun turun bersama-sama dari mobil. Setelah turun dari mobil, fee langsung berlari menuju laki-laki itu dan memeluk tubuh nya.

"haduh... jones amat gue. Sekarang malam minggu, dan kalian punya pasangan masing-masing." Kata glen sedih.

"ajak vania kesini aja" saran ben

"gila lo. Walaupun cuman dia cewek didunia ini, gue gak bakalan mau sama dia" kesal glen.

"teman-teman kenalin nih pacar gue, namanya zadden Dylan" kata fee setelah melepas pelukannya dari zadden.

"ini Arthur, syal, cloe, ben, dan glen" kata fee sambil menunjuk teman-temannya satu persatu.

"tuh kan. Jones gue ketara banget. Fee ngenalinnya pasangan dan gue yang cuman sendirian, udah gitu nama gue terakhir lagi disebut" kata glen. Dan terdengar tawa daeri mereka semua melihat nasib kasihan glen.

"udah yuk masuk. " kata fee dan sekarang mereka masuk kedalam rumah itu.

"disana kamar cowok ada 2," kata zadden sambil menunjuk ruangan yang ada disudut ruangan. "trus yang diatas kamar cewek" kata zadden.

"oh. Thanks " kata glen kemudian langsung menuju kamarnya tanpa memperdulikan teman-temannya.

"WOIII JONES" teriak ben." Marah nie"

"DIEM LO" balas glen. Dan itu membuat semua temannya tertawa.

***

Malam ini, mereka semua sedang bersantai diluar. Liburan bersama memang hal yang paling indah, apalagi bareng pacar.

"aku kebelakang dulu ya" kata ben sambil melepaskan tangan cloe yang menggenggam lengannya.

"hm" setelah itu ben langsung pergi menuju kamar mandi, namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara seseorang dari sudut ruangan.

'iya, gue tau apa yang gue perbuat lo santai aja'

'gue yakin kita pasti bakal berhasil'

'ok, bye'

Mendengar bahwa telepon telah ditutup, ben langsung keluar rumah itu menuju tempat diman teman-temannya berada.

"kamu kok lari-lari gitu?" Tanya cloe melihat ben yang lari menuju kearahnya.

"gak papa. Aku cuman takut aja" kata ben sambil nyengir.

***

FLATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang