Kyuhyun POV
Aku masih bersembunyi, berusaha menutupi diriku agar ia tak melihatku. Aku tahu dia menangis, tapi aku tak bisa menghapus air matanya. Aku tak ingin melihatnya menangis karna diriku.
Suara gemuruh diatas langit menyadarkanku bahwa hujan sebentar lagi akan turun. Ku lihat Sooyeon berjalan menuju halte dekat Lotte World. Aku yakin gadis itu pasti tidak membawa payung didalam tasnya.
Aku berjalan menuju minimarket diseberang halte. Aku membeli sebuah payung yang cukup besar untuk dua orang. Saat diriku keluar dari minimarket, hujan telah turun walau belum cukup deras.
Kulihat diseberang sana, gadis itu sedang menjulurkan tangan kanannya kedepan, bermain dengan butiran air yang turun dari langit.
Tapi mengapa pandangan matanya kosong? Apa yang sedang dipikirkan oleh gadis itu?
Tidak, air hujan semakin lama semakin deras. Bahkan hampir seluruh tangan kanan gadis itu basah terkena air. Sooyeon pasti akan sakit jika dibiarkan seperti itu.
Aku berlari kearahnya ketika kulihat lampu penyebrangan jalan berwarna hijau. Hujan masih turun dengan derasnya.
Kupayungi gadis itu, kuberikan payung itu padanya. Ia mengambil payung itu dengan tangan kirinya lalu ku tarik tangan kanannya, mengikutiku. Sepertinya dia belum sepenuhnya sadar siapa yang menarik tangannya.
"Tuan, apa yang kau lakukan?" gadis itu sepertinya marah akan sikapku. Tapi aku tidak beran menunjukkan mukaku padanya. Aku takut dia marah. Aku takut dia akan membenciku setelahnya.
"Kyuhyun.. Cho Kyuhyun.. Ini, benar kau?" tiba-tiba saja gadis itu sudah dihadapanku dengan payung yang justru melindungiku dan membuat tubuhnya basah.
Beberapa pria yang berteduh dibawah halte melihat kearah gadisku, ah bukan. Tapi kearah baju gadisku yang kini basah. Aku hanya ingin membawanya pergi dari sini. Aku benci melihat gadisku jadi pusat perhatian pria lain.
***
Gangnam-gu Apartment, Februari 2014
Gadis itu duduk disofa yang ada di ruangan tengah. Rambutnya sedikit basah akibat hujan tadi sore. Tubuhnya terlihat sedikit bergetar dengan pandangan mata yang tidak fokus.
"Minumlah. Kau pasti merasa kedinginan." Ku letakkan segelas teh hangat dihadapannya.
"Kemana saja kau selama ini? Kenapa kau tiba-tiba pergi ke Amerika?"
"Kau tak perlu tahu."
"Cho Kyuhyun!" Gadis itu meninggikan suaranya saat merespon ucapanku. Dan saat itu juga bulir bulir air mata menetes dari sudut matanya. Gadis itu menangis.
"Seharusnya kau pergi, seharusnya kau tidak menungguku. Aku sudah meninggalkanmu, aku sudah membuangmu, Lee Sooyeon! Dasar gadis bodoh."
"......"
"Kau tahu alasanku meninggalkanmu? Itu karena---"
CUP~
Gadis itu memotong pembicaraanku, ia menyela perkataanku buka dengan kata-katanya. Tapi dengan benda lunak nan hangat yang ia tempelkan di bibirku. Ia menciumku. Hanya menciumku. Dan aku, entah harus bagaimana lagi.
"Berhenti bicara, berhenti untuk pura-pura menghindariku. Berhenti untuk pura-pura membenciku. Aku tahu kau memiliki perasaan yang sama denganku kan? Jawab aku, Kyuhyun.."
"A-aku.."
"Persetan dengan keadaanmu saat ini, persetan jika suatu hari nanti kau harus pergi dari dunia ini. A-aku tahu tentang penyakitmu dan aku tetap tidak bisa pergi meninggalkanmu. Aku mencintaimu, Cho Kyuhyun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Until The End
Short StoryHidup tak selamanya berakhir dengan kata HAPPY ENDING. Begitupun dengan kisah hidup seorang gadis bernama Lee Sooyeon. Semua kisah hidup yang indah ini berawal dengan hadirnya seorang pria tampan bernama Cho Kyuhyun. Pria dengan seluruh sifat angkuh...