2

27K 2.1K 31
                                    

Audrey tersentak bangun saat merasakan pundaknya di guncang keras dan segera tertegun saat melihat wajah tampan berada sangat dekat di depan wajahnya dengan rambut hitam acak-acakan dan mata biru yang sedang kesal.

"demi tuhan, bangun manis karena Martha tidak akan tidur selamanya" bisik laki-laki itu membuat Audrey segera duduk dari tidurnya saat kesadarannya tentang dimana dirinya berada dan siapa Martha serta siapa laki-laki itu seolah menampar Audrey dengan keras.

Audrey melihat ke arah pintu sebelum melihat ke arah laki-laki itu yang kini sudah turun dari ranjang dan mencoba mengenakan celana, kemeja kotak-kotaknya serta sepatu bot bertajinya lalu mengumpat dengan berputar-putar, "keparat, dimana aku menghilangkan topiku?"

"apa itu penting?"

Laki-laki itu menatap Audrey seolah Audrey memiliki dua kepala, "apa kau tidak tau berapa harga sebuah topi? Sangat mahal, nona. Dan topiku itu adalah topi kesukaanku yang kubeli dengan keringatku sendiri"

Audrey turun dari ranjang dan merapikan gaun mininya sebelum mendekat ke arah Lexus, "kau bisa mencari topi itu sepuasmu setelah kita keluar dari sini, kau sendiri yang bilang bahwa Martha tidak akan tidur selamanya" ingat Audrey membuat Lexus kembali mengerutkan kening dan menggeleng.

"tunggu dulu, kau pikir kita akan keluar dari sini?"

Audrey mengangguk dan segera memucat saat melihat wajah kebingungan Lexus, "jangan bilang kau lupa dengan janjimu, kau bilang kau akan menolongku untuk keluar dari sini" jelas Audrey hampir menjerit kesal membuat Lexus membungkam mulut Audrey dengan tangannya yang besar.

"aku memang berjanji akan mengeluarkanmu dari sini tapi tidak sekarang, manis"

"oh tuhan... oh tuhan tidak, aku mohon jangan tinggalkan aku disini. aku mohon... aku mohon..." mohon Audrey mencengkeram lengan keras Lexus membuat Lexus meletakkan jarinya didepan bibirnya sebagai perintah untuk menyuruh Audrey diam sebelum terdengar suara gedoran di pintu.

"bangun sayang, waktumu sudah habis dengan puteri kecilku itu. kuberi kau waktu lima menit untuk memakai kembali pakaianmu dan pergi" teriak Martha dari balik pintu membuat Audrey menggeleng memohon agar Lexus tidak meninggalkannya.

"segera, Manis" jawab Lexus pada Martha dari dalam sebelum merapatkan telinganya ke pintu untuk mendengar langkah Martha yang menjauh dan segera mendekati Audrey sebelum berbisik, "pergi ke kamar mandi, buka bajumu dan naik ke atas ranjang. Berpura-puralah lemas saat Martha datang dan katakan bahwa kau tidak bisa berjalan karena nyeri, mengerti?"

Audrey menggeleng dan kembali mencengkeram lengan Lexus ketakutan dengan air mata menggantung di bulu matanya membuat Lexus mendekapnya erat.

"aku janji aku akan menolongmu jadi kau juga harus berusaha menolong dirimu sendiri dengan tetap tenang dan lakukan apa yang aku katakan" yakin Lexus membuat Audrey kembali menggeleng.

"aku takut... aku mohon. Martha akan memukuliku, dia akan... dia akan memberikanku pada laki-laki lain. aku takut"

Lexus menangkup pipi Audrey, menyibak rambut tembaga Audrey sebelum menggeleng, "aku akan berusaha semampuku, aku akan mengeluarkanmu dengan cara yang sah menurut Martha. Bertahanlah disini"

"berjanjilah kau akan kembali"

Lexus mengangguk, "setiap malam, hingga aku bisa mengeluarkanmu" membuat Audrey menatap mata biru yang biasanya berkilat jahil namun kini terlihat sangat serius sebelum Lexus mendesah, "aku bersumpah demi nama keluargaku, Cruz, bahwa aku akan kembali dan menyelamatkanmu" janji Lexus membuat Audrey memeluknya dan segera beranjak ke kamar mandi setelah menerima selimut yang disodorkan oleh Lexus untuk membuka bajunya sesuai yang di perintahkan Lexus padanya dan keluar dalam balutan selimut.

the GAME of FATE (Paxton seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang