Di Gang yang sempit di bawa remang lampu jalan.
Seorang lelaki muda berjalan dengan kedua tangan bersembunyi di dalam saku mantelnya yang tebal.Topi hitam di condongkan sedikit menutupi matanya
yang sudah di bingkai kacamata.
Penampilannya itu membuat orang yang melihatnya akan berpikir kalau lelaki muda itu sedikit aneh.Tapi malam itu sudah sangat larut sepertinya tak ada lagi orang yang akan berkeliaran
di Gang itu.Pada jam satu dini hari.
Lelaki muda itu berdiri di ujung jalan tepatnya di bawa tiang lampu ujung jalan itu.
Selang beberapa menit sebuah mobil merce hitam datang menghampirinya.
Lelaki muda itu dengan segara memutari mobil untuk masuk ke dalamnya.****
10:15Keyzia pov
Dasar Reyhan ngeselin!
Apa-apa selalu nyuruh aku nggak bisa apa beli sendiri."Bik, barapa nih? "
tanyaku pada pemilik kantin, sambil menunjukan sebotol minuman ion dingin."Tujuh ribu Neng." sahut
pemilik kantin singkat.
Aku dengan segera membayarnya dan buru-buru lari ke lapangan basket__untuk menyerakan minuman ini
pada Re.Hari ini di kampus ada
kegiatan olaraga basket, dan Re salah satu timnya."Hoss!
Hosh !Hosh! Ini Re."Aku menyodorkan minuman
di tanganku ke Re, dengan napas ngos-ngosan.Pertandingan basketnya sudah selesai sekarang Re dan
kawan-kawan sedang duduk
di bangku istirahat."Bukakan!"
Dia mulai mengeluarkan titah rajanya yang tak bisa kubantah.
Aku tidak pernah bisa menolak perintah Re,
apapun yang dia katakan pasti berakhir dengan aku menuruti kemauannya.
Yah, itu karena aku terlalu takut menghadapi cowok bossy ini.
Aku takut kalau dia benar-benar akan menyeretku ke kantor polisi seperti yang dia lakukan waktu itu.Dan selain itu, aku takut membuatnya marah, karena itu bisa meruba wajah tampannya menjadi seperti Zombie yang
menyeramkan, yah, aku takut dia beruba menjadi Zombie yang akan mencekik leherku mencabut jantungku
dan meremas paru-paruku
sampai aku tidak bernapas.Tidak bukan seperti itu
Itu terlalu menyeramkan."Zia, Tissuenya?" pintahnya lagi.
"Tissue? Aku, aku lupa beli Re." sahutku sedikit cemas.
Re menoleh menatapku seakan sedang mengatakan.Dasar bodoh!
"Terus kenapa masih di sini." ucapnya.
"B-baiklah..."Aku berbalik untuk pergi.
"Zia." Raffi memanggilku.
Membuat aku menoleh padanya.
"Nitip dong, belikan aku minuman dingin ya."
Raffi menyejalkan uangnya
ke tanganku."Aku nitip juga ya, nih uangnya."
Ifu ikut-ikutan."B-baiklah."Sahutku lemas.
belum sempat aku melangkah
kurasakan tubuhku seperti tertahan.
Tanganku tertarik, refleks aku menoleh ke arahnya.
Ternyata Re mengerat lenganku."Kalian bisa melakukanya sendirikan."
Dia memberikan uang yang
di-ambilnya dari tanganku
ke Ifu.
Lalu menarikku membawa aku pergi dari tempat ini.Re masih menyeretku membawa aku ke tempat yang lebih tenang.
Sementara aku pasrah saja mengikuti langkah cowok bossy ini, sambil menatapi wajahnya yang tampan.
Re memang tampan.
Dalam balutan seragam basket hijau muda itu, rambutnya yang sedikit basah di banjiri keringat, dagu yang tirus dan bibirnya yang tipis, walau dalam keadaan berkeringat pun dia terlihat sangat tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romance Vaganza
RomanceBerawal dari kejadian tak terduga menjadikan Zia, harus rela menjadi boneka seorang Re, cowok tampan yang menyimpan sejuta misteri. Ini tentang Meykeyzia cewek ceroboh yang berusaha menemukan cinta. Dan tentang cowok yang super sempurna yang digilai...