Chapter 2

871 170 141
                                    

Hosh!

Hosh!

Hosh!

'Ini benar-benar gila!
aku kehabisan napas, jantungku rasanya mau copot.
Bener-bener sial!
aku gak kuat lari lagi....Tunggu!
Apa dia masih mengejarku?'

Aku menoleh ke belakang tanpa menghentikan langkahku.

Berlari sebisa mungkin.

'Nggak ada? Bagus!
Sepertinya aku berhasil.' Pikirku sambil tertawa lega.


Kusandarkan punggungku
ke dinding minimarket
di perempatan jalan ini.

"Biar tahu rasa! Pasti tuh cowok ngos-ngosan....Perih." gumamku.

Aku menarik napas dalam mengambil oksigen baru. Setelah akhirnya aku menyadari rasa perih yang berdenyut-denyut
di telapak kakiku.

Aku meringis mengakat sebelah kakiku memeriksa rasa perih yang terasa disana.

Telapak kakiku lecet?
Iya juga aku nekat lari tanpa menggunakan alas kaki.
Ini gara-gara heels-ku dan cowok itu!

'Sudah lah lebih baik segera pulang dan istirahat.'

Dari segala pikiranku yang kacau, hanya pikiran yang satu ini yang ku setujui.

Aku menarik tubuhku, bermaksud untuk pergi.

"Tunggu dulu! Kau mau kemana?!"

Kurasakan pergelangan tanganku seperti tertarik.
Refleks aku menoleh ke arahnya.

"A-PA! KAU!"

Aku kaget mataku membelalak lebar.

Cowok itu....

"Masih mau lari?!"

Sekarang dia tengah mencengkram pergelangan tanganku.

"Ng-nggak." sahutku gugup sambil menggelengkan kepala tak berdaya.

"Sekarang mana?"

"A-apa?"

"Ganti ruginya!"

"Ganti rugi?" ulangku pura-pura bingung.

"Ya, ganti rugi! kamu yang sudah memecahkan kacamata-ku!"

"Ta-tapi i-itu tidak sengaja."

"Jadi kamu mau lepas tanggung jawab!"

"A-apa? Baik lah, berapa?"

Aku memalingkan muka dari cowok ini. Bener-bener nyebelin! Cuma kacamata doang ribetnya minta ampun,
percuma punya wajah ganteng kalau sama cewek aja perhitungan, memang berapa sih harganya? Cuma kacamata kayak gitu, paling juga banyak di obralan tanah abang.

"Tiga juta."

"A-apa?? Be-berapa?" spontan aku menatapnya dengan mata sedikit terbelalak.


"Kamu nggak tulikan?!
Aku bilang tiga juta!"

"Yang benar saja? Itukan cuma kacamata. Paling juga cuma lima puluh ribu."

"Kamu menghina?!
Atau kamu nggak tahu barang bermerek?
Ini kacamata baruku!
kau tau! aku membelinya
di Korea!"

'Buset. Apa memang ada kacamata harganya juta-jutaan?
tapi kalau lihat penampilannya sepertinya benar-benar meyakinkan.
Sepatu bermerek.
Jam tangan bermerek.
kemeja dan jeansnya, semuanya bermerek.
Ya ampun nih cowok bisa berapa
duit yang dia habisin cuma buat penampilannya.'

"Mana!" tagihnya.

"I-itu apa aku boleh lihat kacamatanya?" aku berusaha untuk berkila.

"Benar-benar! Baiklah. Ini lihat!
Apa kamu pikir aku akan menipumu." Dia menyodorkan kacamata yang dari tadi
dipegangnya.

'Benar-benar bermerek, dan ini asli. Mati lah aku!
Mana ada uang buat ganti kacamata,
uang jajan selama satu bulan tinggal dua ratus ribu, itu juga harus menghemat biar sampai ketanggal baru.'

"Ahaha! Benaran bagus dan bermerek." aku bertingkah bodoh didepan cowok yang nggak kukenal ini.

"Tentu saja."

'Uhg! Respon. Baiklah.'

"A-anuuu bisa kau lepaskan tanganku, ahaha! Soalnya aku mau ambil uangnya dalam tas-ku."

'Semoga berhasil.'

"Oke."

Berhasil! Dia melepaskannya.

Dia melepaskan tanganku!

Aku membuka tas-ku mengombrak-ambrik isi
di dalamnya.
Aku sudah tahu pasti di dalam sini nggak akan ada uang yang dia pintah.

'Cowok kampret!
Bikin hari-hariku jadi sial!'

'Taksi?'

Tiba-tiba lampu di otakku menyalah.

'Ini kesempatan untuk kabur.'

Pikiranku dan instingku mengajarkanku untuk segera lari dari sini.

"...maaf ya aku buru-buru ini kacamatanya aku kembalikan!"

Aku mendorongkan kacamata itu ke dadanya membuat dia dengan refleks menahan kacamata itu agar tidak jatuh.
Ini kesempatanku.


Lari masuk ke dalam taksi.

"Jalan Pak cepet!"

"Baik Neng."

Taksi yang kutumpangi mendrum meninggalkan tempat ini.

"Daaaa~~~"

Aku melambaikan tangan sambil tersenyum bangga pada cowok yang nampak sangat kesal
padaku.

next

Berikan dukungannya^^
Dan mohon agar tidak menjadi pembaca gelap ya^^
Tunjukan kemunculanmu.
Kami akan sangat senang melihat kemunculanmu.
Jangan malu-malu untuk berkomen ya, suaramu akan meramaikan dunia orange kita ini ^^
Sebelumnya terima kasih^^
untuk kalian semua, yang udah mampir baca story ini.
Salam hangat, Yulian :)

Romance VaganzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang