PART 16

2K 83 6
                                    

maap baru bisa update
oiya, because kemarin tanggal 8 ultah shawn mendes jodohnya author, author mo kasih lagu shawn mendes yak.. di play kalo mau.. kalo gamau gpp.

HAPPY BIRTHDAY SHAWN PETER RAUL MENDES.. WISHNYA APAPUN YANG TERBAIK, SEMOGA MAKIN AKU SAYANG YA.. OKE SEGITU DULU.. 😻

❤HAPPY READING


6. Terungkapnya Dastan.

udara sejuk, awan berwarna orange ke unguan, membuat suasana daerah perbukitan seperti ini bertambah nyaman. Tapi tidak untuk didalam keluarga David, suasananya tak memungkinkan untuk tersenyum, dalam satu meja makan besar, pelayan berlalu lalang menyiapkan makanan favorit keluarga, terlihat wajah David yang tegang, bingung, penasaran.

Sedangkan disamping David, sang kekasih sedang berusaha bersikap biasa didepan ibu David, tangannya mencoba mengelus pundak David, menenangkan David, ia tau David pikirannya melayang kemana, dan ia tak ingin mengganggu David dengan pertanyaan pertanyaan penasaran nya.

Hening! Itulah kata yang pantas untuk menggambarkan suasana dimeja makan panjang itu. Hanya terdengar suara derap kaki pelayan yang mengantar makanan ke meja makan panjang itu.

"Jadi bagaimana hubungan kalian?" tanya Ayah David yang membuyarkan keheningan itu.

"Sejauh ini baik-baik saja yah" jawab David. Terlihat ayah david yang menggelengkan kepala.

"Apakah kalian telah berkunjung kerumah Keshya?" tanya Ayah David lagi.

"Belum ayah!" bantah David cepat.

"David, ayah itu tanya sama Keshya supaya ayah deket sama Keshya, kok kamu yang jawab!" ayah David menggeleng, kelakuan anaknya tak pernah berubah.

David mengeluarkan cengiran kudanya, jarinya mengetuk meja. Dan tepat suara langkah kaki yang terdengar dari tangga. Semua orang yang berada dimeja panjang menoleh, ibu David yang sedari tadi tak tersenyum, kini tersenyum saat mendengar suara kaki itu. Dan fikiran David kini langsung menangkap kesatu orang. Dastan.

Wajah lelaki itu muncul, David dan Keshya sama sama terdiam, itulah wajah kakak David? Tampan sekali. Tubuhnya tak terlalu tinggi, rambutnya yang sangat tertata rapi, wajahnya sangat terlihat baby face, senyumnya, bola mata hitamnya. Nyaris sempurna.

"Malam semua, dan hai adikku, kita bertemu juga malam ini." ucap lelaki itu.

"Malam Dastan, mari duduk anakku, ini bukan makan malam biasa Dastan." ibu David berdiri, menyambut kedatangan Dastan dengan baik.

"Ini yang ibu bilang kakakku?" tanya David saat melihat Dastan telah duduk dikursi meja makan itu.

"Iya David, ibu akan menjelaskan semuanya!" jawab ibu David. "Saat itu kamu dan dastan masih kecil, Dastan berumur 6 tahun dan kamu 2 tahun, namun Dastan diminta oleh oma kamu di jerman untuk menemaninya, karena opa kamu telah tiada, dengan terpaksa kamu dan Dastan harus terpisah, kamu yang belum paham apa apa juga tak protes, sampai akhirnya kamu tidak pernah membahas Dastan dan kami tak ingin kau mengungkit Dastan," jelas ibu David. "Dan kemarin oma kamu itu baru aja ngijinin Dastan pulang, bertepatan sama hari perkenalan ini" lanjut ibu David.

Flashback

Siang itu, matahari tak terlalu terik, membuat dua anak kecil berumur 6 tahun tak terlalu kepanasan saat bermain di lapangan depan rumahnya, lapangan komplek yang tak luas, koplek dalam desa.

KESHYA (케시야)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang