Until The End

Part 8

'Maafkan aku yang membuatmu jauh dariku. Aku hanya mencoba untuk melupakanmu. Aku tak ingin kau terluka karna diriku.' - Cho Kyuhyun

'Aku yakin, sangat yakin. Tapi mengapa kau tak mau menatap kearahku. Mengapa kau menjauh setelah kau tanamkan rasa ini didalam hatiku?' - Lee Sooyeon

***

Lotte World, Februari 2014

Sooyeon POV
Aku berdiri didepan gerbang besar bertuliskan Lotte World. Tempat dimana beberapa bulan yang lalu aku menghabiskan waktu bersama pria itu. Tempat dimana pertama kalinya aku melihat dirinya yang begitu lemah, bahkan sampai harus dirawat di rumah pesakitan.

Aku tersenyum mengingatnya. Bahkan genggaman tangannya masih terasa hingga kini. Suaranya masih bisa kudengar walau hanya dalam mimpi.

Setelah kejadian hari itu, dimana aku menyatakan perasaanku, aku tak lagi bertemu dengan Kyuhyun. Ia seolah menghindariku. Aku sudah yakin akan apa yang ku rasakan, tapi ia seolah enggan untuk mendengar penjelasanku. Bahkan sudah 3 bulan ia tak terlihat di kampus. Ia hanya datang saat ujian dan setelahnya ia menghilang bahkan sebelum aku sempat mengejarnya.

Aku merindukannya. Aku merindukan Cho Kyuhyun.

***

Kyuhyun POV

Hari ini aku kembali mengikutinya. Seperti seorang pengecut sejati, kutemukan diriku selalu menguntit gadisku. Ah, maksudku Sooyeon. Bisakah aku memanggilnya seperti itu? Gadisku? Bahkan dalam mimpi pun sepertinya aku tak pantas menyebutnya gadisku. Aku selalu menguntit dirinya, namun selalu menghindar saat

Kulihat langkahnya berhenti didepan gerbang masuk area bermain, Lotte World. Pikiranku kembali ke kejadian waktu itu. Saat diriku pingsan setelah turun dari wahana roller coaster. Sungguh saat itu ingin rasanya aku lari, menjauh dari gadisku agar ia tak mengetahui betapa lemahnya diriku. Aku malu, bagaimana bisa pria sepertiku memiliki fisik yang lemah seperti ini.

Dari jauh kulihat bahu gadisku bergetar. Apa dia menangis? Tapi kenapa? Mengapa ia menangis seperti itu? Apa karna diriku? Bagaimana aku bisa menjauh darimu sementara aku masih saja mengikutimu. Bagaimana bisa aku mengampuni dirimu ketika dirikulah yang menjadi alasanmu menangis, Yeon.

Tapi aku merindukanmu. Lalu aku harus bagaimana?