Sejujurnya, saat aku pindah sekolah, aku baru langganan taxi. Tetapi aku sudah langsung akrab dengan supir taxi nya yang bernama Pa Bry. Aku juga sering curhat tentang sekolah baru ku. "Udah sampe nih neng" kata pak Bry dan setelah membayar, aku pun langsung turun.
Di kelas, pelajaran berjalan seperti biasa. Aku mulai bosan dan melihat ke sebelah ku, Lean juga tampak bosan dan memikirkan sesuatu. "Lean" panggilku. Ia kaget dan menengok dan aku pun berkata "kamu mikirin apa sih?" Dia hanya menggeleng dan kembali memikirkan apapun yang ada di pikirannya. Tiba-tiba dia berpaling dan bertanya "kemaren lo sama yaso ngapain aja?" Aku langsung ingat saat yaso berkata bahwa dia suka pada Lean. "Hanya berbicara biasa, dia ternyata baik juga" jawabku. Lean terlihat tidak peduli dan langsung berpikir lagi. "SEDANG MEMBICARAKAN APA KAMU SENAV??" teriak Bu Bita dari depan. Aku langsung kaget dan menggeleng. "Cepat keluar, kamu dihukum sampai istirahat" kata Bu Bita. Aku pun berjalan keluar dan Lean hanya melihatku dengan tatapan kosong.
KRINGG!!!
Bel istirahat berbunyi. Aku yang sedang duduk di depan kelas 8.5 langsung berdiri dan tiba-tiba Yaso kaluar dari kelas 8.5 dan langsung menarikku ke kantin. Aku melihat Lean sedang melihat ke arahku dengan tatapan aneh.
Sesampainya di kantin, Yaso langsung berkata "lo gabilang ke Lean kan?" "Nggak kok, santai aja kalii" jawabku. Yaso tersernyum lega dan dari kejauhan aku melihat Lean sedang melihat ke arah kita dengan wajah datar. Lean sadar bahwa aku sedang melihatnya dan dia langsung tersenyum dan menghampiri kami. Kita lalu makan bersama di kantin karena kebetulan Tika, Angel dan Stef belum selesai mengerjakan tugas nya di kelas.
KRINGG!!!
Bel pulang sekolah berbunyi dan seperti biasa, aku berjalan keluar bareng Lean. "Lo suka sama Yaso, Nav?" Kata Lean secara tiba-tiba. Aku kaget dan langsung menggeleng. Dia melihatku dengan tatapan tidak percaya dan aku berkata "nggak kok seriuss deh, gw udah suka sama yang laen" "hahh?? Yang laen?? Siapaaa?????" Tanya Lean dengan kaget dan aku hanya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceritaku Di Putih Biru
SonstigesKata orang masa SMP itu indah, tetapi kenapa aku berpikir sebaliknya? Apakah karena aku disakiti oleh cinta pertamaku di SMP? Entah lah, aku pun tidak mengerti.