Hari-hari berlalu dengan cepat, tetapi tidak bagi Digo. Satu harinya terasa melambat, apalagi jika ia sedang menatap Sisi yang belum juga bangun. Seperti pagi ini, hal yang pertama dilakukan Digo ketika ia membuka mata adalah menyapa seseorang yang amat dicintainya.
"Hai putri tidur," ucap Digo lembut di samping Sisi. "Menatap kamu seperti ini, aku teringat saat pertama kali menjemput kamu, Si. Aku harus menunggu berjam-jam karena kebiasaanmu yang suka bangun telat, dan sekarang aku juga harus menunggu berminggu-minggu hingga kamu bangun. Tapi aku bersyukur, karena kebiasaanmu itu, kita akhirnya bisa ngabisin waktu buat saling kenal."
Digo membungkukkan badannya sedikit demi sedikit. Matanya fokus pada kening Sisi saat ini, mendaratkan sebuah ciuman di kening itu seperti yang pernah ia lakukan sebelumnya.
"Aku sayang kamu, Si," ucapnya.
Kini Digo menepati janjinya, ia nyaris tidak pernah meninggalkan ruang perawatan itu, selain hanya pulang untuk berganti pakaian. Digo selalu berada di samping Sisi, menemaninya dan selalu berusaha menunjukkan kehadirannya pada Sisi yang belum juga memperlihatkan tanda-tanda bahwa ia akan sadar.
Setiap hari, Digo menceritakan waktu yang ia habiskan bersama Sisi di buku biru itu. Digo berharap Sisi bisa membacanya saat ia sadar nanti, dan Sisi tidak lagi akan merasa sendirian, karena di setiap waktunya, Digo selalu bersamanya.
------------------------------------------------------
Sisi...
Aku membawakan 42 tangkai bunga putih ini untuk menebus hari-hari yang kamu jalani sendiri. Ditambah satu bunga putih lagi untuk hari ini. Saat kamu bangun, kamu akan senang melihat di sekelilingmu penuh dengan bunga kesukaanmu itu.Orang yang mencintaimu,
Digo-----------------------------------------------------
Sisi, hari ini ada bintang yang mendatangimu. Bukan hanya satu, tetapi dua buah bintang yang berdampingan. Sama seperti halnya kita yang akan selalu bersama. Kamu pasti senang, bukan? Kamu tidak akan lagi kehilangan bintang-bintang itu. Kamu bisa menatap mereka kapan saja, bicara pada mereka apa pun. Aku tidak akan mendengarkannya, asalkan kamu bangun.
Orang yang selalu menunggumu,
DigoDigo mendekat, memasangkan sebuah kalung berliontin bintang itu ke leher Sisi dengan perlahan. Digo berharap Sisi merasakannya, dan dia akan tersenyum senang karena itu.
"Kamu cantik," gumam Digo.
------------------------------------------------------
Sisi, hari ini aku membawakan es krim kesukaanmu. Kamu ingat? Es krim itu yang membantumu menjahiliku. Ayo bangun! Karena kalau tidak, aku akan memakan es krim bagianmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE OF YOU ( Digo Sisi )
Fanfiction(Males ngerevisi lagi✌) Seorang anak baru yang terkesan sombong membuat Sisi selalu bertengkar tiap kali bertemu dengannya. Digo, nama anak baru yang terlihat tidak pernah suka bergaul dengan orang lain itu juga mudah kesal jika ada yang menyentuhn...