Hampir satu bulan ini Sisi dan Digo menghabiskan masa-masa SMA mereka bersama. Usaha Sisi untuk mengajari Digo dengan tingkat kecerdasannya yang tidak lebih dari Digo ternyata tidak semuanya sia-sia. Buku yang dulu Sisi beli khusus untuk Digo ternyata juga bermanfaat untuknya. Mereka lebih sering menghabiskan waktu untuk belajar bersama, walaupun pada akhirnya tidak banyak materi yang masuk karena hanya ada tawa dan saling rayu di antara mereka berdua.
Hari ini adalah hari terakhir Ujian Sekolah. Dan tak lama lagi Sisi, Digo, Tristan dan Nayla akan sibuk memikirkan tempat kuliah yang cocok dengan mereka nanti.
"Makasih ya beib tadi udah ngasih contekan sama aku," ucap Tristan sambil mengelus lembut tangan Nayla ketika mereka berempat berada di Kantin setelah ujian berakhir.
"Sama-sama beib. Aku kan nggak mau lulus tanpa kamu," balas Nayla dengan senyum manja membuat Digo dan Sisi saling pandang dengan kelakuan mereka.
"OMG Hello ... Nay, emang lo yakin jawaban lo bener?"
"Ya yakin lah. Gue belajar keles. Emang kayak lo berdua bilangnya belajar nyatanya pacaran mulu." Sindir Nayla pada Sisi dan Digo.
Digo terkekeh sambil terus memakan kentang goreng di depannya. Sisi merengut menatapnya, mengisyaratkan pada Digo untuk segera membelanya.
Digo mengacak-acak rambut Sisi yang duduk disampingnya,"emang bener kan? Kita belajarnya juga sambil pacaran."
Sisi mendengus kesal ke arah Digo, membuat Nayla dan Tristan tertawa senang atas kemenangan telak mereka.
"Oh iya. Kamu sama Sisi mau kuliah di mana?" kini pertanyaan Tristan tertuju untuk Nayla dan Sisi.
"Ke mana aja deh. Yang penting bisa bareng kalian semua." Jawab Nayla asal.
"OMG Hello ... Kalo gue sama Tristan beda Universitas, trus lo mau kuliah di dua tempat gitu?" tanya Sisi.
"Gue tetap milih sama lo lah. Tristan kan masih bisa jemput gue pas pulang kuliah." --Nayla menjawab pertanyaan Sisi dengan wajah serius.-- "Tapi awas aja ya kalo kamu sampai tepe-tepe sama cewek lain."
Tristan mengernyitkan dahinya ketika Nayla dengan tegas mengancamnya. "Ya enggak lah, sayang. Mana ada sih yang bisa curi perhatian aku selain kamu."
"Oweekk... Najis emang rayuan lo berdua. Bikin gue geli!" Sisi terlihat heboh mendengar pernyataan Tristan, yang notabene adalah mantan playboy yang suka menghambur-hamburkan pesonanya pada banyak wanita. Jelas Tristan sangat pandai membuat kata-kata gombal seperti itu.
"Kalo lo mau kuliah di mana, Digo?" Digo yang sejak tadi lebih memilih mendengarkan percakapan ketiga orang di dekatnya kini tiba-tiba mendapatkan pertanyaan dari Nayla.
Digo dan Tristan saling pandang, mereka seakan ingin mengadakan kesepakatan lewat tatapan itu. Hubungan Digo dengan papanya memang sudah membaik, tetapi tentang rencana papanya untuk Digo kuliah di luar negeri itu masih belum mereka sepakati kembali. Tristan dan Digo hanya menerima file data mereka dengan kelengkapan administrasi yang sudah diselesaikan oleh papanya lewat email. Digo tidak pernah menyetujui rencana itu, tetapi ia belum sempat membicarakan lagi hal itu karena sudah dua bulan ini papanya tidak pernah pulang.
"Emmm ... Waktu kelulusan nanti aku mau kenalin kamu sama orangtua aku," Tristan berusaha mengalihkan pembicaraan sebelumnya dari Nayla, membuat Sisi dan Nayla yang sejak tadi menunggu jawaban Digo berpindah memandangnya.
"Emang orangtua kamu mau pulang?"
"Iya, mereka bakalan datang pas acara kelulusan."
Percakapan Tristan dan Nayla kali ini tidak lagi di warnai dengan ocehan Sisi yang ikut merecoki mereka. Sisi lebih banyak tersenyum mendengarkan percakapan dua sahabatnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE OF YOU ( Digo Sisi )
Fanfiction(Males ngerevisi lagi✌) Seorang anak baru yang terkesan sombong membuat Sisi selalu bertengkar tiap kali bertemu dengannya. Digo, nama anak baru yang terlihat tidak pernah suka bergaul dengan orang lain itu juga mudah kesal jika ada yang menyentuhn...