Part 17

1.5K 103 8
                                    

ICCU Taemin Hospital, Juli 2014

Suara alat pendeteksi denyut jantung terus menggema didalam ruangan ICCU tempat dimana Kyuhyun berbaring kini. Kulit wajahnya yang pucat semakin terlihat pucat semenjak ia selesai di operasi.

Sudah lebih dari 4 hari Kyuhyun tidak menunjukkan tanda-tanda siuman dan selama itu pula Sooyeon ada di sisinya walau dibatasi oleh jam kunjungan. Ibu Kyuhyun sudah meminta gadis itu untuk pulang dan beristirahat. Namun ia tetap saja bersikeras ingin menemani Kyuhyun.

Saat ini Sooyeon sedang memandikan Kyuhyun dengan handuk kecil yang sudah dibasahi air. Dengan telaten ia membersihkan wajah, tangan dan kaki Kyuhyun sambil sesekali ia menatap wajah pria yang masih dalam keadaan koma itu. Berharap ia terbangun dan membuka matanya lalu tersenyum.

Gadis itu selesai dengan kegiatannya memandikan Kyuhyun dan kini ia hanya duduk diam disamping Kyuhyun, dengan menggenggam tangan Kyuhyun yang agak dingin. Sesekali ia tersenyum dalam diam saat ia mengingat kali pertama mereka bertemu.

Lamunan gadis itu buyar saat ia merasakan pergerakan dari jari tangan Kyuhyun yang sedang ia genggam. Namun ia harus kecewa lantaran Kyuhyun masih dalam keadaan yang sama, tidak menunjukkan tanda-tanda siuman.

'Mungkin hanya khayalanku saja.'

Sooyeon membathin seraya berdiri meninggalkan kamar Kyuhyun saat ia melihat bahwa waktu besuk sudah selesai.

Pintu ruang ICCU tertutup rapat bertepatan dengan jemari tangan Kyuhyun yang kembali bergerak tanpa ada seorang pun yang mengetahuinya.

***

Nyonya Cho, ibunda Kyuhyun sudah menunggu Sooyeon di depan ICCU sejak 20 menit yang lalu. Ia membawa beberapa lauk pauk untuk gadis yang kini tengah berjalan menghampiri dirinya.

"Sooyeon-ah, apa kau sudah makan?"

"Aku tidak lapar, bu." jawab Sooyeon halus seraya tersenyum. Nyonya Cho jelas tahu jika gadis dihadapannya ini belum menjejalkan makanan apapun kedalam perutnya seharian ini.

"Ibu tahu kau belum makan apapun seharian ini, jangan siksa dirimu jika kau masih ingin merawat Kyuhyun, sayang. Kyuhyun pun akan marah jika kau seperti ini. Ayo Ibu temani kau untuk makan, Ibu tidak ingin kau sakit." tanpa menjawab, Sooyeon mengekori Ibu Kyuhyun berjalan menuju kafetaria yang ada dibelakang ruang ICCU.

Mereka berjalan dalam diam, sibuk dengan kekhawatiran yang ada dalam benak mereka. Sama-sama mengkhawatirkan Kyuhyun yang masih terbaring koma diatas ranjang pesakitan, menahan segala kesakitan yang selama ini ia rasakan.

"Ibu, bagaimana jika nanti Kyuhyun harus pergi, bu? Apa yang harus aku lakukan?" gadis itu tiba tiba bertanya pada Ibu Kyuhyun.

Nyonya Cho sedikit menghela napasnya sebelum ia menjawab pertanyaan yang sebenarnya menyakitkan untuk dibayangkan.

"Kita harus mengikhlaskannya, Yeon-ah. Manusia ditakdirkan untuk lahir, hidup dan meninggal. Jika Tuhan berkehendak untuk mengambil milik-Nya kembali, maka jalan satu-satunya adalah merelakan. Karna Tuhan tahu apa yang terbaik bagi ciptaan tangan-Nya." ujar Nyonya Cho seraya tersenyum membelai surai halus Sooyeon.

Namun sebelum mereka sampai di kafetaria, deringan telpon di ponsel Sooyeon menghentikan niat mereka dan membuat mereka berlari menuju tempat dimana Kyuhyun berada saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Until The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang