Malam ini Audrey merasa seperti daun kering yang terlepas dari ranting di pohon dan terombang-ambing dipermainkan oleh angin. Sejujurnya Audrey tiba-tiba merasa resah dan suasana hatinya memburuk sejak mengetahui bahwa Lexus melihat Brandon mencium pipinya sebelum Brandon pergi dari peternakan Little Cruz, Audrey merasa tidak enak hati walaupun Audrey benar-benar tidak tahu bahwa Brandon akan menciumnya seperti itu. Ciuman di pipi memang bukan jenis ciuman yang akan membuat kulitnya berdenyar tapi melakukannya dengan orang lain selain Lexus membuatnya merasa bahwa semua itu salah. Anggap saja Audrey adalah seorang gadis kolot yang bahkan belum pernah sama sekali merasakan jatuh cinta, bergandengan tangan, menonton opera atau berciuman, Audrey tidak peduli, tapi melakukannya dengan orang lain selain dengan orang yang dicintai Audrey rasanya seperti sebuah pengkhianatan. Memang mungkin bukan pengkhianatan terhadap Lexus karena jelas Lexus tidak perduli tapi Audrey merasa Audrey sudah mengkhianati perasaannya sendiri.
Brandon memang adalah laki-laki paling menyenangkan dan lucu yang pernah ditemui Audrey, Brandon juga orang paling jujur dan baik, tapi Audrey tidak pernah merasakan getaran seperti saat melihat Lexus.
Audrey yakin Audrey bisa bahagia jika menjalin hubungan dengan Brandon, tapi Brandon tidak mampu menumbuhkan keinginan untuk membuat Audrey berpikir soal masa depan, pernikahan dan anak-anak. Bukan karena Brandon tidak cocok menjadi sosok seorang suami atau ayah, Brandon lebih dari cocok. Brandon mampu menghadirkan suasana makan malam menjadi lebih menyenangkan dari makan malam sebelumnya, Brandon juga tipe orang yang mampu menghargai orang lain, terbukti dari cara Brandon selalu mengikut sertakan Audrey dalam setiap percakapan yang biasanya bahkan membuat orang-orang tidak menyadari keberadaan Audrey karena Audrey lebih suka menjadi tidak terlihat dan tidak menjadi pusat perhatian. Tapi Brandon mampu membuat Audrey merasa diikut sertakan tanpa menjadi satu-satunya fokus pembicaraan dan bahkan Letticia tidak terganggu akan hal itu, padahal biasanya Letticia akan sangat kesal jika orang-orang dimeja makan berusaha untuk bertanya akan apapun soal masa lalu Audrey.
Sampai sekarang, Audrey masih belum tahu kenapa Letticia merasa sangat terganggu dan membenci Audrey. Dulu saat Audrey masih tinggal bersama ayahnya, Audrey sempat beberapa kali bertemu Letticia saat ke kota untuk bekerja atau mengais apapun yang mampu dikaisnya. Audrey juga ingat Cecillia selalu menemani Letticia kekota, lalu meminta puterinya itu untuk menyapa Audrey saat Audrey terkagum-kagum melihat anak sekecil Letticia sering kali membeli buku atau membaca buku diatas kereta kuda milik peternakan Little Cruz, tapi tentu saja Letticia menolak untuk menyapa Audrey dan bahkan memalingkan wajahnya dengan angkuh padahal Cecillia sama sekali tidak memperlihatkan sifat angkuh baik di peternakan Little Cruz atau di luar peternakan. Cecillia bahkan sangat ramah dan bersahabat.
Audrey membiarkan lengannya di tarik dengan antusias oleh Cecillia dan Joanna yang menggiringnya ke arah rumah pondok Hellen sebelum Cecillia mengetuk pintu rumah pondok itu pelan.
Terdengar suara langkah berat dari dalam sebelum pintu membuka dan Joseph berkacak pinggang melihat mereka bertiga lalu berdecak.
"Pasti ini soal undangan dan kain-kain," keluhnya sebelum membuka pintu sendikit lebar untuk mempersilahkan mereka bertiga masuk.
"Undangan apa?" Tanya Joanna penasaran.
Joseph menunjuk dengan dagunya, "tadi sore ada undangan datang, dari kerajaan. Hellen menyimpannya seolah itu harta karun," ledek Joseph saat Hellen keluar dari kamar dengan tangan penuh oleh kain-kain dan sebuah surat dengan warna merah tua berada disalah satu jepitan jarinya.
Cecillia dan Audrey membantu meletakkan barang bawaan Hellen sedangkan Joanna lebih tertarik pada undangan itu.
"Kau hanya iri, kau tidak pernah merasa menjadi pusat perhatian," jawab Hellen pada suaminya membuat Joseph terkekeh dan mengambil stetson dari gantungannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the GAME of FATE (Paxton seri 2)
RomantikCerita ini sudah dibukuka dengan judul yang sama (@70k) untuk pemesanan bisa menghubungi penulis. Selama ini, Audrey selalu meminta tolong pada Tuhan untuk melapaskannya dari ayahnya dan hanya berpikir bahwa mungkin Tuhan sedang sibuk dengan permint...