PART 5

3K 161 4
                                    

"Kalo endingnya kaya gini, aku seharusnya ga pernah berharap ada ending."


15 menit akhirnya Keshya dan David sampai ditaman, dan sesampai ditaman mereka duduk disalah satu bangku taman yang sudah tersedia di taman itu, bangku berwarna putih dengan nuansa cerah disamping bunga bungan.

"Kesh, kalo misalnya lo belum siap cerita, it' ok gue nggak maksa, tapi kalo lo pingin nangis, nangis aja, ini pundak gue siap buat lo nyandar!" David mengucapkannya sambil menepuk nepuk pundaknya, sebenarnya dalam hati David sedang mengira ngira apa yang terjadi, siapa lelaki itu, dan seberapa sakit yang Keshya rasakan.

Keshya segera meletakan kepalanya di pundak David dan David menerima kepala Keshya lalu megelus pucuk kepala Keshya "Kak David, apa alasan kak David mau berteman sama aku?" David sempat terbelalak, kaget dengan pertanyaan singkat serta mendadak dari Keshya, namun sesaat kemudian David tersenyum. Senyuman itu sangat manis, sangat! "Gue temanan sama lo itu karena waktu gue pertama ngelihat lo masuk kesekolah itu pake pakaian MOS, lo terkesan sangat lucu sama rambut yang dikuncir dua, dan diam diam gue udah kagum sama lo dan curi curi pandang, dan waktu gue lihat lo main bola basket itu dan lihat suasana sepi gue memberanikan diri buat ngedeketin lo" ucap David tersenyum, sudah cukup lama bukan David mengetahui Keshya?

Berbeda dengan David, keshya bahkan menatap bingung kearah David "apa kak David tau tentang nilai aku?" Keshya mengucapkannya dengan masih tersisa air mata dikelopak matanya, bahkan Keshya masih sesegukan, dan David kembali tersenyum dan berkata "gue ngerti tentang nilai lo, tapi itu bukan alasan gue buat gak mencintai lo." ucap David yang membuat Keshya kaget dan menatapnya sangat lekat.

"Iya gue jatuh cinta sama lo semenjak gue mulai tau tentang lo, mungkin gue udah memendam perasaan ini selama 2 bulan, dan gue ingin menjadi orang yang selalu buat lo bahagia, menjadi orang yang selalu ngingetin lo shalat dan makan, memberimu ucapan selamat pagi dan malam, menjadi orang yang bisa ngebela lo disaat lo sedang ada dalam perdebatan sekecil apapun itu, dan lo juga punya harapan yang sama kaya gue." ucap David lalu ia berjongkok didepan Keshya dan menggengam tangan Keshya.

"Gimana sama perasaan lo sendiri Kesh, apa lo mau menerima gue?"

"Kasih aku waktu kak, aku nggak bisa langsung ngasih kepastian, aku takut kepastianku nanti tidak akan menjadikan yang terbaik buat kakak dan aku" ucap Keshya lalu membantu David untuk berdiri.

"Gue bakalan ngasih waktu, selama apapun sampe setidaknya gue masih kuat nunggu, sampe lo dapet jawaban yang tepat!" ucap David lalu beralih memeluk Keshya.

"hm, Kak David boleh nggak anterin aku ke toko buku, aku mau beli novel." ucap Keshya melepaskan pelukannya, ia sedikit canggung dengan suasana seperti ini.

David mengangguk dan mengantar Keshya ke toko buku langganan Keshya, bias, sering dapat diskon. :)

° 케시야 °

Sekarang David dan Keshya sudah ada di toko buku 'mentari', dan segera disambut oleh penjaga toko buku itu "eh ada dek Keshya, silakan masuk dek, saya mau pulang dulu ya" ucap penjaga toko buku itu "iya mbak, yasudah saya cari buku dulu ya." penjaga itu membalas dengan senyuman dan segera keluar toko buku, penjaga itu memang memiliki jam berjaga, dan saat ini jam jaganya sudah habis waktunya ia pulang.

"Kak David tunggu sini aja ya." ucap Keshya sambil menunjuk kearah kursi yang panjang, memang biasanya buat orang orang yang nungguin pacarnya beli buku, atau sekedar menunggu temannya membeli buku.

"Nggak aku males ah, emang gue supir lo apa, ck" David berdecak sambil memasang tampang sebalnya yang mampu membuat Keshya terkekeh kecil, 'imut ya!' Batin Keshya.

KESHYA (케시야)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang