Extra prat

390 30 36
                                    


Reyhan, Keyzia & Revan.

Reyhan, Keyzia & Revan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback, on
-
-
-

"Hiaaa...!Ayo hancurkan...!
Ayo! Ayo! kalahkan dia... Hiaaa...!serang...kyaaa!" teriak anak lelaki yang sedang bermain robot-robotan di ruang keluarga
Itu.

"Hiaaaaa! Seraaang! Kyaaaa...!
Kalahkan dia! Hiaaaa...!"

Anak itu mengaduh kedua robot di tangannya seakan kedua robot itu sedang bertarung.
.
.
.
"Reymoen lihat lah anakmu, dia lucu sekali. Putra kita sangat menggemaskan,"

"Hanna, apa kau yang mengajari anak kita seperti itu?"

sepasang suami istri itu mengalihkan tatapan mereka dari tv. Jadi terfokus pada sang buah hati yang tampak asik bermain.

Mereka tersenyum menyaksikan tingkah buah hati mereka.
.
.
.
"Kau bodoh sekali! Kenapa bisa kalah!" gerutu anak itu. Raut wajahnya tampak tertekuk. Lalu dengan kesal dia melemparkan salah satu robot di tangannya.

Melihat itu Reymoen tahu kalau anaknya sedang kesal.
Reymoen tersenyum.
Dengan mengendap-endap dia mengambil mainan robot itu.
.
.
.
"Hiaaa...!Aku tidak akan menyerah! terimalah seranganku ini! Hiaaaaaaa!"teriak Reymoen. Memainkan perannya sebagai robot.

"Apa Papa akan bermain bersamaku?" anak itu melompat girang kedalam pelukan Ayahnya.

"Tentu saja, dan Reyhan, kau harus berusaha keras untuk mengalahkan si Blue."

"Em! Tidak Papa, Blue, lah yang harus berusaha keras untuk mengalahkan Blackku,...Ayo Black! kau harus melawannya! Kyaaaaaa....!"

"Oh...serangan tiba-tiba, ya, Kalau begitu rasakan ini! kyaaa...!"

"Kyaaaaa....!"
.
.
.
"Hai, para jagoan, apa kalian membutukan sesuatu?"tawar Hanna seraya duduk mendekat.

"Tidak! Wanita di larang memasuki wilayah ini!" teriak Ayah dan anak itu bersamaan.

Hanna tersenyum kecil melihat tingkah suami dan anaknya. Yang baginya sangat menggemaskan.

"Benar tidak butuh sesuatu?" ujar Hanna seraya bangkit berdiri.

"Hanna, bagaimana kalau puding cokelat? sepertinya enak." Reymoen tersenyum pada istrinya.

"Dan es krim." tambah Reyhan sambil menatap ibunya dengan girang. Dan di saat bersamaan Reymoen menyerang robot di tangan Reyhan, hingga membuat robot itu terlepas dari tangan kecilnya.

"Kau sudah kalah Reyhan," Reymoen berujar sambil terkekeh

"Papa curang! Papa menyerang Reyhan, tadi kan Rey, belum siap Papa!" protes anak itu kesal wajah lucunya kembali tertekuk.

"Hei jagoan, seharusnya kau tahu di saat sedang bertarung kau tidak boleh lengah,"

Reymoen mengangkat tubuh kecil Reyhan. Mendudukkan anak itu keatas pangkuannya.

Romance VaganzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang