Aku berjalan menyusuri lorong sekolah dengan bingung. Tiba-tiba ada suara lembut dari belakang ku, "Apakah ada yang bisa ibu bantu, Nak?". Aku segera berpaling dan menjawab "Apakah ibu tau di mana ruang TU nya?". Ibu itu menjawab "pasti kamu Assenav yang mendapat beasiswa itu kan? Perkenalkan, saya Ibu Christine, mari ikuti saya".
Aku pun mengikuti Ibu christine menuju ruang TU. Di TU, Ibu Christine mengurusi semua kebutuhanku seperti seragam dan buku sekolah. "Kamu ada di kelas 8.6 di lantai dua dan ini buku pelajaranmu untuk hari ini, sisanya bisa diambil nanti saat jam pulang sekolah" kata Ibu Christine. "Baiklah, terima kasih" jawabku.
Aku mengikuti nya berjalan ke kelas. Ternyata, pada jam pertama ia mengajar di kelas ku. Aku memasuki kelas dan berdiri di sebelahnya. Ia tidak meminta-ku untuk memperkenalkan diri dan langsung menyuruh-ku duduk di sebelah seorang gadis yang wajahnya sangat manis. Aku pun mengikuti pelajaran.
KRING!!!
Bel istirahat pun berbunyi. Aku bingung harus makan di mana. Tiba-tiba gadis di sebelah ku berkata "hai, assenav. Kenalkan namaku Lean". "kamu bisa memanggilku senav saja" jawabku singkat karena aku memang tidak suka berbicara dengan orang baru. Dia pun menarikku sambil berkata "ayo kita makan di kantin saja". Aku yang sangat kaget langsung mengikuti dia.
Susana kantin sangat ramai dan aku bingung ingin duduk di mana. Tetapi, Lean tidak berhenti untuk mencari tempat duduk dan tetap menarik ku ke depan. Lean kemudian duduk di tempat yang sudah ada orangnya. "Perkenalkan, ini senav. Dia anak baru di kelas gue" katanya dengan ramah. 4 orang yang duduk di sana langsung berbalik dan menyapa Lean dan aku. Lean juga memperkenalkan mereka pada ku " perempuan yang berambut ikal dan dikuncir kuda ini namanya angel, perempuan dengan rambut agak bule ini namanya tika, cowo dengan rambut lurus seperti artis korea ini namanya yaso dan cowo yang tinggi dan putih ini namanya stef". Aku pun akhirnya menjadi ramah dan bertanya "kalian kelas berapa?", "kita semua kelas 8.5 tepat disamping kelas lo" jawab yaso dengan mulut penuh bakso. Kita pun saling mengobrol tentang berbagai hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceritaku Di Putih Biru
De TodoKata orang masa SMP itu indah, tetapi kenapa aku berpikir sebaliknya? Apakah karena aku disakiti oleh cinta pertamaku di SMP? Entah lah, aku pun tidak mengerti.