"gimana hari pertamanya?" Tanya Nick Thompson Stink. Kakak syal, saat kakaknya menjemput syal dengan motor sport putihnya, dan telah melepas helm nya.
"bosan kak." Kata syal dengan mengerucutkan bibirnya.
"kenapa?" Tanya nick lembut.
"tadi ada anak pemilik sekolah yang membully aku" kata syal
"huh? Trus, kamu kasih tau yang sebenarnya?" Tanya nick.
"iya kak , abisnya nyebelin sih" kesal syal.
"oh yaudah deh gapapa" kata nick sambil mengacak rambut syal.
Hal tersebut membuat perhatian siswa-siswi yang pulang sekolah beralih kepada mereka. Banyak yang cemburu melihat mereka berdua. Sama-sama cantik dan tampan.
"kak, pulang yuk. Dilihatin tu." Kata syal sambil melihat-lihat sekitarnya yang kini memperhatikan mereka berdua.
"yaudah naik." Kata kakanya kemudian menyerahkan satu helm kepada syal. Nick pun membantu syal untuk menaiki motornya. Setelah itu syal memeluk pinggang nick dengan erat.
***
Hari demi hari berlalu hingga MOS pun telah selesai. Kegiata PBM sudah kembali berjalan normal.
"baik anak-anak siapa yang bisa mengerjakan soal no 10 ?" Tanya bu lili, guru matematika kepada para murid di kelas XI IPA 1.
"saya bisa coba bu" kata syal mengajukan dirinya.
"ya tentu saja, silahkan syal" kata bu lili mempersilahkan syal maju kedepan dan memberikan spidol kepada syal.
"wah.. hebat banget nih cewe, bentar lagi lo kalah bro." kata glen pada Arthur yang duduk disebelahnya.
"iya anak-anak, jawaban syal benar." Kata bu lili tersenyum. Semua yang ada diruangan itu kagum dengan kepintaran syal. Dia siswi baru tapi kemampuannya tak boleh dianggap remeh.
"ck,ck,ck. Lo bisa tergeser." Kata glen menggeleng-gelengkan kepalanya. Tapi Arthur tak peduli dengan itu semua.
'gue ikuti permainan lo' kata Arthur dalam hati.
***
Fee dan syal sedang berjalan-jalan dikoridor sekolah hendak menuju kantin. Tapi pandangan mereka berhenti ketika melihat madding. Di madding terdapat selebaran yang dipasang oleh anggota osis.
"wah, pemilihan ketos? Gue mau ikut nih. Dulu gue juga jadi waketos disekolah lama gue" kata syal pada fee.
"yaudah. Kalo lo mau kita daftar aja." Kata fee kemudian membelokkan langkahnya menuju ruangan osis.
"permisi kak" kata fee saat dia sudah memasuki ruangan osis. Dan terlihat lah Glen dan vania yang sedang duduk membicarakan tentang osis. Glen adalah waketos. Vania adalah ketos.
"ada apa?" Tanya vania.
"saya ingin mencalonkan diri jadi ketua osis kak" kata syal to the point dengan memasang wajah datarnya.
"nih, isi formulirnya dulu" kata vania sambil memberikan selembar kertas.
Syal pun langsung mengisi formulir itu.
"ini kak" kata syal lalu memberikan formulir itu pada vania.
"ok. Ntar pulang sekolah datang kesini lagi. Kita bakal melaksanakan seleksi." Kata vania
"iya kak" jawab syal dengan wajah yang masih datar. Kemudian segera berlalu dari hadapan glen dan vania.
"tu anak nyebelin banget sih. Wajahnya gue gak nahan. Ngeselin banget." Kata vania saat fee dan syal sudah keluar dari ruang osis.
"tapi dia pintar dan gak suka popularitas. Dan gue rasa dia cocok buat gantiin lo" kata glen.
"kok lo jadi ikutan nyebelin juga sih?" Tanya vania kesal melihat wakilnya.
"karena, selama ini yang kerja tu cuman gue. Lo gak ikut. Lo cuman mentingin popularitas doang. Udah ah gue cape berdebat. Selesaiin nih sendiri." Kata glen kemudian meninggalkan vania sendirian di ruang osis itu.
***
"syal, gue pulang duluan ya, udah dijemput soalnya" kata fee pamit pada syal.
"iya. Hati-hati" kata syal, kemudian fee berlalu.
Saat ini syal sedang berjalan menuju ruang osis. Saat dia sudah tiba diruang osis, ternyata banyak yang sudah datang terlebih dulu.
"baiklah. Kita akan segera memulai. Saya akan manggil nama kalian satu persatu, dan kalian akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan pengurus inti berikan" kata vania sang ketua osis. "mengerti?"
"siap. Iya kak" jawab mereka semua serempak.
Satu persatu orang yang ada di ruangan itu dipanggil, dan diberikan beberapa pertanyaan. Ada yang berhasil menjawab dengan sempurna, dan ada yang menjawab salah hanya karena kegugupannya. Hingga akhirnya sesi Tanya jawab pun selesai. Dan sekarang tibalah waktunya untuk mengumumkan siapa yang lolos seleksi. Dan katanya yang lolos seleksi hanya 5 orang. Syal merasa gugup, takut apabila dia tidak lolos seleksi. Sudah 4 orang dipanggil.
"baiklah, yang kelima adalah.... Syal princess stink" kata glen dan itu membuat syal merasa senang.
"ok. Bagi yang belum terpilih terus berusaha, dan jangan pernah menyerah. Dan yang sudah terpilih terus berusaha dan persiapkan mental kalian" kata glen dengan suara yang lantang.
Setelah itu mereka pun pulang.
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Itu menandakan bahwa syal sudah menunggu hamper 30 menit namun kakaknya belum juga datang. Dia sudah lelah berdiri, sehingga ia memilih untuk jongkok, tanpa peduli dimana sekarang ia berada.
"tiiinnnn" terdengar suara klakson sepeda motor. Syal langsung menengadah kan kepala nya melihat siapa pemilik sepeda motor itu. Dan dia berharap itu adalah kakaknya. Namun harapan tinggallah harapan. Motor sport itu berwarna hitam, bukan putih seperti milik kakaknya.
"siapa?" Tanya syal datar.
"penculik" jawab pemilik sepeda motor itu.
"buka helm lo" kata syal masih dengan wajah datarnya. Namun terdengar nada suaranya sudah mulai marah.
"males" kata pemilik sepeda motor itu.
"tinnnn" terdengar suara klakson sepeda motor dari arah lain. Dan itu adalah kakak syal.
"kak..." kata syal lalu memeluk kakak nya itu.
"udah ayo naik, maaf ya kelamaan" kata kakaknya, kemudian mereka berdua berlalu meninggalkan orang pemilik sepeda motor sport hitam itu.
"wajah lo yang datar, bakalan berubah " kata orang itu kemudian tersenyum licik dan kembali menyalakan sepeda motornya lagi.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAT
Teen Fictionwajah yang datar, tapi selalu menyiratkan kekhawatiran dan perhatian dibalik wajah datar itu.