#2

3.9K 109 2
                                        

"Loe sudah sampai mana nav?" Tanya Lean padaku lewat telpon.

"Sebentar lagi sampai" jawabku.

"Hai Senav" sapa Lean dari kejauhan. Aku menyapanya dan kita langsung masuk ke dalam mall. Kita berjalan di sekitar mall Kelapa Gading sambil menunggu Yaso dan Stef. "Itu mereka" kata Lean sambil menunjuk Yaso dan Stef. Kita membeli eskrim dan berjalan berempat. "Eh temen-temen, kita photobooth yokk" kata Lean dan kita semua pun setuju.

"Ahhh, ga berasa ya udah jam segini. Kalian pulang jam berapa?" Kata Lean sambil melihat jam tangan nya. "Gw sih tunggu djemput, paling jam 8an" kata Stef. "Kalo gw pulang sendiri" kata Yaso. "Hmm.. Kalau gitu gw pulang aja deh. Gw udah dijemput" kata Lean. "Gw ikut ke depan ya, gw juga udah dijemput. Bokap gw barusan sms" kata Stef dan Lean menjawab "Yaso sama Senav gimana?" "Aku sih sudah sms taxi langgananku, tapi sepertinya masih di cawang" jawabku. "Gw nemenin Senav aja deh, kasian dia sendiri" kata Yaso.

Akhirnya, Stef dan Lean pun jalan keluar bersama dan aku berdiri berdua dengan Yaso. Aku sangat bingung ingin ngomong apa, tetapi Yaso akhirnya membuka pembicaraan. "Menurut lo, Lean itu gimana?" Dan aku pun menjawab "hmmm... Dia baik kok. Sejauh ini sih, dia temen baik aku. Dia tuh orangnya ramah banget, pinter cantik lagi. Emangnya kenapa kamu nanya gitu? Kan kamu kenal duluan". Yaso menjawab dengan sedikit bingung "yaaa... Hmm... Cuman mau tau ajaaa, orang lain mandang dia gimana". Aku merasa aneh dengan pertanyaan Yaso dan aky akhirnya bertanya "kamu suka ya sama dia?" Yaso kaget dan menjawab "hmmm... Gitu dehh. Udah dari tahun lalu sihh. Waktu kelas 7 kan kita sekelas, nah gw mulai suka sama dia pas ada acara suap-suapan di sekolah. Kebetulan banget gw pasangannya sama dia dan setelah gw liat-liat dia tuh lumayan manis mukanya, terus dia juga baik banget. By the way, jangan bilang-bilang ke Lean ya" "oh oke, tapi kalian cocok kok" jawabku dan Yaso pun hanya senyum-senyum. Tiba-tiba handphone ku berdering dan saat ku lihat ternyata taxi langgananku sudah menjemput. Aku pamit dengan Yaso dan langsung pulang.

Ceritaku Di Putih BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang