Chapter 16

4.6K 364 6
                                    

Sejak pulang dari sekolah alam tadi Digo tidak lagi keluar dari kamarnya. Hanya Tristan yang terlihat mengobrol diruang keluarga bersama Hendra, ayah Digo.

" Den, makan malamnya udah bibik siapin dibawah!" Ucap Bik Nah dari balik pintu kamar Digo.

" Iya!" Jawab Digo singkat.

Tidak berapa lama Digo sudah terlihat berjalan menuruni tangga menuju meja makan. Disana sudah ada Tristan dan ayahnya yang sedang menunggunya.

" Digo!" Sapa Hendra ketika melihat putranya berjalan kearah meja makan.

Digo tidak membalas sapaan itu. Dia hanya menatap kearah ayahnya dengan datar sebelum duduk disamping Tristan.

" Belum mandi lo?" Tanya Tristan memecah suasana yang terlihat kikuk saat ini.

" Gue nggak mandi tetep keren Tan!" Jawab Digo asal.

" Tetep aja jorok! Si Digo nih jarang mandi Om." Tambah Tristan lagi melibatkan Candra dalam obrolan mereka.

" Digo jarang mandi? Persis kok kayak om waktu muda dulu!" Jawab Candra membuatnya dan Tristan tertawa. Sementara Digo hanya memperhatikan tawa mereka sambil memakan makanannya.

" Gimana sekolah kamu, Nak?" Tanya Candra lagi kepada Digo.

" Baik. "

" Kalian enggak sering bolos kan?"

" Oh, ya enggak om. Kita kan patuh pada peraturan!" Jawab Tristan setelah cukup lama menunggu jawaban Digo yang masih diam saja.

" Digo, papa udah mikirin sesuatu buat kamu. Kepulangan papa ini juga mau bicarain hal ini sama kalian. Gimana kalo setelah lulus SMA, kalian berdua kuliah di Amerika?"

Tristan nampak sedikit tersedak mendengar perkataan Candra. Sementara Digo langsung menatap kearah Candra dengan tatapan serius.

" Papa tau kalian pasti terkejut, tapi papa cuma mau beri kalian yang terbaik. Kalian bisa pilih Universitas yang kalian mau disana. Papa udah bicarain juga hal ini sama ayahnya Tristan."

" Ma...maaf om. Aku agak kaget! Sebenarnya aku sih ngikut aja om, kemana Digo pergi. Aku udah kayak bayangan dia sih!" Jawab Tristan dengan nada bercandanya.

" Gimana Digo? Kita juga bisa tinggal bareng lagi. Karna papa nggak bisa sering pulang nemenin kamu disini."

" Aku juga nggak minta papa pulang dan nemenin aku disini kok!" Jawab Digo datar.

" Nak, papa nggak mau berdebat lagi sama kamu. Papa cuma mau kita bisa memperbaiki hubungan ini, dan bisa tinggal sama-sama lagi!"

" Kenapa harus aku yang ngalah Pa? Kenapa aku yang harus ninggalin rumah ini?. Kenapa enggak papa yang ninggalin kehidupan disana buat menperbaiki hubungan kita?"

" Digo, papa ngelakuin ini juga buat kamu. Papa mau kamu kuliah dan tinggal disana juga buat kebaikan dan masa depan kamu!" Nada bicara Candra kini terdengar meninggi.

" Masa depan yang mana Pa? Aku punya kehidupan aku sendiri disini. Papa nggak usah repot-repot mikirin aku. Urus aja bisnis sama keluarga baru papa disana!"

" Digo, jaga omongan kamu!" Candra sudah terlihat marah. Setiap kali dia pulang dan bicara pada putranya ini, hanya menimbulkan pertengkaran diantara mereka.

"Maaf Pa! Digo udah bilang dari dulu, kalo Digo nggak mau apapun dari Papa. Digo bisa jalanin hidup Digo dengan cara Digo sendiri." Digo berdiri dari kursinya, berjalan meninggalkan Candra dan Tristan yang hanya bisa mendengarkan pertengkaran mereka, yang entah sudah berapa kali didengarnya.

BECAUSE OF YOU ( Digo Sisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang