Aku duduk di meja belajarku dan lanjut menggambar. Setelah ku lihat lagi gambarku sebelumnya, aku merasa cocok dengan nya. Ah sudah lah, kalau kebanyakan mikirin dia nanti takut meleleh lagi. Akhirnya aku memutuskan untuk menggambar Lean dan Yaso di kertas lain agar tidak mengganggu gambar ku dengan Stef yang sudah sangat keren. Aku menggambar tubuh mungil Lean, kulitnya yang rada kecoklatan, kuncir kuda dengan karet bunga-bunganya, dan mata besarnya dengan bulu mata yang lentik. Setelah selesai, aku menggambar Yaso di sampingnya. Wajahnya bulat, menggunakan kacamata, kulitnya yang sangat putih, rambutnya yang seperti orang korea, dan tubuhnya yang tinggi dan gendut.
💠💠💠
Aku datang ke sekolah dan masuk ke kelas. Aku berbincang-bincang dengan Agatha dan Verin. Verin adalag sahabat Agatha sejak kelas 7, tetapi di kelas 8, Verin dan Agatha berbeda kelas.
Saat masuk kelas, ulangan matematika dibagikan. Aku sangat deg-degan dan untung saja aku mendapatkan nilai yang cukup bagus. Aku melihat ke Lean dengan khawatir karena aku takut dia mendapat nilai jelek. Dan akhirnya Bu Christine menyebutkan nilai kita satu-satu dan saat itulah aku paling benci sama Lean. ( dalam arti yang gak negatif banget kok ) dia nilainya paling tinggi di kelas. Aku shock berat karena terakhir, dia tidak belajar. Huh-_- biarkan lah.
Setelah pulang sekolah, aku berjalan dengan Yaso dan melihat Lean sedang melihat ke arah kita. "Yas, samperin Lean sana" kata ku "males ah, buat apa? Kayak dia suka aja sama gw" jawabnya. Lalu dari kejauhan aku melihat seorang yang mukanya tidak asing "Yasooooo" panggilnya. "Hai Senav" sapanya padaku "kita kenal??" Tanyaku, "gw yang waktu itu lewat pas lo berantem sama Rere. Inget gak? Anak 8.6 masa pelupa?" Katanya. Aku langsung memikirkan setiap nama yang ada di otak ku. Valiant. Iya, namanya Valiant. "Valiant" jawabku. "Oh kalian kenal? Kok gabilang-bilang sih sama gw?" Kata Yaso. Kita berdua hanya tertawa kecil. "Weh Senav, gw mau ke rumah lo dong. Mau maeen." Kata Yaso dan Valiant hanya mengangguk tanda setuju. "Hmm... Boleh deh, kebetulan orang tua ku lagi pergi. Tapi jangan pulang malem-malem yaa.." Jawabku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceritaku Di Putih Biru
RandomKata orang masa SMP itu indah, tetapi kenapa aku berpikir sebaliknya? Apakah karena aku disakiti oleh cinta pertamaku di SMP? Entah lah, aku pun tidak mengerti.