Sudah satu minggu aku menggeluti pekerjaanku menjadi
seorang asisten pribadi. Yah,
aku resmi menjadi asisten pribadi.
Seorang Reyhan pratama.
Sepertinya peluangku dalam mencari cinta semangkin tipis.
Hari-hariku berlalu dengan kesibukanku.Jam enam bangun, sarapan terus ke kampus, pulang kampus mampir ke apartemen Rayhan, membersihkan tempat tidur, mencuci piring dan mencuci pakaiannya.
Tak hanya itu di kampus juga tak luput dari pekerjaan,
mulai dari membawakan Tas dan buku-bukunya yang tebal, membelikan minumannya, belum lagi perintah-perintah dia yang lainnya.
Aku benar-benar terjebak pada seorang cowok bossy yang selalu ingin di prioritaskan,
sikapnya seperti seorang raja yang kata-katanya seperti perintah yang tak bisa di bantah.
Kenapa aku bisa terjebak
padanya?
Sejak perjanjian itu, hari-hariku bergulir di sekelilingnya,
aku bahkan tak punya waktu untuk mengurus diriku sendiri.Pangeran berkuda putih? mungkin aku harus melupakannya.
"Re, kamu lagi di mana?
...Semuanya sudah selesai,
aku boleh pulang ya?
...Iya, sudah ku bersihkan,
...Iya.
Tunggu Re,
kamu belum pulang?
Halo, Re,"Tut...
Tut....."Sudah ditutup."Aku bergumam kesal kemudian meletakan handphone-ku ke meja.
Tanganku bergerak kembali menyetrika baju kemeja putih yang sudah kubentang di atas meja ini.
Sekarang aku tengah berada
di apartemen Reyhan untuk mengerjakan perkerjaanku."Sudah jam tujuh malam,
Sebentar lagi selesai setelah ini aku bisa pulang."gumamku
tanganku masih bergerak menyetrika kemeja
di hadapanku ini."Sudah satu minggu aku
bolak-balik ke apartemen ini.
Setiap aku ke sini Re selalu tidak ada, terakhir kali melihat dia
di sini waktu dia membawaku ketempat ini.
Sebenarnya dia tinggal
di sini apa nggak sih?
Tapi kalau melihat piring dan pakaian yang kotor,
Menunjukan ada tanda-tanda kehidupan di sini.
Apa dia terbiasa seperti ini
setiap pulang kuliah tidak langsung pulang.
Sebenarnya dia ke mana?
setiap hari ke sini hanya menjumpai pakaian dan piring yang kotor.
Ah...sudahlah itu tidak penting, lagi pulah ini akan lebih mudah untukku,"Aku berjalan menuju lemari pakaian, membawa beberapa pasang baju Re yang sudah
kulipat rapi lalu meletakan
baju-baju itu di sana.
Tak sengaja aku melihat sesuatu yang menarik perhatianku."Rupanya dia suka mengoleksi kacamata, tapi semua kacamata ini berwarna hitam, apa dia sangat menyukai warna hitam?"
gumamku sambil mengulurkan tangan hendak menggamit salah satu kacamata yang tersusun rapi ini.Tapi mendadak niatku terhenti. Samar aku mendengar suara langkah kaki berjalan
mendekatiku.Tiba-tiba bulu kudukku bergidik aliran darahku menegang memompah jantungku jadi berdetak kencang.
Jari-jemariku terasa dingin.
Kakiku melemas seakan tak sanggup menopang tubuh ini.
Langkah itu terdengar semangkin dekat."Si-siapa itu?"
Aku memejamkan mata,
hatiku di liputi rasa takut yang teramat sangat."Kau belum pulang?"
Mataku terbuka.
Suara itu menyadarkanku."Re!"ucapku segera berbalik menghadap ke sumber suara.
Re berdiri di belakangku dengan pakaian yang basah."Re, kenapa kau-"
"Di luar hujan."Jawabnya singkat sambil berjalan menuju kursi tempat dia biasa sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romance Vaganza
RomanceBerawal dari kejadian tak terduga menjadikan Zia, harus rela menjadi boneka seorang Re, cowok tampan yang menyimpan sejuta misteri. Ini tentang Meykeyzia cewek ceroboh yang berusaha menemukan cinta. Dan tentang cowok yang super sempurna yang digilai...