Sudah sejak setengah jam yang lalu seluruh murid di SMA Indonesian high school sudah pulang sejak tadi. Namun syal masih juga berdiri di depan gerbang menunggu kedatangan nick. Tapi yang datang malah orang lain. Memakai pakaian serba hitam dan membawa sebuah mobil.
"ayo gue anter" kata orang yang berpakaian hitam lengkap itu sambil membukakan pintu mobil untuk syal.
"gue gak kenal siapa lo" kata syal terdengar ketus.
"tapi gue kenal siapa lo" kata orang itu.
"udah deh gue bisa pulang sendiri" kata syal menolak ajakan orang itu.
Karena ditolak terus menerus akhirnya orang itu menarik syal paksa untuk memasuki mobilnya dan langsung mengunci pintu mobil. Lalu dia berjalan mengitari mobilnya dan masuk kedalam kursi kemudi dan mulai menjalankan mobilnya.
"lo kok maksa sih? Lo kira lo siapa?" syal mulai marah.
"suka-suka gue. Kalo lo masih ribut kayak gitu, gue bisa aja ngebunuh lo. Karena orang yang membunuh nyokap lo adalah gue" terdengar suara orang itu sangat tenang ketika berbicara seperti itu.
"lo ngebunuh nyokap gue? " syal mulai semakin marah. " apa mau lo? Kenapa lo bunuh nyokap gue? Apa gue pernah nyakitin lo? Lo siapa?" kata syal dengan suara tercekat.
"mau gue cuman lo. Gue ngebunuh nyokap lo, karena gue pengen ngelihat kalian hancur. Lo emang gak pernah nyakitin gue secara langsung. Trus lo mau tau siapa gue?" Tanya orang itu. Belum mendapat jawaban dari syal, orang itu langsung membuka jubah yang dipakainya dan melepaskan kacamata yang dipakainya sedari tadi.
"l-l-lo?" syal tercekat. Dan orang itu tersenyum licik.
***
" apa syal belum pulang? Kok bisa kak?" Tanya arthur. Nick meneleponnya karena ketika nick tiba di sekolah syal, dia tak mendapati syal disana. Dan ketika dia pulang kerumah, syal juga belum pulang.
"iya. Gue gak tau dia kemana. Gue bingung harus nyari dia kemana. Bokap juga lagi keluar kota" terdengar nick sangat mencemaskan syal.
"ya udah. Kakak tenang aja. Kita cari dia sama-samas. Gue juga baru pulang dari pelatihan. Gue kerumah kakak sekarang" kata arthur lalu menutup telepon.
***
"kok bisa gini kak?" Tanya arthur saat dia sudah tiba dirumah nick.
"gue juga gak tau. Tadi gue terlambat jemput dia, karena ada urusan. Tapi waktu gue udah jemput, dia malah ngilang" nick mulai frustasi.
"apa kakak pernah tau syal punya musuh? Gue yakin banget pasti syal diculik. Pasti ada orang yang gak suka sama dia. Perasaan gue juga gak enak ka" kata arthur cemas.
"iya perasaan gue juga cemas. Setau gue syal gak pernah punya musuh. Malah teman syal banyak banget" kata nick.
"selama ini ada hal yang mencurigakan gak?" Tanya syal seperti seorang detektif
"mencurigakan?" nick berpikir. "ah.. lo pernah ngirim bunga gak sama syal setiap harinya?" Tanya nick.
"gak ada kak" jawab arthur. "emang syal selalu nerima kiriman bunga?" Tanya arthur.
"iya. Sejak dia sakit " balas nick.
"bunga nya dibuang?" Tanya arthur harap-harap cemas.
"gak. Karena syal berpikir bunga itu dari lo, dia merawat bunga itu dikamarnya." Kata nick. Sesaat kemudian arthur sudah berlari menuju kamar syal. Saat pintu kamar itu terbuka, aroma coklat langsung tercium. Aroma kamar syal sama seperti aroma tubuhnya.
Arthur memperhatikan sekeliling kamar syal dan mendapati beberapa buket bunga di atas meja samping tempat tidur syal. Arthur menghampiri meja itu. Dia memperhatikan buket bunga itu dengan teliti hingga dia menemukan beberapa pesan di beberapa buket bunga.
'gue gak bakal ngebiarin kalian berdua bahagia'
'lo akan merasakan apa yang pernah gue rasakan'
'emang gue udah gak bisa lagi menahan ini. Gue bakal ngebunuh kalian satu persatu'
'nama nyokap lo sebentar lagi aka nada dibatu nisan'
'lo akan terpuruk'
'untuk orang yang pernah membuat gue terburuk'
'daripada lo terus menolak permintaan gue. Mendingan lo turutin semua kemauan gue'
'ruangan yang dulu pernah menjadi tempat kenangan kita'
'ini baru permulaan'
'cuman ini cara gue membuat kalian terpuruk'
'saat nya gue mulai'
'teror ini akan berhenti sebentar lagi'
'alasan gue bakal gue beritau kalau lo berhasil nemuin gue dimana'
'mungkin lo bakalan terkejut melihat semuanya'
'perang bakal dimulai.'
Arthur merasa terkejut melihat pesan-pesan singkat itu. Hingga dia menyadari sesuatu yang semakin membuatnya terkejut.
***
"APA? SYAL HILANG?" teriak kedua sahabatnya secara bersamaan saat arthur sampai di kelas dan menceritakan semua kejadian yang meninmpa syal semalam.
"hussss" arthur meletakkan telunjuknya di mulutnya menyuruh sahabatnya diam. " lo berdua jangan teriak. Entar semua orang tau bisa gawat, bodoh" kesal arthur.
"ya maaf. Kita kan terkejut. Iya gak ben?" glen meminta persetujuan ben.
"iya. Yaudah lo tenang aja, kita bakal bantuin lo nyari syal kok. Gue gak nyangka ada aja orang yang membenci syal segitunya. Kasihan banget dia. Dia baru kehilangan ibunya dan sekarang dia udah diculik aja" ben merasa prihatin.
"iya, betul banget lo ben." Kata glen.
Akhirnya percakapan mereka berhenti ketika guru memasuki kelas. Pelajaran pun dimulai dan semua murid memperhatikan guru menjelaskan. Tapi tidak dengan arthur yang masih memikirkan tentang terror kemarin. Ada satu kalimat yang paling tersimpan di otakknya 'ruangan yang dulu pernah menjadi tempat kenangan kita'. Arthur masih berusaha keras dimana letak ruangan itu, hingga akhirnya dia mendapatkannya.
'gue yakin pasti disitu. Gue bakal nemuin princess' arthu berkata dalam hati.
***
"guys, gue ke ruang osis dulu ya, gue mau ngurusin kerjaan osis dulu" ben pamit pada kedua sahabatnya ketika bel istirahat berbunyi.
"iya" glen menjawab sedangkan arthur hanya melamun sedari tadi.
"thur lo tenang aja. Kita bakal bantu lo kok" kata ben pada arthur. Namun tetap tak mendapat jawaban. Akhirnya dia pun pergi menuju ruang osis.
***
"biar gue coba periksa di ruang musik ya" kata ben pada seluruh anggota osis. Sebentar lagi hari ibu akan tiba, dan SMA Indonesian high school akan merayakan hari itu. Dan sekarang ben akan memeriksa ruangan musik. Memeriksa perlengkapan yang dibutuhkan apakah sudah lengkap atau belum.
"iya kak" jawab salah satu junior ben.
Ben pun segera menuju ruangan musik. Namun saat dia melewati gudang dia mendengar suara dari dalam gudang. Merasa penasaran, ben pun berniat untuk menguping.
'dia udah sama gue'
'awas aja lo, kalau rencana kita gak berhasil'
'iya lo tenang aja'
'dimana lo nyekap dia?'
'di rumah kecil yang ada di dekat puncak. Rumah itu rumah yang paling kecil di antara semua rumah yang ada disana'
'oh. Ok nanti lo luan yang kesana. Gue masih ada urusan lagi nanti'
Mendengar hal itu ben terkejut setengah mati. ' gue harus nolongin syal' katanya dalam hati.
***
20 menit setelah jam pulang sekolah selesai, barulah arthur bangkit dari duduknya, setelah sekolahan mulai sepi. Dia berjalan menuju parkiran, dan segera menuju tempat yang dia yakin syal pasti disekap disana.
"tunggu aku, princess" kata arthur pada dirinya sendiri.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAT
Teen Fictionwajah yang datar, tapi selalu menyiratkan kekhawatiran dan perhatian dibalik wajah datar itu.