TWO

7.1K 690 32
                                    

"Kau mau melamar pekerjaan di sini?"

Tiba-tiba sebuah suara mengejutkanku yang sedang bermain ponsel, refleks aku berdiri.

"Ah, ya... WHAT??!"

Apa? Dia yang kemarin membuat bajuku basah dan kotor, jadi, dia si tuan Joshua Hong? Si orang kaya sombong.

Rasanya ingin pergi saja dari sini, aku tidak mau jadi asisten rumah si sombong ini. Tapi jika aku pergi, apa kabar harga diriku?

"Kau yang kemarin terkena cipratan air karena mobilku, kan?"

"Ya. Lupakan saja."

"Baiklah, silahkan duduk."

Aku duduk lagi di tempatku semula, lalu dia duduk tepat depanku.

"Siapa namamu?"

"Jikyo, Cho Jikyo."

"Oh, jadi kau mau bekerja di sini?"

"Ya."

Padahal dalam hati aku mengatakan 'mudah-mudahan'.

"Oh, mulai kapan kau bisa bekerja?"

"Terserah, bisa kapan saja."

"Hm, kalau begitu saya tetapkan besok, besok kau sudah bisa bekerja di sini."

"Baiklah, terima kasih banyak. Lalu tugas apa saja yang harus saya lakukan?"

"Kau bisa memasak?"

"Bisa."

"Bagus, kau bertugas memasak sarapan, makan siang, dan malam, akan saya berikan uang setiap bulannya untuk membeli bahannya bersama dengan gajimu juga."

"Baiklah. Lalu?"

"Kau bisa berkendara? Motor? Mobil?"

"Bisa. Motor, saya ke mana-mana biasa menggunakan motor."

"Baiklah, tugas lain, kau harus menjaga anak saya, menemaninya saat saya sedang pergi ke luar kota atau pulang malam, mengantar dan menjemputnya sekolah, dan dance club."

What?! Tunggu sebentar apa dia bilang? Anak? Anak dia bilang?

Ya Tuhan, ya aku baru sadar tadi anak itu bilang papa, jadi yang dimaksud papa tuan Joshua?

Ya! Wajah dia masih terlalu muda untuk menjadi ayah, wajahnya sangat tidak cocok.

"Yang tadi anak tuan?"

"Kenapa wajahmu seperti itu? Kau terkejut?"

"Ah, ya, eh, tidak, tidak."

"Tidak apa-apa, banyak orang yang sama sepertimu."

"Maksudnya?"

"Mereka terkejut saat tau saya sudah punya anak, tapi tenang dia bukan anak yang lahir karena sesuatu yang buruk."

"Oh begitu, hanya saja wajah tuan tidak mendukung. Saya kira tuan seumuran dengan saya"

"Hahahaha, oh ya? Umur saya sudah 35 tahun sekarang. Memang berapa umurmu?"

"Apa? Yang benar? Tuan boleh baca riwayat hidup saya."

"Kau tidak percaya? Mana?"

Aku menyerahkan map berisi riwayat hidupku. Tuan Joshua membacanya, sesekali menganggukan kepalanya.

"Jadi, kau baru 23 tahun? Dan kau masih berkuliah?"

"Ya."

"Kau berkuliah di Inha University, tapi kenapa kau mau menjadi asisten rumah?"

[SEVENTEEN FANFICTION] Oh! My Boss/Joshua ver. - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang