EIGHT

5.1K 558 14
                                    

"Selamat pagi, kak."

"Chan? Aku ada di mana?"

"Kakak menginap di rumahku."

"Ya Tuhan, ya Chan, kakak lupa."

"Aku mau mengantarkan ini untuk kakak, papa memanggil bibi Yeon hanya untuk meminta bibi Yeon mengambilkan ini dan aku yang mengantarkannya ke kakak."

Chan memberikanku handuk, satu pasang baju, dan lainnya.

"Ya sudah, Chan tinggal dulu."

"Terima kasih, Chan."

Aku kembali masuk ke kamar yang aku pakai tidur semalam, kamar tamu rumah tuan Joshua, aku mandi di kamar mandi di dalam kamar itu.

Setelah selesai mandi dan berpakaian aku segera ke dapur, karena aku sudah telat menyiapkan sarapan.

"Belum ada orang," gumamku saat melewati ruang makan.

Aku terus berjalan terpincang-pincang ke dapur.

Pagi ini aku berniat membuat omellete, hanya itu, karena aku masih belum tahan berdiri lama-lama.

"Kak? Kakak memasak? Kakinya sudah sembuh?"

"Chan, kakak tidak apa-apa, sebentar lagi masakkannya juga matang, kenapa kau sangat khawatir seperti itu?"

"Aku takut kaki kakak sakit semakin parah."

"Terima kasih sudah mengkhawatirkan. Ups, masakkannya hampir saja gosong."

"Omellete?"

"Em, hanya ini, tidak apa-apa, kan?"

"Tidak apa-apa, apapun yang kakak masak aku akan memakannya."

"Terima kasih."

"Ahh, biar aku yang bawa ke ruang makan. Kakak tunggu di sini aku akan kembali."

Chan mengantarkan piring berisi omellete ke meja makan, tidak lama dia kembali lagi, dia menuntunku persis seperti tuan Joshua menuntunku semalam masuk ke dalam rumahnya.

"Kakak duduk di sini, aku panggilkan papa dulu sebentar."

Aku hanya membalas dengan senyum, Chan lalu berlari ke kamar tuan Joshua.

"Ayo kita sarapan," ucap Chan duduk di hadapanku.

"Dino, kau akan ke dance club hari ini?"

"Kak Hoshi memberitahuku, besok, hari Minggu akan ada lomba di Kyunghee, jadi, hari ini aku akan latihan untuk lomba itu."

"Ohh seperti itu. Oh ya, Jikyo."

"Ya tuan?"

"Hari ini saya yang akan mengantar Dino ke sekolah, kau diam diri saja di sini, kakimu masih sakit bukan?"

"Em, sebenarnya sudah lebih baik, tidak apa-apa kalau saya yang mengantar Chan."

"Jangan. Tunggu sampai kaki mu benar-benar sembuh. Dino ayo kita berangkat."

"Ayay captain!"

"Oh ya satu lagi, sebaiknya kau jangan berangkat kuliah dulu, jangan sampai kakimu justru tambah parah karena terlalu banyak berjalan dan berdiri. Dino, ayo."

"Kak, aku berangkat dulu, cepat sembuh yaa."

"Terima kasih Chan, hati-hati di jalan."

"Kenapa tuan Joshua sangat perhatian padaku? Ya Tuhan, Jikyo bodoh! Baru ingat, aku belum memberi ibu kabar dari semalam."

[SEVENTEEN FANFICTION] Oh! My Boss/Joshua ver. - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang