#14

1.9K 59 8
                                    

Flashback on

"Kamu udah sampe?"

"Udah kak"

"Kamu lagi di mana?? Kakak udah nyampe tapi kok kamu belom keliatan?"

"Aku di depan-- eh aku udah liat kakak"

Lean menghampiri Angga dan langsung memeluknya.

"Aku jadi tidur di mana kak?"

"Tidur sama kakak ajaa, kamar yang satu buat si Brandon"

'Brandon lagi, Brandon lagi-_- gacapek apa kak??' Lean membatin.

"Yaudah yuk" Angga membantu adiknya memasukkan koper ke taxi dan langsung menaikki taxi ke tempat Angga selama ini tinggal.

"Udah sampe nih, ayo turun" Angga memegang kepala Lean agar dia bangun. Dia merasa kasihan pada adiknya itu karena pasti kelelahan dan akhirnya ia memutuskan untuk menggendongnya, lagipula adiknya itu masih sangat kecil.

Angga menidurkan adiknya di kasur nya dan meninggalkannya untuk mengambil koper.

"Hai Brandon" sapa Angga pada Brandon yang baru masuk.

"Ngapain lo bawa koper banyak-banyak? Ada anak baru?"

"Oh ini koper adek gw, dia mau tinggal di sini sementara"

"Menuh-menuhin aja" Brandon masuk ke kamar nya.

***

"Lean, makan yuk" Angga mengelus pelan kepala Lean karena tidak ingin mengagetkannya.

"Hmmm" Lean hanya berpindah posisi.

"Ayo makan, nanti kamu sakit. Jangan tidur mulu ah"

"Iyee ah bawel" Lean beranjak dari kasurnya dan langsung berganti pakaian di kamar mandi.

Angga turun bersama Lean dan melihat Brandon dan Cia sudah duduk manis dan makan dengan lahap.

"Hai, adeknya Angga ya?" Cia menyapa Lean dengan tatapan yang tidak bisa dibilang ramah, tetapi tidak bisa dibilang jutek.

"Eh.. Iya" Lean menjawab dengan gugup.

"Kenalin, gw Cia adek nya Brandon"

"Oh iya" Lean menjawab dengan senyum yang sangat dipaksakan.

"Sebenernya gw punya adek namanya Senav, tapi dia di Indonesia. Dan Cia, sebenernya temen sekolah tapi udah gw anggep adek sendiri" Brandon menimpali dengan jutek.

"Tapi Kak Brandon lebih sayang aku" Cia tersenyum penuh kemenangan.

***

"Lean bangun, udah pagi nihh" Angga mengguncang pundak Lean dengan lembut.

Lean membuka mata nya dan tersenyum cerah. Dia memeluk Angga dengan tulus dan sangat erat seperti takut Angga diambil orang.

Ceritaku Di Putih BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang