"Ayo! Kita ke restoran ramyun, aku tau kau pasti sudah lapar, kan?"
"Ya, ya, sabar, aku belum selesai mencatat."
"Lambat, mencatat itu saja lama sekali."
"Bawel, ini salahmu juga tau, terus memaksaku mendengarkan cerocosanmu yang tidak penting itu."
"Aku? Kau sendiri yang melamun terus. Sedang memikirkan sesuatu? Em, biar kutebak, kau pasti sedang memikirkan tuan Joshua, kan? Makanya sampai melamun."
Bugh...
"Aw."
"Jangan asal bicara Min Soji, aku tidak mungkin memikirkannya."
"Sakit tau, beruntung otakku tidak rusak gara-gara buku tebalmu itu. Ya sudah maaf, ayo cepat kita ke restoran ramyun."
"Ayo, ayo, calon nyonya Jeon," godaku sambil menyampirkan tasku di pundak dan segera belari sebelum...
"Ya! Jikyo, jangan lari kau!"
Bruk...
"Ah, maaf, maaf, saya tidak sengaja."
"Tidak apa-apa."
Aku berlari menghindari amukan Soji, tapi justru aku menabrak seseorang.
"Sekali lagi maaf, saya tidak senga... ja"
"J-jikyo? Cho Jikyo?"
Grep...
"Akhirnya aku menemukanmu juga."
"Yun... Yunhyeong?"
"A-a tolong lepaskan.""Aku merindukanmu."
"T-tapi lepaskan, banyak orang di sini."
"Ahh, maaf. Jikyo, aku sangat merindukanmu, kenapa kau pergi begitu saja? Lama aku mencarimu."
"I-itu..."
"Ya! Jikyo, menyebalkan sekali dirimu. Uh? Siapa dia?"
"Tunggu, kau pasti Soji, kan?"
"Y-ya, k-kau tau namaku? Dari mana?"
"Itu tidak penting sekarang. Kalian mau pergi ke mana?"
"K-kita mau pu..."
"Kita mau makan ramyun di restoran ramyun di depan sana."
"Oh, kalau begitu bagaimana kalau kita makan bersama?"
"T-tidak usah, kita pergi berdua saja."
"Tidak ada salahnya bukan? Ayolah Jikyo, sudah lama kita tidak makan bersama."
"Sudahlah, terima saja tawarannya, siapa tau dia yang bayar," bisik Soji.
Dasar, tukang memanfaatkan.
"Em, b-baiklah kalau begitu."
"Ayo."
Yunhyeong menarik tanganku, meninggalkan Soji di belakang.
"Aku bisa jalan sendiri."
Aku melepas paksa tanganku, lalu melanjutkan jalan dengan Soji di sampingku.
"Min Soji."
"Kak Jungkook? A-ada apa?"
"Kau ada waktu luang tidak?"
"Aku? A-ada, kak."
"Kalau begitu kau mau tidak temani aku taman bermain?"
"Em, bagaimana ya? B-boleh, kak, hehehe."
![](https://img.wattpad.com/cover/61393726-288-k832025.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[SEVENTEEN FANFICTION] Oh! My Boss/Joshua ver. - Complete
FanfictionBagaimana rasanya menjadi asisten rumah seorang pengusaha sukses, tapi duda? Bagaimana rasanya mengurus anak dari pengusaha itu? Apa benar cinta datang karena terbiasa? Semua itu akan terjawab oleh keseharian Cho Jikyo, si asisten rumah...